Liputan6.com, Jakarta – Menjelang akhir Ramadan, stok kue-kue lebaran biasanya mulai menumpuk. Pola makan sehat yang selama ini terjaga mulai goyah dengan kehadiran beragam makanan manis hingga gurih.
Pada dasarnya, berpuasa, selain menunaikan kewajiban sebagai umat Islam, juga mendatangkan manfaat kesehatan bagi tubuh. Selama berpuasa, tubuh kita mendetoksifikasi diri untuk membuang racun-racun yang ada di dalam. Tubuh pun terasa lebih segar.
Dengan mengabaikan pola makan sehat dan secukupnya, tubuh akhirnya tidak bisa optimal mencerna makanan sekaligus mengeluarkan racun dari dalam tubuh.Â
Advertisement
Baca Juga
"Baru 14 jam organ pencernaan kita berhenti bekerja, malah disuruh bekerja keras lagi untuk mengolah makanan dalam jumlah banyak," kata Fitriani Rahma, pendiri Serasa Salad Bar dalam acara Ngabuburit Virtual bersama Tokopedia pada Jumat, 7 Mei 2021.
"Pola konsumsi kita yang salah ini, yang menyebabkan istirahat organ pencernaan selama 14 jam tadi jadi sia-sia dan malah menambah koleksi racun dalam tubuh kita," tambahnya.
Masalah ini biasanya berlanjut karena kebiasan makan saat perayaan Lebaran. Menu lebaran yang didominasi makanan bersantan, mengandung banyak mentega dan gula, bisa menimbulkan masalah kesehatan pasca-Lebaran, seperti kolesterol tinggi, flu dan batuk, hipertensi, maag, diare, dan kelelahan.
Untuk menghindari masalah itu, Fitriani mengingatkan agar kita lebih bijak mengonsumsi makanan. Tak hanya memperhatikan jenisnya, tetapi juga mengontrol jumlah makanan yang dikonsumsi.
Â
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Jaga Tubuh Tetap Fit
Mendekati penghujung Ramadan, Fitriani mengingatkan untuk kembali meluruskan pola makan. Saat sahur misalnya, ia mengingatkan agar membiasakan makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti singkong, kentang, dan talas. Kurangi konsumsi nasi putih, biskuit, atau minuman yang terlalu banyak gula.
"Tubuh kita itu ibarat mesin, jika kita salah memasukkan bahan bakarnya maka mesin tersebut tetap bisa bekerja tapi dengan kinerja yang rendah dan pasti seiring berjalan waktu mesin itu akan rusak," kata Fitriani.
Jangan lupa untuk menyantap makanan tinggi serat, seperti sayuran hijau dan buah-buahan, baik disantap dalam kondisi mentah maupun matang. Begitu pula dengan memperbanyak konsumsi air putih, terutama saat sahur dan berbuka puasa.
Pilihlah makanan dan minuman dengan sumber gula yang alami seperti kurma, buah, madu, atau gula aren untuk menghindari diabetes. Hindari pula makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti gorengan, yang bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Bila tak bisa menghindari makanan-makanan berminyak, manis, dan bersantan sama sekali, Anda bisa menyiasatinya dengan makanan lain. Saat anda menyantap makanan yang mengandung lemak, seperti opor ayam ataupun rendang, jangan lupa konsumsi sayuran yang dikukus seperti kol, brokoli, ataupun wortel.
Ketika anda mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung mentega seperti kue nastar, jangan lupa untuk mengonsumsi buah-buahan yang tinggi air, seperti apel, pir, atau melon. Minuman bersoda dan manis bisa anda gantikan dengan jus buah tanpa gula atau air perasan jeruk murni yang sama-sama manis dan pastinya menyegarkan.
"Kesehatan itu ada dua, kesehatan batin dan fisik, nah keduanya ini harus seimbang. Jika konsumsi gorengan, minuman bersoda atau makanan berlemak untuk kesehatan batin, maka perlu kita imbangi dengan kesehatan fisik seperti konsumsi sayuran, air putih yang cukup, serta berolahraga," kata Elfika Hepifesti, penanggung jawab Serasa Salad Bar Cabang Jakarta.
(Dinda Rizky Amalia Siregar)
Advertisement