Kontribusi Sektor Parekraf Kendalikan Kasus Covid-19, dari Pemetaan Suplai Oksigen hingga Sentra Vaksinasi

Menparekraf Sandiaga Uno mengusulkan agar destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif difungsikan sementara sebagai sentra vaksinasi Covid-19.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 15 Jul 2021, 14:13 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2021, 14:00 WIB
sandiaga
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Fakta bahwa pandemi Covid-19 memukul sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tak bisa dibantah. Hal itu bukan berarti kedua sektor tak bisa berkontribusi dalam mengatasi lonjakan kasus Covid-19. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengajak berbagai pihak berkolaborasi.

Salah satunya dengan menggandeng sejumlah asosiasi untuk mengatasi kelangkaan oksigen medis. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan penyedia artificial intelligence (AI) untuk memantau jumlah ketersediaan oksigen medis.

"Dengan menggunakan kecerdasan buatan, kami membantu dengan memetakan ketersediaan dari penyedia oksigen," jelas Sandiaga Uno, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Kamis (15/7/2021).

Penerapan AI, kata dia, sangat dibutuhkan guna memudahkan pengawasan ketersediaan oksigen, terutama di fasilitas isolasi mandiri. Data yang dimiliki juga diharapkan bisa menjadi pertimbangan prediksi dan ekonomi digital.

"Kita harapkan agar ketersediaan oksigen di fasilitas peristirahatan tenaga kesehatan dan fasilitas-fasilitas isolasi mandiri yang ada dalam lingkup Kemenparekraf terpantau dengan baik," jelasnya.

Sebelumnya, dalam Weekly Press Briefing, Senin, 12 Juli 2021, Sandiaga sempat mengusulkan agar destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif difungsikan sementara sebagai lokasi penampungan tabung oksigen. Selain itu, kedua tempat bisa dijadikan pusat vaksinasi Covid-19.

"Saya apresiasi pengelola destinasi wisata yang menggelar itu. Contohnya di Gunungkidul yang lokasi vaksinnya di pinggir pantai. Itu jadi layanan tambahan. Kita divaksin, gratis view yang fantastik," ujar Sandi, seraya menyebut Belitung juga berminat memfasilitasi vaksinasi dengan konsep serupa.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Poltekpar dan Badan Otorita

Menparekraf Sandiaga Uno sebagai pembicara utama di Wisuda XX Universitas Multimedia Nusantara. (Foto: Dok. Stephanus Novi/Koor. Media Wisuda XX Universitas Multimedia Nusantara)
Menparekraf Sandiaga Uno sebagai pembicara utama di Wisuda XX Universitas Multimedia Nusantara. (Foto: Dok. Stephanus Novi/Koor. Media Wisuda XX Universitas Multimedia Nusantara)

Ia menyebutkan upaya menggandeng destinasi wisata dan sentra ekraf sebagai lokasi vaksinasi merupakan bagian mendukung percepatan vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Terlebih, sertifikat vaksin kini menjadi salah satu syarat perjalanan, khususnya via udara.

"Kita harus all out menyukseskan program vaksinasi untuk tekan angka Covid-19. Mayoritas yang terkena kan yang belum divaksin," ia menerangkan.

Sejauh ini, Kemenparekraf sudah memfungsikan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung sebagai lokasi vaksinasi. Total 2.000 dosis vaksin didistribusikan kepada masyarakat di lokasi tersebut.

Sandi berencana memperluasnya dengan menggandeng Poltek Pariwisata lainnya serta kantor Badan Otorita yang berlokasi di lima destinasi super prioritas. Ia berharap, semakin banyaknya sentra vaksinasi, semakin cepat program vaksinasi bisa berjalan.

Kemenparekraf juga akan memperluas kolaborasi dengan perhotelan untuk meningkatkan pelayanan bagi tenaga kesehatan yang butuh beristirahat. Mengutip Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 980/2020, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi pengelola hotel untuk menjadikan hotelnya sebagai lokasi isolasi mandiri.

"Beberapa di antaranya adalah minimal memiliki 50 kamar, memiliki fasilitas laundry dan wifi di setiap kamarnya, kemudian kamar-kamar tersebut dilengkapi dengan kamar mandi di dalam. Selain itu, hotel tersebut mampu menyediakan makanan tiga kali sehari dan dua kali makanan ringan, kemudian dilengkapi dengan dapur yang memadai dan lapangan atau tempat berjemur dan berolahraga, serta menjalin kerja sama dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19," Sandi menjabarkan.

 


Penundaan Wisata Vaksin

Ilustrasi vaksin COVID-19 (Source: Pexels/Artem Podres)
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Source: Pexels/Artem Podres)

Terkait rencana pariwisata berbasis vaksin di Bali, Sandiaga Uno menyatakan ditunda hingga situasi Covid-19 terkendali. Bila terlaksana nanti, pemerintah akan memberlakukan vaksin berbayar kepada wisatawan mancanegara. Sementara, wisatawan nusantara akan divaksinasi gratis.

"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi, kami menyediakan konsep pariwisata berbasis vaksin yang ditujukan untuk wisatawan nusantara di Bali. Namun, harus kita garis bawahi vaksin disediakan bagi warga negara Indonesia secara gratis," ungkap Sandiaga Uno.

"Sedangkan untuk vaksin berbayar ini diarahkan untuk wisatawan mancanegara dalam lingkup vaksin gotong royong yang nanti sesuai dengan arahan Menko Perekonomian akan dikoordinasikan oleh Kementerian BUMN," jelasnya.

Sejauh ini, rencana pembukaan travel corridor arrangement pada akhir Juli 2021 dipastikan batal mengingat situasi PPKM Darurat yang masih diberlakukan. Sejumlah negara pun melarang penerbangan dari Indonesia menyusul meningkatnya angka Covid-19, seperti Bahrain, Filipina, Hong Kong, dan Oman.


Wisata Ramah Lingkungan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya