Pendaki Asal Temanggung yang Hilang di Gunung Merbabu Ditemukan Meninggal Dunia

Proses evakuasi Sugeng dilakukan pada Jumat pagi, 25 April 2025 dan dibawa ke rumah sakit. Jasadnya berada di jurang yang terletak antara Pos 3 dan 4.Gunung Merbabu.

oleh Tim Lifestyle Diperbarui 26 Apr 2025, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2025, 07:00 WIB
Pendaki Asal Temanggung yang Hilang di Gunung Merbabu Ditemukan Meninggal Dunia
Pendaki Asal Temanggung yang Hilang di Gunung Merbabu Ditemukan Meninggal Dunia. footo: @eimungarie  (dok.Instagram @gunung.merbabu/https://www.instagram.com/p/CN-AyhNF4p2/JHenry)... Selengkapnya

Temanggung - Seorang pendaki bernama Sugeng Parwoto yang dikabarkan hilang di Gunung Merbabu, Jawa Tengah telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Kamis, 24 April 2025. Proses evakuasi Sugeng kemudian dilakukan pada Jumat pagi, 25 April 2025 dan dibawa ke rumah sakit. Jasadnya berada di jurang yang terletak antara Pos 3 dan 4.

Mendengar kabar tersebut, Bupati Temanggung Agus Setyawan mengajak seluruh warga setempat mendoakan almarhum Sugeng Parwoto, salah seorang ASN Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

"Mari kita semua mendoakan almarhum Pak Sugeng Parwoto yang sebelumnya sempat dikabarkan hilang kontak saat pendakian di Gunung Merbabu. Beliau baru saja ditemukan tetapi sudah dalam keadaan meninggal dunia," katanya dalam silaturahim Forum OSIS Kabupaten Temanggung (FOT) di Temanggung Jumat sore, dikutip dari Antara Jateng.

Sugeng dan tercatat sebagai warga Krajan RT4/RW4 Tlogorejo, Kecamatan Temanggung. Ia melakukan pendakian Gunung Merbabu sejak Jumat, 18 April 2025 , melalui jalur Blok Timboa, Dusun Margomulyo, Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali. Pendaki itu memiliki ciri-ciri kurus, berjenggot, kulit sawo matang. Terakhir kali, Sugeng memakai baju abu-abu, bercelana biru dongker, memakai topi putih, dan jaket hitam.

Pada Minggu, 20 April 2025, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) menerima laporan adanya pendaki yang hilang. Tim relawan yang terdiri atas 10 orang, kemudian mulai melakukan pencarian pada Senin, 21 April 2025 pukul 08.45 WIB, dengan melibatkan unsur kepolisian, TNI, relawan, dan masyarakat setempat.

Tim gabungan sempat menemukan barang-barang Sugeng di Pos 5 jalur pendakian Gunung Merbabu via Timboa, di antaranya sepatu dan jas hujan.Setelah misi pencarian selama beberapa hari, pada Kamis, 24 April 2025 sekitar pukul 17.30 WIB, tim akhirnya berhasil menemukan Sugeng, namun telah dalam kondisi meninggal dunia.

Sugeng dikenal sering melakukan solo hiking, dan sebelumnya sudah beberapa kali mendaki Gunung Merbabu melalui jalur yang sama. Pihak keluarga, rekan kerja, dan seluruh relawan sebelumnya masih terus menanti kabar baik dari proses pencarian.

 

Posisi Terakhir Pendaki Gunung Merbabu

Libur Imlek Dimanfaatkan Warga Mendaki Merbabu
Pemandangan Gunung Merbabu di Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (3/2). Gunung dengan tinggi 3145 mdpl ini dapat ditempuh dengan waktu 7 - 8 jam berjalan kaki. (Merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Menurut informasi yang dihimpun, Sugeng ke Merbabu bukan untuk muncak atau mencari jalan cepat, tapi memang sudah bergabung dengan komunitas untuk agenda rutin membersihkan jalur dan situs di sana. Pihak keluarga sempat melacak IMEI ponsel Sugeng dan diketahui titik koordinat berada di antara Posko 2 sampai Posko 3.

Namun setelah disisir, Tim SAR Gabungan belum juga menemukannya. Sugeng merupakan ASN yang telah mengabdi selama 25 tahun. Posisi terakhirnya sebagai Asisten Apoteker di Bidang Sumber Daya Kesehatan, khususnya di Gudang Farmasi.

Bukan sekali ini saja kabar pendaki hilang jadi headline. Bulan lalu, seorang unsur relawan yang tergabung dalam Tim SAR Gabungan, Bambang, mengaku lega setelah menemukan tiga pendaki Gunung Arjuna yang sempat dilaporkan hilang pada Selasa, 25 Maret 2025.

"Bismillah Gunung Arjuno memanggil. Semoga cepat ditemukan supaya bisa ikut salat Idul Fitri, dan Alhamdulillah semua sudah ditemukan," ujar pria yang akrab disapa PBB ini, Rabu, 26 Maret 2025, lapor kanal Regional Liputan6.com.

Koordinator Unit Siaga SAR Malang, Yoni Fariza, mengungkap, ketiga pendaki tersebut ditemukan selamat, meski dalam keadaan kelelahan dan lapar, sekitar pukul 07.45 WIB. "Ketiga pendaki ditemukan saat tim SAR melakukan pencarian di jalur pendakian non resmi Gunung Mujur, Desa Tawangrejo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, ucapnya.

Pendaki Ilegal di Gunung Merapi

Pendaki Ilegal Gunung Merapi yang Ditangkap Mendaki pada Dini Hari, Profesinya dari Pelajar sampai Pekerja
Pendaki Ilegal Gunung Merapi yang Ditangkap Mendaki pada Dini Hari, Profesinya dari Pelajar sampai Pekerja.  foto: (dok.Instagram @@btn_gn_merapi/https://www.instagram.com/p/DHxUo6OyMpo/Henry)... Selengkapnya

Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) telah menjatuhkan sanksi "black list" atau daftar hitam kepada 20 pendaki ilegal Gunung Merapi, Yogyakarta. Informasi itu disebarkan di media sosial termasuk di akun Instagram resmi TNGM, @btn_gn_merapi pada Rabu, 16 April 2025.

Dalam unggahan itu dituliskan bahwa dengan sanksi tersebut, para pendaki ilegal dilarang mendaki gunung yang berada di kawasan TNGM hingga tiga tahun mendatang. Sanksi dijatuhkan setelah TNGM memanggil dan mengambil keterangan lanjutan dari 20 pendaki ilegal yang diamankan pada Minggu, 13 April 2025.

Selain masuk daftar hitam, para pendaki juga dikenai sejumlah sanksi lain dan bahkan diberi tugas khusus. Mereka diwajibkan menghubungi pihak keluarga dan hadir di kantor Balai TNGM untuk proses permintaan keterangan. Mereka juga harus menggunakan akun media sosial pribadi untuk menyebarkan informasi mengenai penutupan jalur pendakian Merapi serta kampanye konservasi.

Unggahan tersebut wajib dibuat secara berkala, minimal satu kali per minggu, dan tidak boleh dihapus selama enam bulan. Pengecekan akan terus dilakukan oleh pihak Balai TNGM. Selama satu bulan pertama, para pendaki wajib datang setiap minggu ke kantor Balai TNGM untuk melaporkan hasil unggahan mereka, termasuk jumlah akun yang melihat atau terdampak.

Menganalisis Aktivitas Gunung Berapi

Tak Hanya Dilarang Mendaki, 20 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Dapat Tugas Khusus Tiap Minggu
Tak Hanya Dilarang Mendaki, 20 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Dapat Tugas Khusus Tiap Minggu.  foto: (dok.Instagram @btn_gn_merapi/https://www.instagram.com/p/DIbV34cSMNC/Henry)... Selengkapnya

Selain itu, seluruh pelaku diwajibkan menyiapkan 1.000 hingga 1.500 polybag berisi media tanam di Resor Cangkringan dan Resor Dukun (SPTN Wilayah I Magelang), serta Resor Kemalang dan Resor Musuk Cepogo (SPTN Wilayah II Boyolali). Hal iitu dilakukan sebagau upaya konservasi pemulihan ekosistem dan diharapkan terselesaikan dalam waktu maksimal satu bulan.

"Seluruh pelaku mengetahui bahwa tidak diperkenankan mendaki Gunung Merapi, namun tetap nekat," kata Kepala Balai TNGM Muhammad Wahyudi, dilansir dari Antara, Rabu, 16 April 2025.

Ia mengapresiasi para orangtua/wali pendaki atas sikap kooperatif mereka yang bersedia hadir dan mendampingi selama proses berlangsung.  Wahyudi kembali menegaskan bahwa status kegunungapian Gunung Merapi saat ini berada pada Level III, dan radius aman di atas 3 kilometer, sehingga tidak disarankan untuk pendakian sebagaimana rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Balai TNGM senantiasa menaati rekomendasi yang dikeluarkan oleh BPPTKG sebagai otoritas berwenang di Indonesia yang memonitor dan menganalisis aktivitas gunung berapi.

 

Infografis Peralatan yang Wajib Dibawa Saat Naik Gunung
Daftar barang yang wajib dibawa saat naik gunung. (dok. Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya