Menparekraf Sandiaga Uno Usul Pengelolaan TMII Tiru Pola Penataan GBK

Menurut Menparekraf Sandiaga Uno, TMII akan diarahkan sebagai destinasi wisata berbasis budaya.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 09 Apr 2021, 11:13 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2021, 09:30 WIB
FOTO: Pemerintah Ambil Alih Pengelolaan dan Pemanfaatan TMII
Pengunjung bersepeda di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (7/4/2021). Kementerian Sekretariat Negara secara resmi mengambil alih pengelolaan dan pemanfaatan TMII dari Yayasan Harapan Kita yang sudah dikelolanya hampir 44 tahun. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) resmi diambil alih pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) setelah 44 tahun dikelola Yayasan Harapan Kita. Sejumlah usulan pun bermunculan terkait penataan ulang TMII, termasuk dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Ia menyebutkan pengelolaan TMII bisa menirukan penataan ulang kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan.

"Kami melihat bahwa tentunya pemerintah seperti Sesneg ini kan mengelola GBK yang sudah tertata rapi. Kita belajar dari penataan ulang GBK, sehingga TMII bisa lebih baik ke depannya, agar bisa semakin menjadi destinasi unggulan," kata Sandiaga Uno dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Jumat (9/4/2021).

Ia mengatakan berdasarkan arahan Mensesneg Pratikno, TMII ke depan dipastikan menjadi destinasi wisata berbasis budaya. Terlebih, TMII memiliki anjungan dari masing-masing provinsi yang menjadi perwakilan keragaman budaya dan tradisi di Indonesia.

Karena lokasinya sangat strategis dan luas, TMII juga berpotensi untuk menggelar event-event, seperti MICE (Meeting Incentive Convention and Exhibition) maupun wisata berbasis kuliner. 

"Tentunya kami di Kemenparekraf akan mengikuti proses dan seandainya diarahkan untuk menggelar event-event tersebut. Kami pada prinsipnya mendukung," sambung Sandi.

Sebagai mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, ia mengaku memiliki kedekatan dengan destinasi wisata yang berada di timur Jakarta itu. Ia menyebut sering berkegiatan di sana, terutama lari maraton, baik kategori 5K maupun 10K di TMII.

"Jadi, potensinya sangat luar biasa ke depannya untuk bisa dikembangkan," imbuh dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rencana Pemerintah

Bagaimana Nasib Rencana Membuka Travel Corridor Arrangement Bintan dan Batam pada 21 April 2021?
Menparekraf Sandiaga Uno dalam Press Briefing pada Kamis, 25 Maret 2021. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Sandiaga berharap pengambilalihan TMII bisa semakin meningkatkan akses publik terhadap layanan pariwisata berbasis budaya yang berkualitas. Ia menegaskan siap bersinergi untuk masa depan TMII yang lebih baik.

Sementara, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengungkapkan TMII tak akan selamanya dikelola oleh Kemensetneg, usai diambil alih dari Yayasan Harapan Kita. Rencananya, Kemensetneg akan meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pariwisata untuk mengelola TMII.

"Arahnya ini akan meminta tolong salah satu BUMN pariwisata untuk mengelola TMII ini," kata Pratikno dalam sebuah video, Kamis, 8 April 2021. (8/4/2021).

Dia menerangkan Kemensetneg akan merumuskan kriteria pihak yang tepat dan profesional memperbaiki kualitas layanan TMII. Pemerintah ingin TMII dikelola dengan baik sehingga dapat berkontribusi yang signifikan kepada keuangan negara. Saat ini, Kemensetneg membentuk tim transisi untuk mengelola TMII selama masa transisi. 

Ia juga menampik dugaan TMII akan dikelola oleh yayasan yang akan dibentuk Presiden Jokowi. Pengambilalihan pengelolaan TMII ini, sambung dia, berdasarkan rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

TMII Lepas dari Keluarga Soeharto

Infografis TMII Lepas dari Keluarga Soeharto
Infografis TMII Lepas dari Keluarga Soeharto (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya