Beredar Video Diduga Penyiksaan Bayi Monyet di Grup Percakapan Daring

Para anggota grup percakapan daring diklaim mengorganisasi pawang monyet dari Indonesia untuk melakukan tindakan penyiksaan terhadap bayi monyet.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi monyet
Ilustrasi monyet. (dok. Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Aktivis advokasi hewan tengah menyoroti sebuah grup percakapan daring yang berbasis di Amerika Serikat. Pasalnya, digital platform ini dilaporkan menyediakan konten video penyiksaan monyet secara berbayar.

Seseorang dapat membeli bayi monyet atau berbagi dengan orang lain dari komunitas monyet tersebut. Mereka membayar sebesar 20 dolar Amerika Serikat (AS) (Rp287 ribu) untuk setiap penyiksaan terhadap monyet muda tersebut.

Melansir Independent, Sabtu (14/8/2021), video mengejutkan didapatkan kelompok aktivis Inggris, Action for Primates, dan organisasi Amerika Serikat, Lady Freethinker, yang menunjukkan pemotongan telinga dan jari-jari bayi monyet. Klip itu juga memperlihatkan bagian lidah dan kelopak mata bayi monyet ditindik menggunakan peniti sebelum mereka diikat dan dipukul.

Grup percakapan daring yang diduga sudah beroperasi sejak Mei 2020 ini memiliki lebih dari 30 anggota. Para penggiat yakin bahwa terdapat "grup lain yang lebih tertutup" yang menyediakan konten video penyiksaan terhadap binatang.

Salah satu terduga pembuat video penyiksaan hewan mengunggah peraturan program adopsi monyet pada forum internet. Ia menuliskan bahwa ia dapat menjamin dua ekor monyet dapat tersedia dalam kurun waktu 24 jam. Dalam unggahan tersebut, ia mengakui sedang mengerjakan beberapa video lain.

Pada unggahan berbeda, terdapat tautan foto yang menunjukkan seekor monyet muda diikat ke kayu yang menyilang. Anggota forum tersebut mencoba membangkitkan minat anggota lain dengan mengajak semua orang untuk menikmati penyiksaan monyet.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Diduga Sewa Pawang Monyet dari Indonesia

Ilustrasi Monyet (iStock)
Ilustrasi Monyet (iStock)

Grup percakapan ini juga diduga berisi beberapa anggota lain dari Inggris. Para anggota diklaim mengorganisasi pawang monyet dari Indonesia untuk melakukan tindakan penyiksaan terhadap bayi monyet.

Obrolan ini dapat ditemukan di media sosial Telegram dan ForumMotion, meski setelah ForumMotion dihubungi terkait video kekejaman terhadap monyet, mereka menutup akun pelaku.

Awalnya, anggota grup menggunakan platform YouTube untuk merekrut orang-orang yang mungkin tertarik dengan "konten kejam dari program adopsi monyet secara rahasia." Salah seorang anggota grup mengatakan ketika anggota grup sudah mencapai 50 orang, ia akan berhenti mempromosikannya pada kolom komentar YouTube dan membiarkan pengguna mengundang orang lain secara pribadi.

Para aktivis pelindung hewan telah memperingatkan bahwa media sosial, seperti YouTube dan Facebook, berisiko memfasilitasi para penyiksa hewan bertemu secara daring. "Kami tahu anggota grup ini saling mengenal dari YouTube dan mencoba merekrut orang dari YouTube,” ujar Sarah Kite dari Action for Primates.

 

Media Sosial dan Konten Video Penyiksaan terhadap Hewan

Ilustrasi
Ilustrasi bayi monyet. (dok. pexels/Moon Bhuyan)

Menurut Kite, platform media sosial tidak mengambil tindakan efektif dan cukup cepat terhadap konten video yang kejam. "Sebaliknya, mereka seakan-akan bertindak sebagai penyedia tempat orang bertemu dan meningkatkan kekerasan yang ditimbulkan," tuduhnya.

YouTube menghapus beberapa akun video yang ditandai Action for Primates setelah adanya temuan bahwa mereka melanggar kebijakan spam dan pedoman penyalahgunaan hewan.

Seorang juru bicara dari YouTube menanggapi bahwa platform mereka tidak pernah mengizinkan konten yang mengandung unsur kekerasan dan penyiksaan terhadap hewan. (Gabriella Ajeng Larasati)

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya