Wisata ke Kawah Ijen Sambil Icip Kuliner Banyuwangi Nasi Tempong, Rujak Soto dan Sate Gurita

Banyuwangi sering jadi tempat persinggahan para turis yang ingin ke Kawah Ijen, cicipi kuliner terkenalnya mulai dari nasi tempong, rujak soto hingga sate gurita.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 27 Mar 2023, 09:15 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2023, 07:00 WIB
kuliner khas Banyuwangi Rujak Soto dan Sate Gurita
Kuliner khas Banyuwangi Rujak Soto dan Sate Gurita. (Dok: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Banyuwangi bukan tentang keindahan alamnya saja, sebagai pusat kedatangan para wisatawan yang ingin ke Kawah Ijen. Pun tentunya sayang jika tak singgah ke Pulau Merah, salah satu destinasi wisata bahari Banyuwangi yang tak kalah apik.

Ada kuliner menarik seperti nasi tempong dan rujak soto yang akan menggoyang lidah. Bahkan saat mampir ke Pulau Merah, jika beruntung wisatawan bisa mencicipi juga sate gurita yang benar-benar baru dipancing nelayan.

Rasanya hanya butuh sejengkal menuju pulau Bali, lantaran Pelabuhan Ketapang menuju ke Gilimanuk bisa dilakui hanya dalam kurun waktu 15 menit. Sebelum benar-benar menyeberang ke pulau dewata, tak ada ruginya mencoba kuliner nan pedas nasi tempong yang juga sering disebut penduduk setempat sego tempong.

Tentunya bagi pendatang akan lebih baik meminta rekomendasi dulu saat ingin mencoba nasi tempong, sebab di tiap sudut Banyuwangi ada begitu banyak warung yang menjajakan hidangan serupa. Salah satu warung nasi tempong yang patut dicoba adalah Nasi Tempong Mboh Wah yang berlokasi di Jalan Gembrung No. 220, Lingkungan Watu Ulo R, Bakungan, Glagah, Kabupaten Banyuwangi.

Cuaca Banyuwangi yang cenderung panas terik seolah cocok dengan rasa kulinernya yang menggigit. Penjual Nasi Tempong Mboh Wah dengan sigap menyendokkan nasi dan lauk yang dipilih, ada tempe, ikan asin, paru sapi, udang, cumi, ayam, semuanya lengkap.

Rasanya semakin mantap karena ada sayur lalapan berupa bayam, kol, terong hingga kacang panjang yang sudah direbus. Sayuran ini jadi pelengkap untuk sambal tempong yang khas terkenal pedasnya, baru diulek ketika dipesan sehingga segar rasanya. Kelezatan ini tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, sebab harga sepiring nasi tempong ini berkisar Rp10 ribu, tergantung lauk yang dipilih.

Rasa Nasi Tempong khas Banyuwangi

Pedasnya Nasi Tempong/dok. Kemenparekraf
Pedasnya Nasi Tempong/dok. Kemenparekraf

Nasi Tempong Mbok Wah bukanlah satu-satunya penjual nasi tempong yang terkenal enak. Liputan6.com turut mencoba nasi tempong lainnya dari Pamorsih Catering yang ternyata sering melayani pesanan nasi tempong dari wisatawan maupun warga lokal.

Bahkan pemiliknya sering mengantar langsung ke lokasi dalam bentuk hidangan prasmanan untuk rombongan wisatawan. "Sambal tempong menggunakan lanti, tomat khas untuk sambal tempong yang tidak ada di tempat lain dan bentuknya juga bergerigi," ungkap Pamorsih sang pemilik katering saat ditemui Liputan6.com, Kamis 16 Maret 2023.

Selain tomat khusus, sambal tempong ternyata juga menambahkan jeruk sambal yang hanya ada di Banyuwangi. Menurut Pamorsih, nasi tempong barulah satu dari banyak kuliner Banyuwangi yang menarik. Ia lalu juga menyarankan untuk mencoba pecel pitik yang merupakan hidangan ayam khas suku Osing di Banyuwangi.

Menurutnya zaman dahulu, masakan ini hanya dihidangkan untuk acara syukuran. Pecel pitik dibuat dengan bahan utama ayam kampung muda yang dipanggang secara utuh di perapian. Rasanya khas lantaran menggunakan sambal kelapa.

Rujak Soto Banyuwangi

Rujak soto khas Banyuwangi
Rujak soto khas Banyuwangi rasanya terbilang unik, menggunakan bumbu kacang dan potongan daging. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Tak cukup dengan nasi tempong maupun pecel pitik? Maka melipir saja ke warung rujak soto. Di tiap sudut, kuliner ini mudah ditemui di Banyuwangi sebagai makanan khasnya.

Rujak soto memiliki rasa yang terbilang unik dan mungkin tak semua orang akan menyukainya. Rujak soto Banyuwangi disajikan dengan sayur-sayuran yang mirip dengan gado-gado, isiannya termasuk bayam, kacang panjang dan tauge.

Uniknya bahan-bahan ini disiram dengan kuah rujak yaitu berupa bumbu kacang yang kemudian disiram kuah kaldu daging. Di atasnya juga terdapat telur yang mirip telur pindang.

Rujak soto disajikan bersama kerupuk sebagai pelengkap, biasanya penjual akan menanyakan apakah ingin dibuat pedas. Namun tetap ada pilihan jika ingin sambal terpisah, mengingat kuliner di Jawa Timur sering kali dianggap terlalu pedas untuk pendatang. Semangkuk rujak soto biasa dihargai sekitar Rp20 ribu tergantung dengan isiannya, pilihannya selain daging ada pula babat dan ayam.

Sate Gurita di Pesisir Banyuwangi

Sate Gurita di pesisir Banyuwangi baru ditangkap nelayan sehingga rasanya masih segar
Sate Gurita di pesisir Banyuwangi baru ditangkap nelayan sehingga rasanya masih segar. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Tentunya bagi wisatawan, ke Banyuwangi belum afdol kalau tak mampir ke wilayah pesisirnya. Apalagi pantai di Banyuwangi terkenal indah dengan berbagai lokasi menarik, salah satunya Pulau Merah.

Nah, sebelum menyeberang ke Pulau Merah sekalian saja mampir sebentar di warung makan yang banyak berjejer di sekitar pantai. Jika beruntung Anda bisa pesan hidangan laut yang khas di Banyuwangi.

Begitu dekat dengan laut membuat Banyuwangi sebagai tempat pas menikmati seafood. Rasanya masih segar, bisa jadi baru dipancing nelayan. Seperti saat Liputan6.com mencoba sate gurita di sini, daging gurita yang tak perlu dibumbui apapun itu terasa gurih.

Selain itu yang menarik, ada aroma bakaran khas dan tekstur sate gurita cendrung kenyal meski dipanggang karena benar-benar baru diolah setelah ditangkap nelayan. Sate tetap terasa enak meski tanpa dibumbui kecap atau kacang seperti sate pada umumnya. Saking nikmatnya, sate gurita habis lebih dulu dibanding lauk seafood lainnya. 

Infografis Tradisi Makan Bersama dari Berbagai Daerah di Indonesia
Infografis Tradisi Makan Bersama dari Berbagai Daerah di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya