Wisatawan Curhat Harga Makanan di Warung Pinggir Pantai Losari Tidak Masuk Akal

Wisatawan itu sengaja singgah di tempat makan di Pantai Losari karena sudah sangat lapar dan tempatnya sangat kurang pembelinya.

oleh Henry diperbarui 17 Mar 2023, 07:02 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2023, 07:02 WIB
Pantai Losari (Fauzan/Liputan6.com)
Rindu Hingga ke Sumsum Tulang dalam Kidung Anging Mammiri

Liputan6.com, Jakarta - Bagi pengunjung Pantai Losari di Kota Makassar, Sulawei Selatan, menikmati makanan okal seperti pisang epe tentu jadi hal yang menyenangkan, apalagi sambil ditemani semilir angin di tepi pantai. Namun, salah satu pengunjung malah membagikan pengalaman kurang menyenangkan saat makan di salah satu gerai kuliner.

Hal itu diketahui dari unggahan di akun Instagram @makassar_iinfo pada Rabu, 15 Maret 2023. Unggahan yang viral itu memperlihatkan seorang pengguna Instagram mengleluhkan harga makanan di tenant gerobak kuliner.

"Viral Curhatan sekaligus keluhan netizen,” tulis akun tersebut di awal unggahannya. Ia membagikan tangkapan layar nota pembelanjaan makanan dan minuman dari penjual kuliner di pinggir Pantai Losari.

Dilihat dari isi nota tersebut, tertulis harga 2 porsi Nasi Goreng totalnya Rp70 ribu, 1 Pisang Epe Original Rp25 ribu, dan 1 porsi Mie Bakso Rp30 ribu. Selain itu, juga tertulis 1 porsi Roti Bakar Coklat Keju Rp25 ribu, 2 jus jeruk Rp40 ribu, 1 Sarabba Rp20 ribu, dan 1 air mineral Rp5 ribu. Jadi, total biaya yang harus dibayar konsumen tersebut adalah i Rp215 ribu.

Menurut akun tersebut, harga menu makanan di jajanan kuliner Pantai Losari itu tidak masuk akal. Lantaran tempatnya sederhana dan jauh dari kata bagus.

"Tidak masuk akal sekali ini harga, cerita waktu makan di pinggir pantai Losari, tempatnya sangat sederhana jauh bukan tempat yang bagus gitu, curhatnya.

Ia mengaku, sengaja singgah di tempat makan di Pantai Losari saat itu karena sudah sangat lapar. Lokasi kuliner yang ia pilih tersebut sangat kurang pembelinya. "Saya singgah karena si kaka sudah lapar sekali habis berfoto-foto di pantai Losari,,” terangnya. Wisatawan itu juga mengkritik nasi goreng yang dihidangkan di tenant kuliner tersebut karena rasanya sangat biasa.

 

Harga Makanan Tak Sesuai dengan Rasa

Wisatawan Curhat Harga Makanan di Warung Pinggir Pantai Losari Tidak Masuk Akal
Wisatawan Curhat Harga Makanan di Warung Pinggir Pantai Losari Tidak Masuk Akal. foto: Instagram @makassar_iinfo

Pada mi bakso yang dipesannya, ada potongan tahu yang dianggapnya tidak bisa dikonsumsi karena memiliki aroma yang kurang sedap.Ketika membayar, dia baru merasa terkejut karena harga yang harus dia bayar tak sesuai dengan rasa dan kondisi warung tersebut.

"Pas datang makanannya pun sangat biasa nasgor sederhana yang dibumbui pake saos merah khas Makassar dengan telur dadar (sepertiga dri 1 butir telur) suwiran ayam yang sangat minim dan sedikit kerupuk,” tuturnya.

"Terus pas bayar kaget bukan main karena harganya tidak sesuai dengan rasa dan kondisi warung. Jadi kalau mau ki makan gerobak-gerobak pinggir pantai lebih baik tanya dulu harganya supaya tidak kaget pas bayar,” tambahnya.

Sampai berita ini ditulis, unggahan tersebut sudah disukai lebih dari 41 ribu kali dan mendapatkan lebih dari 3.000 komentar. Warganet memberikan komentar beragam. Sebagian besar merasa heran can mempertanyakan kenapa harga makanan termasuk mahal. Tapi tak sedikit juga yang menganggap harganya masih termasuk wajar.

"Ini yg katanya Meningkatkan UMKM, Tapi fakta dilapangan harga UMKM lbih wadaww dari KFC/Mixue/Mcd,” komentar seorang warganet.

 

Olahan Pisang Khas Makassar

Wisatawan Curhat Harga Makanan di Warung Pinggir Pantai Losari Tidak Masuk Akal
Wisatawan Curhat Harga Makanan di Warung Pinggir Pantai Losari Tidak Masuk Akal.  foto: Instagram @makassar_iinfo

"Kadang saat melihat warung sepi, kita merasa kasihan dan ingin membantu dengan membelinya. Tapi saat bayar, barulah kita tau mengapa warung tersebut sepi. TAPI INI BUKAN SOAL WARUNG DAN HARGA,” tulis warganet lainnya.

"Alasan kenapa tidak pernah ada niatan singgah makan / nongki di sekitar panlos , Depan RRI Lebih merakyat 👏,” komenatr warganet lain membagikan pengalamannya.

"Mungkin yang kita tau cuman harga… yang penjual tau, bahan, dorong gerobak, bayar sewa tempat, belum kalo hujan, belum dorong gerobak jam 3 subuh…. Ayolahhhh 35 ribu untuk nasi goreng di tempat wisata aman aman saja 😢,” komentar wargamet lainnya.

Olahan pisang khas Makassar, pisang epe, menjadi salah satu makanan yang layak dicoba saat berkunjung ke Makassar. Pisang epe khas kota anging mammiri ini sangat mudah ditemukan di setiap sudut Pantai Losari. Dalam bahasa Makassar, 'epe' memiliki arti jepit. Sesuai dengan namanya, pisang epe adalah jajanan berbahan pisang raja yang dibakar, kemudian dijepit hingga pipih.

Melansir kanal Regional Liputan6.com, pisang raja dipilih karena memiliki aroma khas dengan rasa yang cenderung manis. Cita rasanya yang manis menjadikan panganan ini sebagai salah satu sajian yang banyak disukai wisatawan lokal hingga mancanegara.

Beberapa bahan lain yang dibutuhkan untuk membuat kuliner Makassar ini adalah margarin, gula merah atau gula jawa, daun pandan, air, garam, serta gula pasir. Bahan yang sederhana dan mudah didapat ini pun siap diolah menjadi sajian khas pisang epe.

 

Jajanan di Pantai Losari

Pantai Losari
Pisang epe di Pantai Losari, Kota Makassar, Sulsel. (Liputan6.com/Ahmad Yusran)

Cara membuatnya pun sederhana, bahkan terbilang sedikit mirip dengan roti bakar. Pisang raja yang telah ditipiskan atau dipipihkan ini dioleskan dengan margarin pada setiap sisinya.Setelah semua sisi terbalut margarin, selanjutnya pisang tersebut pun siap dibakar. Agar hasilnya maksimal, penggunaan kipas tangan sangat dianjurkan.

Melansir dari beberapa sumber, makanan yang unik dan sederhana ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Bahkan, kehadiran kuliner ini tak bisa dipisahkan dari Pantai Losari.

Masyarakat sekitar Makassar seringkali menyebut Pantai Losari sebagai restoran pisang epe terpanjang di dunia. Pasalnya, penjual pisang epe di Pantai Losari berjumlah sangat banyak. Sekitar tahun 1970-an, penjual pisang epe mulai muncul di sekitar Pantai Losari.

Kemunculan jajanan ini bersamaan dengan meningkatnya keramaian di sekitar Pantai Losari. Saat itu, memang terdapat larangan berjualan di sekitar Pantai Losari. Setidaknya hanya ada lima gerobak dorong yang menjual pisang epe di kawasan pantai tersebut.

Kini, lima gerobak penjual pisang epe tersebut telah bertambah kian banyak. Hal itu sejalan dengan semakin banyaknya peminat kuliner khas Makassar ini.Pisang epe yang awalnya hanya menawarkan rasa manis, kini telah berkembang dan berinovasi. Berbagai varian rasa pun muncul, seperti cokelat, stroberi, keju, kacang, kelapa sangrai, dan lainnya.

Tak jarang, tambahan buah durian juga menjadi kombinasi yang banyak digandrungi. Teksturnya yang lembut, ditambah dengan beragam rasa yang semakin berinovasi membuat pisang epe menjadi sajian yang sayang untuk dilewatkan.

 

Infografis Oleh-oleh Makanan khas Indonesia
Infografis Oleh-oleh Makanan khas Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya