Pesona Agro Eduwisata Organik Mulyaharja, Bima Arya: Surga yang Tersisa

Agro Eduwisata Organik Mulyaharja yang menyuguhkan hamparan sawah dipuji keindahannya oleh Wali Kota Bogor Bima Arya.

oleh Putu Elmira diperbarui 26 Agu 2022, 23:10 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2022, 17:01 WIB
Agro Eduwisata Organik Mulyaharja
Agro Eduwisata Organik Mulyaharja di Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Agro Eduwisata Organik Mulyaharja menyuguhkan panorama hamparan sawah sejauh mata memandang. Berada di kaki Gunung Salak, destinasi kampung tematik ini sukses memikat banyak pihak, dari turis hingga Wali Kota Bogor, Bima Arya.

"Ini tempat yang membuat saya jatuh cinta dan langsung saya menyebut tempat ini surga yang tersisa," kata Bima Arya saat ditemui di Agro Eduwisata Organik Mulyaharja di Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis, 25 Agustus 2022.

Bima Arya menambahkan destinasi wisata ini memiliki sederet hal spesial, mulai dari panorama hijau hingga kulinernya. Keistimewaan lain adalah warganya yang kompak bahu membahu membangun desa wisata ini dengan turut terjun dalam ragam aktivitas yang ditawarkan, sebut saja pertanian hingga perikanan.

Agro Eduwisata Organik Mulyaharja
Agro Eduwisata Organik Mulyaharja di Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Putu Elmira)

"Menggali potensinya tidak akan pernah selesai, on going proses. Pada intinya adalah yang paling penting memastikan status lahan karena ini bukan lahan pemerintah dan nomor satu menurut saya memastikan lahan ini tetap hijau," tambahnya.

Manager Operasional Agro Eduwisata Organik Mulyaharja Kipin Ramadhan menyampaikan destinasi ini menonjolkan wisata alam, terkhusus wisata edukasi pertanian. Konsep itu pula yang ditekankan sedari awal Agro Eduwisata Organik Mulyaharja pada 2017 lalu.

"Edukasi pertanian menjadi sebuah daya tarik yang memang harus kita terus lestarikan karena pengenalan kepada sekolah dari awal itu untuk belajar pentingnya pertanian," ungkap Kipin.

Selain wisata edukasi pertanian, pihaknya juga melengkapi aktvitas lainnya, seperti wisata trekking, melukis caping, menangkap ikan, wisata kuliner, coffee shop, dan festival-festival di Mulyaharja. Ada pula paket-paket yang ditawarkan untuk menikmati keseruan di Agro Eduwisata Organik Mulyaharja.

Edukasi Pertanian

Agro Eduwisata Organik Mulyaharja
Belajar menanam padi di Agro Eduwisata Organik Mulyaharja di Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Aktivitas yang menjadi daya tarik utama di Agro Eduwisata Organik Mulyaharja adalah wisata edukasi pertanian. Wisatawan yang datang dapat ikut terjun langsung untuk belajar membajak sawah dan menanam padi.

Tahap pertama dimulai dengan membalikkan tanah keras dan dialiri oleh air agar tanah menjadi gembur. Proses penggemburan tanah ini bertujuan untuk membasmi hama-hama.

Membajak sawah dapat dilakukan dengan bantuan kerbau atau mesin bajak yang lebih canggih. Tahap membajak membutuhkan waktu karena tergantung dari luas dan tekstur tanah itu sendiri.

"Kalau bagus sih (membajak) dengan kerbau karena ada semacam pupuk dari kotoran kerbau saat buang air, cuma agak lama. Mesin bajak perputarannya lebih cepat, perbedaannya lumayan jauh juga," kata Ongki, selaku pemandu dari Komunitas Penggerak Wisata (Kompepar) Mulyaharja.

Ketika tanah telah rata dan dirasa siap, baru ditanami bibit padi dengan sistem tanam jajar legowo. Sistem ini dilakukan agar tanaman berselang antara dua atau lebih baris padu dan satu baris kosong.

