Gibran Minta Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi, Solusi Atau Masalah Baru?

Rumah Menteri Luar Negeri Indonesia Pertama Ditawarkan Rp200 Miliar, Isi Iklannya Bikin Warganet Cemas

Rumah eks Menteri Luar Negeri Indonesia pertama Achmad Soebardjo di Cikini, Jakarta Pusat, akan dijual.

oleh Komarudin diperbarui 13 Apr 2021, 23:08 WIB

Diterbitkan 13 Apr 2021, 21:03 WIB

Rumah eks Menteri Luar Negeri Achmad Soebardjo di Cikini, Jakarta Pusat, akan dijual Rp200 miliar (dok.instagram/@kristohouse/https://www.instagram.com/p/CNZfmEHgdqn/?utm_source=ig_embed/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah rumah di Jalan Cikini Raya mendadak jadi perbincangan luas. Rumah bercat putih itu ternyata bukan sembarang rumah, melainkan rumah peninggalan Menteri Luar Negeri Indonesia pertama, Achmad Soebardjo.

Rumah dengan pekarangannya yang rindang itu menjadi buah bibir sejak akun @kristohouse mempromosikan rumah tersebut untuk dijual. "DIJUAL RUMAH LAMA DILOKASI STRATEGISZONA KOMERSIL BISA UNTUK GEDUNG 8 LANTAI@ CIKINI RAYA," tulis akun tersebut pada 8 April 2021.

Rumah tersebut berdiri di lahan seluas 2915 meter persegi. Luas bangunannya 16.756 meter persegi dengan halaman yang cukup luas. "Harga 200 M Nego," imbuh akun tersebut.

Warganet ramai meninggalkan komentar atas unggahan tersebut. Ada yang berharap rumah tersebut dijadikan museum dan ada pula yang meminta rumah itu menjadi cagar budaya.

"Tolong dibeli negara aja dan dijadikan museum kemenlu atau guest house untuk diplomat ya," kata seorang warganet. "Wah nilai sejarahnya kuat banget ni , harusnya jadi Cagar Budaya tingkat Nasional dengan prinsip adaptive reuse," komentar yang lain.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Interior

Rumah eks Menteri Luar Negeri Achmad Soebardjo di Cikini, Jakarta Pusat, akan dijual Rp200 miliar (dok.instagram/@kristohouse/https://www.instagram.com/p/CNZfmEHgdqn/?utm_source=ig_embed/Komarudin)

Pada 2016, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pernah berkunjung ke rumah yang terletak di Jalan Cikini Raya No.80, Jakarta Pusat itu. Rumah tersebut juga sempat menjadi kantor pertama Kementerian Luar Negeri RI pada awal kemerdekaan.

Jika diperhatikan sepintas, tak ada yang istimewa dari rumah tersebut. Namun, rumah tersebut menyimpan sejarah penting.

Tak jauh berbeda dengan rumah berarsitektur Belanda lainnya, rumah memiliki fasad berbentuk segi empat. Pilar kanan dan kirinya tampak kokoh.

Sementara itu, rumah itu memiliki pintu rangkap ganda dan memiliki banyak jendela. Dalam ruangan itu terdapat banyak kursi dan beberapa meja. Di dindingnya terdapat sejumlah foto.

Meski bangunan tua rumah tersebut tampak masih dipelihara dengan baik. Hal itu terlihat dari lantainya yang bersih, tampak tak ada sampah yang tercecer di lantai.