Perbedaan Buah dan Sayuran Organik dengan Non-Organik

Buah dan sayuran organik termasuk produk yang sangat diminati karena dinilai sangat menunjang pola makan sehat.

oleh Henry diperbarui 27 Okt 2022, 18:28 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2022, 02:00 WIB
Mengenal Perbedaan Buah dan Sayuran Organik dengan Non-Organik
Mengenal Perbedaan Buah dan Sayuran Organik dengan Non-Organik.  (Liputan6.com/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat memicu pertumbuhan pasar organik di Indonesia.  Pertumbuhan pasar organik di dalam negeri diperkirakan meningkat sekitar 15-20 persen tahun-ke-tahun.

"Kesadaran akan gaya hidup sehat ini perlu terus didukung agar tidak hanya menjadi tren sementara. Untuk itu, sebagai pihak yang bergerak di bidang health-centric business, kami merasa literasi tentang manfaat bahan makanan alami terhadap gaya hidup sehat perlu terus disampaikan," kata Wilyana Saujana, Chief Marketing Officer Growell Whole Foods dalam grand opening cabang terbaru Growell di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat, 30 September 2022.

Buah-buahan dan sayuran organik termasuk produk yang sangat diminati karena dinilai sangat menunjang gaya hidup maupun pola makan sehat. Biasanya, orang yang semakin sadar akan pola hidup sehat lebih memilih untuk menyantap sayuran organik dibandingkan sayuran non-organik.

Jika dilihat sekilas, mungkin sulit untuk membedakan buah dan sayuran organik dengan yang non-organik. Lantas, bagaimana membedakan sayuran organik dan non-organik? Menurut Wilyana Saujana, setidaknya ada tiga perbedaan utama antara buah dan sayuran organik dengan non-organik.

1. Pakai Tanah Organik

Wilyana mengatakan buah dan sayuran organik mungkin sedikit lebih mahal dari yang non-organik. Penetapan harga itu, kata dia, salah satunya dipengaruhi oleh proses penanamannya.

Sayuran dan buah organik harus bermedia tanam tanah organik. Tanah organik itu adalah tanah yang selama lima tahun tidak disemprot pestisida atau bahan kimia lainnya.

2. Tidak Simetris

[Fimela] sayur organik
ilustrasi sayur organik | pexels.com/@markusspiske

Wilyana menjelaskan bahwa bentuk buah dan sayuran organik umumnya tidak semulus yang non-organik. Sayuran organik, misalnya, justru lebih kurus dan banyak yang bentuknya tidak bagus. Hal ini dikarenakan selama penanaman, buah dan sayuran organik tidak menggunakan pestisida.

"Buah dan sayuran organik enggak ada semprot obat-obatan jadi bentuknya kadang tidak simetris," jelas Wilyana.

Karena itu, buah dan sayuran organik kemungkinan lebih banyak hamanya. Namun, bahan makanan organik ini tetap aman untuk dikonsumsi karena dibersihkan lebih dulu sebelum dijual ke pasaran maupun langsung dikonsumsi.

3. Lebih Sedikit Layak Jual

Biasanya saat buah dan sayuran organik dipanen, Wilyana mengatakan probabilitas buah dan sayur organik yang layak jual hanya 30 persen. Belum lagi pemilahan yang juga memakan waktu sehingga meningkatkan harga jual. Meski tidak mudah dan murah untuk memperolehnya, Wilyana meyakinkan bahwa buah dan sayuran organik itu lebih menyehatkan bagi tubuh.

Pola HIdup Sehat

Mengenal Perbedaan Buah dan Sayuran Organik dengan Non-Organik
Mengenal Perbedaan Buah dan Sayuran Organik dengan Non-Organik. (Liputan6.com/Henry)

Dalam upaya mewujudkan hidup sehat, pola konsumsi makanan harus diperhatikan agar bisa memenuhi kebutuhan nutrisi harian seimbang. Selain itu, bahan makanan yang bebas dari kandungan bahan-bahan sintetis juga perlu menjadi perhatian.

Bahan makanan alami selalu muncul sebagai pilihan karena proses produksinya dilakukan tanpa melibatkan teknologi rekayasa, biologis, radiasi, penggunaan zat pestisida, hormon, maupun antibiotik seperti produk pangan modern dan makanan olahan (processed food) pada umumnya. Growell Whole Foods membuka tokonya di Pondok Indah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk alami.

"Sebagai health-centric business yang mengedepankan bisnis berkelanjutan, Growell selalu berusaha untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Hal tersebut kami wujudkan melalui produk-produk yang tersedia di sini, yaitu private label food & beverage dari Growell," jelas Wilyana.

"Di tempat ini kami menyediakan beragam makanan ready to eat dan variasi minuman yang sustainable dilihat dari proses produksi, konsumsi, hingga pasca-konsumsi," sambungnya. Cabang supermarket itu juga menyediakan kafe berkonsep ruang terbuka yang terbagi menjadi dua titik.

 

 

Bahan Alami

Mengenal Perbedaan Buah dan Sayuran Organik dengan Non-Organik
Mengenal Perbedaan Buah dan Sayuran Organik dengan Non-Organik. (Liputan6.com/Henry)

Pertama ada Growell Wellness Bar yang menyediakan berbagai menu minuman mulai dari smoothies, cold pressed juice, kombucha, jamu, hingga plant-based milk, dan kopi. Kedua adalah RTE (Ready to Eat) Sections yang menyediakan beragam variasi menu makanan yang berbahan alami, tinggi protein dan serat untuk melengkapi kebutuhan nutrisi harian.

Dalam kegiatan demo masak di RTE Sections, Head Chef Growell Pondok Indah, Rahmat Hidayat berkesempatan menghidangkan Roast Beef sebagai salah satu varian pilihan menu makan siang. "Variasi menu makanan yang kami siapkan di sini hanya memakai bahan-bahan alami tanpa pengawet, tanpa pewarna, non-GMO, dan MSG-free. Bahan dasar daging ini juga merupakan grass-fed beef dengan kandungan high protein," terangnya.

Sejak kehadiran awalnya di Gunawarman, Growell tetap menghadirkan bulk section di store Pondok Indah. Konsumen bisa langsung memilih dan mengolah berbagai varian kacang menjadi nut-butter atau selai kacang yang alami tanpa zat tambahan apa pun.

"Harapannya, dengan hadirnya Growell Whole Foods di Pondok Indah ini bisa memberikan pengalaman gaya hidup sehat yang lengkap dan berkelanjutan bagi tiap konsumen. Di samping itu, bisa menjadi gaya hidup yang established di Indonesia," pungkas Wilyana.

Infografis Tanaman Sayuran yang Cocok Ditanam di Lahan Sempit
Infografis Tanaman Sayuran yang Cocok Ditanam di Lahan Sempit. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya