Cerita Akhir Pekan: Bagaimana Sepatu Lokal Bisa Go Internasional?

Kualitas sepatu Indonesia tak kalah dengan produk luar, tapi saat ini produknya masih sedikit yang bisa bersaing di luar negeri.

oleh Komarudin diperbarui 20 Mar 2021, 15:59 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2021, 10:03 WIB
Ilustrasi sepatu Indonesia
Ilustrasi sepatu Indonesia (dok.unsplash/ Riyan Ong)

Liputan6.com, Jakarta - Bangga dengan produk lokal terus digaungkan, termasuk dalam industri fesyen. Lewat cinta produk Indonesia diharapkan produk lokal bisa menjadi raja di negeri sendiri dan bisa go intenasional, seperti sepatu.

"Sebenarnya sepatu kita itu sudah go internasional dan produk lokal kita juga sudah bagus. Di lokal kita itu sudah ada brand-brand yang bagus, seperti Spec, League, yang secara kualitas juga sudah bagus," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Firman Bakri saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 19 Maret 2021.

Sementara itu, kata Firman, untuk sepatu sport ada brand Nine Teen, sedangkan untuk yang formal ada Bucherri. Semuanya memiliki kualitas yang bagus, termasuk urusan produk, Indonesia itu pengekspor sepatu terbesar keenam di dunia.

"Secara kualitas, kita juga diakui sebagai salah satu penghasil sepatu dengan kualitas yang bagus. Cuma brand-brand lokal kita masih kecil yang sampai ke luar negeri," kata Firman.

Firman mengungkapkan, brand-brand lokal memang tak mudah membangun brand ke luar negeri. Ia mencontohkan, Adidas dan Nike sudah punya sponsor, seperti klub Barcelona di Spanyol.

"Pemain-pemain sepakbola mereka memakai sepatu Nike dan Adidas, mereka dibayar sebagai sponsor. Itu perlu strategi dan back up finansial yang kuat untuk dapat masuk ke pasar-pasar di luar," imbuh Firman.

Sementara jika ingin bermain ritel dan stok produk untuk dijual di luar negeri, maka perlu jaringan agar sepatu lokal Indonesia bisa masuk. "Hal itu perlu dukungan dari pemerintah, selain dukungan finansial," kata Firman.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Posisi Keenam Terbesar

Ilustrasi sepatu Indonesia
Ilustrasi sepatu Indonesia (Dok.Unsplash)

Firman menegaskan, dari segi produk Indonesia sudah jadi salah satu pengekspor sepatu terbesar dan pertumbuhan terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan saat pandemi pun ekspor sepatu Indonesia masih tumbuh sebesar 8,87 persen.

Sementara awal Januari 2021 sepatu Indonesia tumbuh sebesar 13 persen. Sekarang sepatu Indonesia tumbuh 10 persen secara akumulasi.

"Masih baguslah untuk pasar alas kaki. Total produksi pada 2019 itu sebesar 1,09 miliar pasang sepatu. Sementara di masa pandemi mengalami penurunan sebesar 900 juta dari pasang 1,09 miliar," kata Firman.

Firman menegaskan, penurunan tersebut tak hanya terjadi di daerah-daerah di Indonesia, tapi juga di berbagai negara, karena kondisinya sedang pandemi.

"Sebenarnya, pasar terbesar kita itu pasar domestik, walaupun secara harga sangat jauh dengan data ekspor kita. Tapi secara jumlah pasar dalam negeri kita sangat besar," imbuh dia.

Selain Indonesia, pengekspor sepatu terbesar pertama adalah China. Pangsa pasar sepatu domestik juga sangat besar.

"Selain China, ada Vietnam. Dari segi ekspor, mereka masih lebih jauh dari Indonesia. Meskipun dulu Vietnam belajar sepatu dari Indonesia.Tapi kita berharap ya pada 2021 ya kita bisa mendapatkan limpahan orderlah, relokasi order dari China ke Indonesia, misalnya seperti itu," kata Firman.

Ekspor sepatu Indonesia paling banyak ke Uni Eropa, jika dilihat sebagai kawasan ekonomi, sedangkan dari sisi negara yang terbesar itu ke Amerika Serikat dan China. "Tapi kalau kemudian digabung, yang terbesar masih Uni Eropa, Amerika, terus China," tandas dia.

Perlu Branding

Ridwan Kamil
Ridwan Kamil memamerkan sepatu hasil desainannya berkolaborasi dengan UMKM (Dok.Instagram/@ridwankamil/https://www.instagram.com/p/CEGVN49pA5t/Komarudin)

Secara terpisah, Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan UKM, Hanung Harimba Rachman mengatakan untuk bisa go internasional perlu branding. Jika tidak bisa branding, menurut Hanung, maka tak bisa produk sepatu lokal Indonesia go internasional.

"Ada beberapa brand kita yang dipelopori anak-anak muda yang menurut saya cukup berhasil. Contohnya Brodo, itu masuk ke pasar internasional dengan product custom-nya. Ada juga produk sepatu Indonesia yang khusus dipasarkan di Jepang, tidak dipasarkan di Indonesia," ujar Hanung saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 18 Maret 2021.

Kata Hanung, sudah banyak brand sepatu di Indonesia yang sudah bisa go internasional, hanya saja belum masif. "Namun, ke depan brand-brand sepatu kita bisa berkembang pesat. Itu karena anak-anak muda kita itu sangat kreatif," ujar Hanung.

Salah satu tantangan brand sepatu Indonesia itu mengenai sol. Kata Hanung, Indonesia belum punya industri sol sepatu yang bagus.

"Kalau desain sepatunya sudah bagus, tapi solnya yang masih harus ditingkatkan. Kita sebenarnya membeli sepatu itu dari solnya. Kita perlu undang pihak pabrik atau industri maupun teknologi terkait sol sepatu," ujar Hanung.

Meski begitu, Hanung mengatakan sepatu-sepatu Indonesia akan terus berkembang dan memiliki market baru, terutama untuk kalangan anak-anak muda. Saat ini, kata Hanung, anak muda Indonesia tak ketergantungan dengan produk sepatu luar negeri.

"Banyak anak muda Indonesia yang menyukai produk sepatu Indonesia. Bagi saya, ini peluang besar. Mereka mau memakai Brodo dan produk-produk sepatu lokal lainnya," kata Hanung.

 

8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19
Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya