Serba-serbi Retinol, Si Bahan Ajaib untuk Atasi Jerawat dan Tanda-Tanda Penuaan Kulit

Kendati disebut sebagai "bahan ajaib," penggunaan retinol ternyata bukan untuk semua orang.

oleh Asnida Riani diperbarui 29 Apr 2021, 06:02 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2021, 06:02 WIB
ERHA Age Corrector
Booster NightCharge dari rangkaian ERHA Age Corrector yang mengandung 1 persen retinol. (dok. Instagram @erha_agecorrector/https://www.instagram.com/p/CNAM8Q1LWxZ/)

Liputan6.com, Jakarta - Retinol, nama bahan aktif satu ini beberapa tahun belakangan kian mengakrabkan diri dengan para pecinta skincare. Kandungan senyawa vitamin A paling umum ini dikenal sebagai "bahan ajaib" dengan berbagai fungsi, mulai dari anti-aging skincare, sampai mengatasi jerawat.

Kendati demikian, pemakaiannya, sebagaimana bahan aktif lain, tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Yulia Lie Yanda, ERHA Product Development Manager, mengatakan bahwa saat mencoba skincare berbahan retinol, seseorang sebaiknya sudah punya dasar skincare yang solid.

"Artinya, sudah membersihkan wajah secara teratur, pakai pelembap, dan terutama pakai sunscreen secara rutin karena pemakaian (produk) retinol bisa meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari," paparnya dalam konferensi pers virtual, beberapa waktu lalu.

Yulia menyambung, memakai produk mengandung retinol juga butuh latihan. "Sedikit-sedikit dulu. Misalnya, seminggu dua kali untuk pertama pakai. Nanti pelan-pelan bisa dinaikan (frekuensi pemakaiannya) karena sudah ada toleransi," imbuhnya.

Seperti biasa, patch test juga harus dilakukan lebih dulu sebelum memakaikan produk ke seluruh wajah. Caranya, aplikasikan sedikit ke bagian paling sensitif, biasanya di belakang telinga, untuk memeriksa apakah ada reaksi alergi.

Melansir laman Healthline, Rabu (28/4/2021), efek samping pemakaian produk mengandung retinol biasanya kulit kering dan iritasi. Efek samping lain mungkin termasuk kemerahan, gatal, dan kulit mengelupas.

Efek samping ini bersifat sementara dan kemungkinan akan membaik dalam beberapa minggu setelah kulit terbiasa dengan produk tersebut. Namun, jika terus mengalami iritasi, Anda dapat mencari bahan alternatif yang "lebih ringan," seperti bakuchiol.

"ERHA Age Corrector punya produk mengandung satu persen retinol, yakni booster NightCharge. Pemakaiannya bisa dicampurkan dengan booster lain atau pelembap supaya meminimalisir efek samping yang tidak diinginkan," kata Yulia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kapan Sebaiknya Pakai Produk Mengandung Retinol?

skincare
Ilustrasi produk skincare mengandung retinol. | pexels.com/@shiny-diamond

Yulia menjelaskan bahwa kendati dikenal sebagai "bahan ajaib," efek pemakaian produk retinol juga tidak instan. "Tetap harus sabar dan telaten. Biasanya baru akan terlihat jelas setelah satu bulan pemakaian," ujarnya.

Di samping itu, Anda juga mesti memerhatikan kandungan skincare apa yang dipakai bersama produk mengandung retinol. Karena cenderung membuat permukaan kulit lebih kering, disarankan untuk memakai produk dengan fungsi menghidrasi, menurut laporan Glamour.

Yulia menyarankan penggunaan produk mengandung retinol untuk orang di usia 20-an. "Usia 25 tahun-an ke atas sudah lumayan aman dan harus dilihat juga kebutuhan kulitnya," katanya.

"Retinol bukan untuk semua orang, dan tidak boleh dianggap sebagai sesuatu yang wajib. Beberapa orang tidak dapat menoleransinya, dan beberapa tidak ingin berkomitmen pada perawatan kulit yang rumit," ucap Jessica Krant, M.D., seorang dokter kulit di Laser & Skin Surgery Center New York.

5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan

Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan
Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya