Liputan6.com, Jakarta - Seekor kura-kura super langka yang dicap punah 100 tahun lalu kembali ditemukan dalam keadaan hidup. Penemuan kura-kura tersebut dikonfirmasi oleh pemerintah Ekuador pada 25 Mei 2021.
Pemerintah Ekuador telah mengonfirmasi bahwa kura-kura raksasa yang ditemukan pada 2019 di Kepulauan Galápagos adalah spesies yang dianggap punah seabad lalu.
Advertisement
Baca Juga
Penyu itu sebenarnya ditemukan dua tahun lalu di Pulau Fernandina, salah satu yang termuda dan paling murni di negara itu, selama ekspedisi gabungan antara taman nasional Galápagos dan Galápagos Conservancy.
Ilmuwan dari Universitas Yale kemudian mengidentifikasikannya sebagai Chelonoidis phantasticus -- sebuah spesies yang sudah dianggap punah lebih dari seabad yang lalu.
"Universitas Yale mengungkapkan hasil studi genetik dan perbandingan DNA masing-masing yang dibuat dengan spesimen yang diekstraksi pada 1906," jelasTaman Galápagos dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari The Guardian, 26 Mei 2021.
Para ilmuwan juga telah menemukan sejumlah kotoran kura-kura di Pulau Fernandina yang menurut mereka menunjukkan ada lebih banyak individu Chelonoidis phantasticus yang tersisa di alam liar.
Saksikan Video Pilihan Berikut
Diambang Kepunahan
Menurut Direktur Taman Nasional Galapagos, Danny Rueda, sebuah ekspedisi akan diluncurkan ke Pulau Fernandina untuk mencoba menemukan anggota lain dari spesies yang sama.
Kepulauan Galapagos menjadi dasar teori evolusi spesies Charles Darwid pada abad ke-19 dan merupakan rumah bagi jenis kura-kura bersama dengan flamingo, boobies, albatros, dan burung kormoran.
Pulau tersebut juga memiliki sejumlah flora dan fauna yang berstatus diambang kepunahan. Populasi kura-kura raksasa saat ini dari berbagai spesies diperkirakan mencapai 60.000, menurut data dari Taman Nasional Galapagos.
Salah satunya dikenal sebagai "Lonesome George", yaitu kura-kura Pulau Pinta jantan, yang terakhir diketahui dari spesies tersebut, yang mati pada 2012 tanpa meninggalkan keturunan.
Advertisement