Liputan6.com, Jakarta - Barang bekas tak melulu akan berakhir di tempat pembuangan, tetapi juga bisa berdampak besar bagi masyarakat dan kehidupan yang lebih hijau. Hal ini tercermin dari konsel mal barang bekas yang terletak di Eskilstuna, Swedia.
Mal barang bekas bernama ReTuna Aterbruksgalleria ini wujud penerapan konsep pemakaian kembali yang tentunya ramah lingkungan. Mengutip keterangan dari situs resmi ReTuna, Selasa (8/2/2022), usia pemakaian barang-barang bekas di sini diperpanjang melalui perbaikan dan daur ulang.
Advertisement
Baca Juga
Mal ini pertama kali membuka pintu untuk pengunjung pada Agustus 2015. Pusat daur ulang ReTuna Aterbruksgalleria berlokasi di Folkestaleden 7, Eskilstuna. Pengunjung dapat dengan mudah menyortir material yang akan dibuang ke dalam wadah. Mereka dapat meletakkan beragam barang bekas, seperti mainan, furnitur, pakaian, barang-barang dekoratif, dan perangkat elektronik yang dapat digunakan kembali di gudang mal, yang disebut "Returen".
Di gudang, staf dari AMA (unit sumber daya untuk aktivitas, motivasi dan kerja Kota Eskilstuna) menyaring di tahap awal, mana barang yang bisa digunakan dan mana yang tidak. Barang-barang bekas ini lalu didistribusikan ke toko-toko daur ulang di mal.
Staf toko di Swedia ini lantas menyaring di tahap kedua dengan memilih barang yang ingin perbaiki, konversi, hingga akhirnya jual. Dengan cara ini, barang bekas tersebut diberikan kehidupan baru.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Edukasi Keberlanjutan
Tak hanya hadir sebagai mal yang menjual barang-barang bekas, namun kehadirannya juga sebagai bentuk untuk mengedukasi masyarakat. ReTuna menyelenggarakan acara hingga workshop yang semuanya berfokus pada keberlanjutan.
Sekolah menengah atas di Eskilstuna, Folkhögskola, menyelenggarakan program pendidikan satu tahun "Desain Daur Ulang - Aterbruk" di tempat tersebut. Ada pula ruang konferensi yang dapat digunakan tamu mengadakan pertemuan membahas iklim. Mal ini juga menyediakan makanan organik dan panggang di Kafe Returama.
Gagasan mal ini bermula dari misi Kota Eskilstuna yang berupaya menjadi panutan untuk konsep hijau. Dalam pekerjaan pengembangan terkait lingkungan, muncul ide untuk membuka mal yang memiliki toko "biasa", tetapi dengan rangkaian produk yang dapat digunakan kembali dan didaur ulang.
Advertisement
Buka Lapangan Pekerjaan
Konsep ini akan menarik masyarakat luas dan menyebarkan pengetahuan tentang keberlanjutan dan ekonomi sirkular. Politisi dan pemerintah daerah memutuskan untuk mewujudkan ide tersebut.
Pembangunan proyek dimulai pada Agustus 2014. ReTuna Aterbruksgalleria dibuka untuk umum pada 28 Agustus 2015. Mal ini tak hanya menawarkan belanja berkelanjutan dan berfungsi sebagai pendidik publik dalam kaitannya dengan masalah lingkungan.
ReTuna Aterbruksgalleria telah menghasilkan lebih dari 50 pekerjaan baru. Mal ini dijalankan oleh perusahaan milik pemerintah kota, yakni Eskilstuna Energi och Miljö (EEM).
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Advertisement