Homestay hingga Coffee Shop

Agro Eduwisata Organik Mulyaharja
Kedai kopi bernama Saung Coffee.id di Agro Eduwisata Organik Mulyaharja di Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Agro Eduwisata Organik Mulyaharja juga memiliki sederet paket wisata, dari setengah hari, 2 hari 1 malam, hingga 3 hari 1 malam. Untuk wisatawan yang ingin berkunjung ke Mulyaharja dapat menginap di homestay milik warga.

Kipin menerangkan wisatawan yang menginap di homestay kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh warga sekitar. Wisatawan akan diajak ke sawah di pagi hari dan mengikuti kegiatan mulai dari mencangkul hingga menanam padi.

"Dari makan siang-sore itu mengikuti makan petani. Biasanya wisatawan lokal dan macanegara lebih suka aktivitas yang unik," terangnya.

Homestay di sekitar Agro Eduwisata Organik Mulyaharja dikatakan Kipin ada 35 rumah dan bisa menampung sampai 200 orang. Untuk tarif menginap di homestay sebesar mulai dari Rp30 ribu, belum termasuk makan.

Agro Eduwisata Organik Mulyaharja
Kedai kopi bernama Saung Coffee.id di Agro Eduwisata Organik Mulyaharja di Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Putu Elmira)

"Kalau menginap 2 hari 1 malam keseluruhan itu bisa Rp200 ribu per orang tapi dengan experience yang sangat luar biasa. Kalau di homestay masih menggunakan alat pembakaran tradisional, masak nasi pakai "hawu" diajarkan bagaimana caranya. Hawu itu kompor tapi menggunakan kayu bakar," katanya.

Di destinasi ini juga dihadirkan kedai kopi bernama Saung Coffee.id. "Kita punya daya tarik tersendiri biar anak muda mau datang ke sini. Makanya kita sebagai pengelola membuat coffee shop yang konsepnya unik ngopi di tengah sawah," ungkap Kipin.

Menunya pun beragam dari ragam minuman kopi dan non-kopi, dengan Ice Mulyaharja dan Pandan Milk Coffee yang menjadi favorit. Untuk teman minum, terdapat ragam camilan, yakni cireng rujak, risoles, kentang nugget, roti bakar, dan masih banyak lagi.

Program Jagoan Pariwisata

Agro Eduwisata Organik Mulyaharja
Agro Eduwisata Organik Mulyaharja di Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Putu Elmira)

tiket.com bermitra dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merilis program Jagoan Pariwisata. Adapun program ini bertujuan memberdayakan para pelaku dan penggiat usaha wisata dari tiga desa wisata, yakni Desa Mulyaharja, Desa Kaki Langit Mangunan, dan Desa Dewi Sambi.

Chief People Officer tiket.com Dudi Arisandi menyampaikan selama masa pandemi dari 2020--2021, kerja sama tersebut semakin intens. Hal ini dikarenakan pihaknya berkomitmen bersama pemerintah untuk membangkitkan kembali industri pariwisata di tengah badai pandemi.

"Sebagai rangkaian dari sinergi itu, maka hadirlah program prioritas utama kami adalah bagaimana kita membuat program yang kick off pertama mentoring yang kita sebut dengan Jagoan Pariwisata. Desa Mulyaharja menjadi desa pertama untuk program mentoring," kata Dudi.

Setelah melalui sesi mentoring dan lokakarya, di tahap akhir, para peserta akan membuat proposal strategi bisnis dan mempresentasikan kepada jajaran juri pada malam penganugerahan di Oktober 2022. Para pelaku bisnis di tiga desa wisata ini akan berkompetisi dalam meramu strategi bisnis terbaik dengan memanfaatkan segala pengetahuan yang didapat ketika menjalani program pelatihan guna berkesempatan memenangkan penghargaan yang terdiri dari empat kategori utama, yakni Best Tourist Attraction, Best Homestay, Best Souvenir & Culinary serta Best Digital & Creative.

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia
Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya