Liputan6.com, Jakarta - Kastil Gaziantep di distrik bersejarah kota Gaziantep, tempat tinggal banyak pengungsi Suriah, luluh lantak akibat gempa Turki pada Senin (6/2/2023). Situs bersejarah itu dilaporkan hancur, tidak kuasa menahan guncangan gempa berkekuatan 7,8.
"Beberapa benteng di bagian timur, selatan, dan tenggara Kastil Gaziantep yang bersejarah di distrik Sahinbey hancur akibat gempa, puing-puingnya berserakan di jalan," lapor kantor berita pemerintah Turki, Anadolu, dikutip dari CNN, Senin (6/2/2023).
Advertisement
Baca Juga
Laporan itu melanjutkan, "Pagar besi di sekitar kastil berserakan di trotoar sekitarnya. Tembok penahan di sebelah kastil juga runtuh. Di beberapa benteng terlihat retakan besar."
Kubah dan dinding timur Masjid Sirvani yang bersejarah, yang terletak di sebelah kastil dan konon dibangun pada abad ke-17, juga sebagian rusak, tambahnya. Menurut penggalian arkeologi, kastil kuno yang berusia lebih dari dua ribu tahun ini pertama kali dibangun sebagai menara pengawas pada periode Romawi di abad kedua dan ketiga masehi, dan terus berkembang seiring waktu.
Bentuknya sesaat sebelum hancur akibat gempa dilanggengkan dari masa pemerintahan Kaisar Bizantium Justinian (527-565 maseho), menurut Museum Turki, situs resmi museum dan situs arkeologi di negara tersebut. Kastil itu kini berfungsi sebagai Museum Panorama Pertahanan dan Kepahlawanan Gaziantep.
Sejauh ini, tercatat lebih dari 18 gempa susulan berkekuatan magnitudo 4 atau lebih tinggi sejak gempa awal, salah satu gempa terkuat yang melanda Turki dalam satu abad. Menurut Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay, sekitar 1.700 bangunan rusak di 10 kota Turki akibat bencana tersebut.
Â
Laporan Terkini
Dalam laporan terbaru, setidaknya 1.504 orang dinyatakan tewas di Turki dan Suriah, dan ribuan lainnya terluka, setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang Turki selatan Senin pagi, (6/2/2023).
Di Suriah, total 592 orang tewas, termasuk 371 sebagian besar di wilayah Aleppo, Hama, Latakia dan Tartus, menurut kantor berita negara Suriah SANA, yang juga melaporkan 1.089 orang cedera.
Sementara itu, kelompok "White Helmets," yang secara resmi dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, juga melaporkan sedikitnya 221 kematian dan 419 luka-luka di wilayah yang dikuasai oposisi di barat laut Suriah. "Ratusan masih terperangkap di bawah reruntuhan," tambah White Helmets di Twitter.
Di Turki, setidaknya 912 orang tewas dan 5.385 orang terluka, kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dalam pidato yang disiarkan di televisi. Tim penyelamat bekerja menyisir puing-puing bangunan yang runtuh untuk menemukan korban selamat.
Sementara NATO, Uni Eropa, dan 45 negara disebut telah menawarkan bantuan setelah gempa melanda negara di kawasan Eurasia tersebut.
Advertisement
Pengungsi Suriah
Ratusan ribu pengungsi Suriah, yang terlantar akibat perang di negara asalnya, menetap di wilayah Turki yang paling parah terkena gempa Senin pagi. Turki menampung lebih dari 3,6 juta pengungsi Suriah, menurut data Human Rights Watch.
Banyak dari pengungsi ini menetap di sepanjang perbatasan Turki-Suriah. Provinsi Hatay, Gaziantep, dan Sanliurfa masing-masing menampung lebih dari 300 ribu warga Suriah, menurut data dari Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi.
Provinsi tetangga lain juga menampung ratusan ribu lebih pengungs yang telah meninggalkan negara asal mereka sejak awal perang sipil Suriah pada 2011. Sebuah organisasi kemanusiaan di Suriah telah mengajukan permohonan bantuan mendesak dari komunitas internasional.
Berbicara di acara This Morning CNN, Rahaf Aboud, kepala komunikasi di Bulan Sabit Merah Arab Suriah, mendorong "dukungan dari Uni Eropa, PBB, dan komunitas internasional dalam menanggapi gempa dahsyat yang terjadi di Suriah."
Aboud meminta agar organisasi-organisasi ini "menyediakan sumber daya dan dukungan yang diperlukan, termasuk tempat berlindung, makanan, perawatan medis, dan persediaan penting lain."
Â
Pelabuhan dan Landasan Pacu Pesawat
Pelabuhan Iskenderun di Turki selatan dilaporkan rusak setelah dilanda gempa berkekuatan magnitudo 7,8. Beberapa bagian dermaga pelabuhan runtuh, kata Direktorat Maritim Turki di Twitter.
Pelabuhan lain di negara itu belum melaporkan kerusakan, tambah direktorat itu. Di tempat lain, retakan terbentuk di landasan pacu beberapa bandara di zona gempa, menurut Kementerian Pertahanan Turki.
Gempa Senin (6/2/2023) diyakini sebagai yang terkuat melanda Turki sejak 1939. Foto-foto bencana dahsyat itu menunjukkan bangunan yang rata dengan tanah dan batang logam berserakan di jalanan saat para pekerja berusaha membersihkan puing-puing.
Pusat gempa adalah Kahramanmaras di Turki, dengan total 10 provinsi terdampak. Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, mengatakan tim SAR masih dibutuhkan di daerah bencana. Pesawat militer masih terus mengirim tim ke zona yang terdampak dan koridor perjalanan udara telah ditentukan sementara.
Dengan sistem cuaca dingin dan basah bergerak melalui wilayah tersebut, kondisi buruk kemungkinan akan berdampak pada upaya penyelamatan dan pemulihan pascagempa di Turki selatan dan Suriah utara, menurut ahli meteorologi CNN.
Suhu tepat di atas titik beku tercatat di Provinsi Gaziantep, dengan perkiraan hujan dan hujan salju pada Senin (6/2/2023) dan Selasa, 7 Februari 2023.
Advertisement