Liputan6.com, Jakarta - Sarung atau kain sarung mempunyai fungsi yang lebih dari sekadar pelengkap untuk beribadah bagi umat muslim. Bagi masyarakat Indonesia, sarung juga sering digunakan sebagai aksesori busana, selimut untuk tidur, dan bahkan sebagai mainan. Sarung tidak hanya terkait dengan satu identitas agama, namun dimiliki oleh semua lapisan masyarakat, bersifat plural dan dapat digunakan oleh pria dan wanita.
Pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-14 dari Yaman, saat ini, sarung telah menjadi lambang budaya nasional yang layak dibanggakan. Sarung tersedia secara luas di pasar, namun memilih sarung yang tepat dan berkualitas memerlukan pertimbangan beberapa faktor seperti kualitas bahan, desain, ketebalan, jahitan, merek, dan harga.
Beberapa merek sarung yang sangat populer di Indonesia sudah melegenda dan harganya ada yang murah hingga fantastis. Berikut adalah rangkuman enam merek sarung legendaris yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.Â
Advertisement
1. Gajah Duduk
Sejak 1972, sarung produksi PT. PISMATEX telah beredar di pasar Indonesia. Mereka memilih gambar gajah duduk sebagai logo, yang diartikan sebagai lambang kekuatan dan kebesaran.
Gajah Duduk mewakili kepemimpinan pasar sarung di Indonesia. PT. PISMATEX telah beberapa kali meraih penghargaan Topbrand dan Superbrands. Pada 2015, mereka berhasil mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2008, menunjukkan keunggulan mutu yang mereka miliki.Â
Sarung produksi PT. PISMATEX tersedia dalam beberapa varian seperti Platinum, Premium, Medium, dan Standar, yang masing-masing memiliki ciri khas motif. Harga untuk sarung Gajah Duduk berkisar antara Rp150.000 hingga Rp400.000.
2. Wadimor
Wadimor merupakan salah satu merek sarung yang sangat populer di Indonesia. Merek ini ditujukan bagi kalangan menengah dan dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi sponsor dalam acara keagamaan di sebuah stasiun televisi swasta di Indonesia. Nama Wadimor cukup dikenal di kalangan masyarakat luas karena seringnya tampil dalam iklan televisi.
PT. SUKORINTEX yang terletak di Batang, Jawa Tengah, merupakan perusahaan yang memproduksi Wadimor. Selain kain sarung, benangnya juga diproduksi sendiri di bawah naungan PT. SUBA SPINNING MILLS.
Produk-produk Wadimor terdiri dari 10 jenis, yaitu Reguler, Executive, Exclusive, Premium, Superior, Deluxe, Mode Sutra, Tikar, Jacquard, dan Kids, yang masing-masing memiliki berbagai pilihan motif. Harga produk-produk Wadimor berkisar antara Rp50.000 hingga Rp420.000.
3. Atlas
Â
Sarung Atlas diproduksi oleh PT. BEHAESTEX, sebuah perusahaan yang telah berdiri sejak 1953 dan mengklaim sebagai pelopor dalam industri sarung. Atlas mulai diproduksi pada pertengahan tahun 1980-an. Merek ini telah meraih penghargaan sebagai Top Brand dan Original Brands pada 2011.
Sarung Atlas dibuat dari bahan T/R (Tetoron Rayon) atau yang biasa disebut sebagai palekat. Sebenarnya, kata palekat berasal dari Negeri Pelekat di Pantai Koromandel, India, dan merujuk pada kain sarung tenun (berloreng-loreng atau bertapak catur). Sarung Atlas tersedia dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp129.000 hingga Rp817.000.
Advertisement
4. Mangga
PT. PAJITEX (Panggung Jaya Indah Textile) yang berbasis di Pekalongan, Jawa Tengah, adalah produsen Sarung Mangga atau Sarung Cap Mangga. PT. PAJITEX menggunakan mesin-mesin produksi Jerman yang memiliki teknologi unggul dalam proses produksi sarung tersebut.Â
Produk ini telah tersedia di pasar Indonesia sejak PT. PAJITEX didirikan pada 1989. Produk sarung Mangga terdiri dari delapan jenis, yaitu Jacquard, Songket, Millenium, Diamond, Gold, Fiesta, Prima, dan Junior, dengan setiap jenis memiliki beragam varian dan motif. Harga sarung Mangga berkisar antara Rp65.000 hingga Rp295.000.
5. BHS
Sarung merek BHS telah tersedia di pasar sarung Indonesia sejak berdirinya PT. BEHAESTEX pada 1953 dan merupakan bagian dari grup Sarung Wadimor. Sarung BHS diproduksi dengan menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang menghasilkan sarung sutera dengan kualitas yang sangat dihargai oleh para konsumennya. Produk ini hanya tersedia dalam dua varian, yaitu BHS Gold dan BHS Silver yang memiliki perbedaan pada motif, kemasan, dan harga.
Sarung BHS tergolong dalam kelas premium karena harganya yang cukup mahal dan ditujukan untuk kalangan menengah ke atas dengan produk yang eksklusif. Fakta menarik tentang sarung ini adalah, masyarakat di Pulau Madura menggunakannya sebagai tanda penghargaan sosial bagi mereka yang telah menunaikan ibadah haji. Harga sarung BHS berkisar antara Rp696.000 hingga Rp3.836.000.
6. Lamiri
Lamiri merupakan salah satu merek sarung terbaik di Indonesia yang terbuat dari bahan sutera berkualitas tinggi. Merek sarung Lamiri telah diproduksi sejak tahun 1939 dan terkenal sebagai salah satu merek terbaik di Indonesia. Lamiri diproduksi oleh PT. Ibrahim Manrapi, perusahaan yang berada satu kelas di bawah BHS dan berlokasi di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Tidak hanya terkenal di dalam negeri, Lamiri juga telah memperluas jangkauannya ke negara-negara tetangga. Lamiri terkenal dengan sarung yang ditenun dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) menggunakan bahan sutera. Harga sarung Lamiri berkisar antara Rp99.000 hingga Rp650.000.
Advertisement