Liputan6.com, Jakarta - Banjir yang sempat melanda Kampung Warna Warni Jodipan, Malang, Jawa Timur, berangsung mulai surat. Sejumlah warga mulai bergotong royong untuk membersihkan tanah-tanah di rumah mereka.
"Kami sedang bersih-bersih ini. Saya bersama warga ramai-ramai membersihkan lokasi di Kampung Warna Warni," ujar Ketua RW 2 Kelurahan Jodiparan, Soni Parin saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (5/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Soni menjelaskan, banjir kiriman dari Batu, Malang, volumenya cukup tinggi dibanding dengan pada banjir sebelumnyapada akhir 2019 lalu. Banjir kali ini cukup besar, sehingga banyak rumah yang berada di pinggir sungai terkena banjir.
"Meski volumenya tinggi, tapi nggak parah. Ya, karena nggak ada korban jiwa dan nggak ada banyak kerugian materinya," imbuh Soni.
Ia mengatakan banjir itu menghanyutkan sekitar lima kuintal cat mlik warga yang ditaruh di gudang yang berada di pinggir sungai. Selain itu, ada satu rumah yang lantai rumahnya amblas.
"Hanya itu kerugian yang paling besar. Selebihnya kerugiannya nggak banyak," imbuh Soni.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sepi Pengunjung
Soni juga mengungkapkan bahwa Kampung Warna Warni Jodipan saat ini kondisi masih sepi dari kunjungan wisatawan. Hanya beberapa orang saja yang datang.
"Sejak dibuka untuk umum, Kampung Warna Warni hanya dikunjungi satu dua pengunjung saja. Belum banyak pengunjung yang ke sini," imbuh Soni.
Sejak pandemi melanda Indonesia, pengunjung yang datang ke Kampung Warna Warni menyusut dratis. Sebelumnya, banyak pelancong yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.
"Sekarang masih sepi. Saya nggak sempat menghitung berapa jumlah wisatawan yang datang ke sini sejak dibuka kembali," sambung Soni.
Â
Advertisement
Harap Segra Pulih Kembali
Soni berharap pandemi segera berlalu dari Indonesia agar para wisatawan bisa kembali datang ke Kampung Warna Warni Jodipan. Selama pandemi, Soni mengatakan kampungnya itu sempat tutup cukup lama.
"Kampung kami ini baru buka kembali pada 10 Oktober 2021 untuk sebagai percobaan. Namun, belum ada pengunjung yang datang," tutur Soni.
Sebelum pandemi, kenang Soni, sejumlah pengunjung datang dari berbagai dari di Indonesia ke Kampung Warna Warni Jodipan. Ada yang dari Jakarta, Banjarmasin, dan daerah-daerah lain di Indonesia. "Sekarang masih sepi," ucap Soni.
Â
Infografis Gempa Malang Alarm Bencana Besar Berikutnya?
Advertisement