Liputan6.com, Jakarta - Tingginya minat menggelar pernikahan di ruang terbuka ditangkap sebagai peluang usaha baru bagi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC). Pengelola menawarkan kesempatan bagi calon pengantin untuk menggelar pernikahan mereka dengan latar belakang Candi Prambanan.
"Pandemi mengharuskan masyarakat untuk menyesuaikan kondisi dalam setiap perhelatan acara, seperti pernikahan misalnya. Acara pernikahan yang biasanya digelar secara besar-besaran dengan jumlah tamu yang banyak, kini harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada," kata Marketing & Sales PT TWC Pujo Suwarno di Prambanan, Sleman, Kamis, 18 November 2021, dilansir dari Antara.
Advertisement
Sejumlah spot di Candi Prambanan bisa dipertimbangkan untuk pernikahan berkonsep intimate wedding. Pujo menyebut ada beberapa lokasi favorit di dalam komplek Taman Wisata Candi Prambanan yang bisa dipilih. Alternatif lainnya adalah Venue Rama Shinta Garden Resto yang memiliki pemandangan terbuka ke Candi Prambanan.
"Konsepnya adalah outdoor wedding, di mana konsep inilah yang paling memungkinkan untuk dilakukan pada masa pandemi seperti sekarang ini. Ruang terbuka tentunya jauh lebih aman dalam situasi seperti ini," katanya.
Ia meyakinkan bahwa protokol kesehatan diberlakukan ketat di wilayah itu. Hal itu pun disambut baik oleh masyarakat. Pujo menyebut cukup banyak peminat yang ingin menggelar pernikahan di tempat itu.
"Ketertarikan mereka salah satunya karena venue yang ditawarkan sangat luas, berada di tempat terbuka, dan tentu saja keindahan Candi Prambanan yang menjadikan momen pernikahan ini menjadi sesuatu yang sakral," katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tepis Mitos
Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Dikutip dari laman borobudurpark.com, awal pembangunan candi itu belum dapat dipastikan tetapi diduga kuat Candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 oleh Raja Balitung Maha Sambu dari Wangsa Sanjaya.
Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti berangka tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.
Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri atas halaman luar dan tiga pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah) dan Njeron (pelataran dalam). Di pelataran dalam terdapat dua barisan candi yang membujur ke arah utara selatan, dan tiga buah candi yang menghadap ke timur. Candi yang letaknya paling utara adalah Candi Wisnu, di tengah adalah Candi Syiwa, dan di selatan adalah Candi Brahma.
Candi Prambanan erat dengan legenda Bandung Bondowoso dan Roro Jongrang yang mengisahkan cinta bertepuk sebelah tangan. Karena itu, muncullah mitos bahwa pasangan kekasih yang berkunjung ke candi itu akan mengalami putus cinta. Hal itu pun segera ditepis Pujo.
"Itu hanya mitos ya, banyak yang tetap awet dan langgeng sampai jenjang pernikahan. Jadi, tidak perlu kuatir jika ingin berwisata ke Candi Prambanan bersama pasangan, apalagi ingin menyelenggarakan acara pernikahan di kompleks Taman Wisata Candi Prambanan," katanya.
Advertisement
Prambanan Jazz Festival
Secara terpisah, Candi Prambanan juga akan kembali dijadikan lokasi perhelatan musik tahunan Prambanan Jazz Festival. Event tersebut akan berlangsung secara virtual mulai Jumat (19/11/2021) hingga Sabtu, 20 November 2021.
"Prambanan Jazz Festival harus tetap berjalan dalam kondisi apapun. Kami melakukan adaptasi, melakukan banyak kolaborasi, dan saling support. Alhamdulillah, ini terselenggara di tahun 2021, ini tahun ketujuh," kata founder Rajawali Indonesia & CEO Prambanan Jazz Festival Anas Syahrul Alimi saat konferensi pers virtual, kemarin
Deretan musisi yang akan mewarnai panggung festival kali ini di antaranya Pamungkas, Ardhito Pramono, Nadin Amizah, Nita Aartsen & Eurasian Bigband feat Tompi, Letto, Swingayogya, Yura Yunita, Manjakani, dan Tulus. Prambanan Jazz juga menyelenggarakan program kompetisi musik bertajuk “Borneo Goes to Prambanan Jazz Virtual Festival 2021” yang digagas oleh IndiHome, I-Konser Channel UseeTV, dan Prambanan Jazz Festival.
Program tersebut dimenangkan oleh Bellacoustic dan Floo yang sama-sama berasal dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Keduanya berkesempatan untuk tampil satu panggung dengan line up musisi lainnya di Prambanan Jazz.
Tahun ini Prambanan Jazz Festival mengusung tema dan tagline “Bersemi dalam Kolaborasi” yang selaras dengan semangat untuk berkolaborasi dengan lintas seni, tak hanya musik, tetapi juga seni tari hingga seni rupa. Dalam kolaborasi seni tari, Prambanan Jazz akan menampilkan maestro tari Indonesia Didik Nini Thowok. Sementara dalam seni rupa, ilustrator muda asal Yogyakarta, Wulang Sunu, membuat Artwork Prambanan Jazz Virtual Festival 2021.