Bantuan Kemenparekraf untuk UMKM yang Sudah Kibarkan Bendera Putih

Para pelaku UMKM di bidang parekraf sangat terdampak pandemi dan PPKM Darurat.

oleh Henry diperbarui 20 Jul 2021, 07:03 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2021, 07:03 WIB
Mengunjungi Kios Jakpreneur di Jantung Kota
Pengrajin menyelesaikan pembuatan batik tulis di salah satu Kios Jakpreneur di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Terdapat 3 Kios Jakpreneur yang menjual berbagai produk UMKM dalam negeri, mulai dari kerajinan tangan hingga beragam jenis kuliner. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai upaya dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19 bagi dunia wisata. Mereka menyiapkan anggaran sebesar Rp2,4 triliun untuk program pemulihan ekonomi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di semua daerah Indonesia.

Mereka yang akan mendapat bantuan termasuk para pelaku UMKM di bidang parekraf yang bisa dibilang sudah mengibarkan bendera putih karena sangat terdampak pandemi dan PPKM Darurat. Anggaran bagi pelaku wisata tersebut diberikan melalui dana hibah yang saat ini sedang difinalisasi di Komite Penanganan Covid-19 Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Kemenparekraf telah mengajukan ke Kementerian Keuangan dan mempersiapkan secara khusus program PEN dengan pagu anggaran sebesar Rp2,4 triliun. Program PEN tersebut dijalankan melalui sejumlah program, yaitu: Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), Bangga Buatan Indonesia (BBI), Sertifikasi CHSE bagi usaha Pariwisata, PEN Film, dukungan akomodasi hotel untuk tenaga kesehatan, juga Bantuan Pemerintah untuk Usaha Pariwisata (BPUP).

"Kita akan pastikan ketepatan sasaran program dan akuntabilitasnya terjaga. Kita ingin secepatnya membantu pelaku UMKM yang sudah banyak mengibarkan bendera putih, mudah-mudahan bisa segera terlaksana," terang Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing secara virtual, Senin, 19 Juli 2021.

Menurut Sandiaga Uno, Kemenparekraf sudah merencanakan hibah bagi pelaku wisata bakal dicairkan pada kuartal ketiga. Namun, kemungkinan akan dipercepat dengan berbagai pertimbangan salah satunya perpanjangan PPKM Darurat.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Pemulihan Ekonomi Nasional

Sandiaga Uno di Weekly Press Briefing, 19 Juli 2021.
Sandiaga Uno di Weekly Press Briefing, 19 Juli 2021. (Liputan6.com/Henry)

Mereka masih terus melakukan validasi dan verifikasi data pelaku parekraf sebagai penerima dana hibah agar tidak terjadi kesalahan penyaluran anggaran. "Kemenparekraf akan terus mempercepat kebijakan yang berpihak kepada para pelaku parekraf melalui program kita sendiri, program kolaborasi atau program pemulihan ekonomi nasional," jelas Sandi.

"Sebagian sudah mulai aktivasi, seperti program restrukturisasi kewajiban perbankan, program penjaminan kredit usaha baik untuk UKM dan usaha besar dan program KUR," lanjutnya.

Selain itu untuk ekonomi mikro, Kemenparekraf berkolaborasi dengan Kemenkop UKM dengan bantuan presiden untuk usaha mikro (BPUM). Untuk beban operasional, Sandi juga meminta pemerintah meringankan listrik dan perpajakan. 

CHSE dan Vaksin

Kampung Kuliner Klaten Jadi Pusat Jajanan dan Wadah UMKM Lokal
Kampung Kuliner Klaten Jadi Pusat Jajanan dan Wadah UMKM Lokal. foto: istimewa

Langkah selanjutnya, adalah Kemenparekraf menyosialisasikan Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability (CHSE) yang akan dilakukan secara masif pada seluruh pelaku UMKM kuliner. Kemudian Kemenparekraf juga mendorong percepatan pemberian vaksin, khususnya di Pulau Bali, sesuai dengan target pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara.

"Kita akan mempercepat vaksinasi di Bali khususnya, dengan target 6 juta dosis vaksin yang bisa kita berikan sebelum akhir Juli, awal Agustus yang dicanangkan Presiden sebagai target waktu kita membuka Bali untuk wisman," jelasnya.

Selain itu, Sandiaga juga akan berusaha mengadakan beberapa kegiatan lainnya agar para pelaku UMKM kuliner tetap bisa bergerak. Salah satunya adalah kegiatan yang diberi nama “Bergerak”, singkatan dari 'Bedah Gerai Kuliner'.

"Kita ingin gerai mereka meningkat dari tadinya sederhana, ke yang lebih higienis, menarik. Terus dari segi produksinya efisien, dan sebagainya. Saya mau ada bebrapa kegiatan lagi yang bisa kita kerjakan dalam konsep kolaborasi. Jadi, PPKM ini tidak mengganggu justru mendorong sense of crisis dan humanity," pungkasnya.

Skenario PPKM Darurat Diperpanjang hingga 6 Pekan

Infografis Skenario PPKM Darurat Diperpanjang hingga 6 Pekan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Skenario PPKM Darurat Diperpanjang hingga 6 Pekan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya