Mattel Debut Luncurkan Boneka Barbie Down Syndrome demi Lawan Stigma Negatif

Mattel Inc, produsen mainan boneka Barbie, pada Selasa, 25 April 2023, memperkenalkan versi boneka Barbie pertamanya yang mewakili seseorang dengan down syndrome.

oleh Dyra Daniera diperbarui 26 Apr 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2023, 21:00 WIB
Barbie Down Syndrome
Boneka Barbie representasi Down Syndrome. (Dok. Instagram/@elliejg16_zebedeemodel/https://www.instagram.com/p/Crdf3IbNHzN/Dyra Daniera)

Liputan6.com, Jakarta - Mattel Inc, produsen mainan boneka Barbie, pada Selasa, 25 April 2023, memperkenalkan versi boneka Barbie pertamanya yang mewakili seseorang dengan down syndrome.  Dikutip dari CNN pada Rabu (26/4/2023), boneka baru ini adalah bagian dari lini Mattel Barbie Fashionistas, yang bertujuan untuk menawarkan anak-anak representasi kecantikan yang lebih beragam, inklusif, dan melawan stigma seputar disabilitas fisik.

Barbie Fashionista sebelumnya telah mengeluarkan boneka Barbie dengan kaki prostetik. Boneka lainnya dengan alat bantu dengar, boneka dengan kursi roda, dan boneka dengan kondisi kulit vitiligo yang menyebabkan bercak kulit yang kehilangan pigmennya.

Untuk Barbie Fashionista terbaru, Mattel mengatakan pihaknya bekerja sama dengan National Down Syndrome Society (NDSS) untuk berdiskusi mengenai bentuk, fitur, pakaian, aksesori, dan kemasan boneka. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa boneka tersebut secara akurat mewakili seseorang dengan down syndrome. 

Kondisi genetik ini memengaruhi kemampuan kognitif, menyebabkan ketidakmampuan belajar skala ringan hingga berat, dan menyebabkan karakteristik wajah yang khas.

Dalam unggahannya di akun Instagram resminya, Barbie menulis, "Dengan bentuk tubuh yang lebih pendek, wajah yang lebih bulat, fitur yang lebih kecil, dan telapak tangan yang memiliki hanya satu garis, boneka ini memperkenalkan patung baru dengan detail yang menggambarkan ciri-ciri umum perempuan dengan down syndrome."

Boneka Barbie tersebut berbusana dengan warna dan simbol yang melambangkan komunitas Down Syndrome. "Dia mengenakan orthotics untuk pergelangan kaki yang serasi, dan kalung tiga anak panah yang mewakili tiga salinan kromosom ke-21 yang menyebabkan karakteristik terkait dengan Down Syndrome," lanjut Barbie dalam caption unggahan tersebut.

Barbie Lebih Inklusif dan Realistis

Barbie Down Syndrome
Boneka Barbie representasi Down Syndrome. (Dok. Instagram/@elliejg16_zebedeemodel/https://www.instagram.com/p/Crdf3IbNHzN/Dyra Daniera)

"Ini sangat berarti bagi komunitas kami, yang untuk pertama kalinya, dapat bermain dengan boneka Barbie yang mirip dengan mereka," kata Kandi Pickard, presiden dan CEO NDSS dalam sebuah pernyataan. 

Ia menambahkan, "Barbie ini berfungsi sebagai pengingat bahwa kita tidak boleh meremehkan kekuatan representasi. Ini adalah langkah progresif yang besar untuk inklusi dan momen yang kami rayakan."

Mattel baru-baru ini menerapkan pendekatan yang lebih inklusif terhadap merek Barbie ikonisnya yang kini berusia 64 tahun. Perusahaan tersebut sejak lama dikritik karena menghadirkan model tubuh perempuan dengan proporsi yang tidak realistis kepada para anak perempuan.

Selama beberapa dekade setelah debutnya pada 1959, boneka Barbie terus berkulit terang atau putih, bentuk tubuh yang ramping, rambut pirang, dengan pinggang yang sangat sempit, dada yang lebar dan selalu tertatih-tatih dengan sepatu hak tinggi yang mustahil. Akhirnya pada 2016, saat penjualan bonekanya melemah, Mattel membuat Barbie yang lebih realistis dengan membuat boneka baru yang lebih inklusif dan beragam dalam penampilan mereka. 

Karakteristik dan Busana Simbol Down Syndrome

Barbie Down Syndrome
Boneka Barbie representasi Down Syndrome. (Dok. Instagram/@elliejg16_zebedeemodel/https://www.instagram.com/p/Crdf3IbNHzN/Dyra Daniera)

Barbie diperkenalkan kembali dalam empat tipe tubuh dan tujuh warna kulit, dengan 22 warna mata dan 24 gaya rambut. Evolusinya berlanjut dengan Barbie Fashionistas yang muncul tiga tahun kemudian.

Boneka Fashionista terbaru, yang menurut Mattel telah ditinjau oleh seorang profesional medis, memperkenalkan pahatan wajah dan tubuh baru yang menggambarkan wanita dengan sindrom Down, termasuk kerangka yang lebih pendek dan batang tubuh yang lebih panjang. Wajahnya memiliki bentuk yang lebih bulat, telinga yang lebih kecil, jembatan hidung yang rata, sedangkan matanya agak miring dalam bentuk almond.

Telapak tangannya memiliki satu garis, karakteristik yang sering diasosiasikan dengan Down Syndrome, menurut Mattel. Barbie baru ini juga mengenakan ortotik pergelangan kaki berwarna merah muda agar serasi dengan gaunnya, dan sepatu ketsnya menampilkan ritsleting untuk mewakili anak-anak dengan Down Syndrome.

Beberapa di antaranya menggunakan ortotik untuk menopang kaki dan pergelangan kaki mereka. Mattel mengatakan pola gaun lengan puff Barbie yang baru menampilkan kupu-kupu dan berwarna kuning dan biru, yang merupakan simbol dan warna yang merupakan simbol kesadaran Down Syndrome. 

Melawan Stigma Sosial dengan Bermain Boneka

Barbie Down Syndrome
Koleksi Barbie kini lebih inklusif. (Dok. Instagram/@barbie/https://www.instagram.com/p/CrdcPFBrg_h/Dyra Daniera)

"Tujuan kami adalah untuk memungkinkan semua anak melihat diri mereka dalam Barbie, sambil juga mendorong anak-anak untuk bermain dengan boneka yang tidak terlihat seperti diri mereka," kata Lisa McKnight, wakil presiden eksekutif Mattel dan kepala global Barbie, dalam sebuah pernyataan.

McKnight mengatakan tujuan Mattel dengan boneka itu adalah untuk "melawan stigma sosial melalui permainan."

"Permainan boneka di luar pengalaman hidup seorang anak dapat mengajarkan pemahaman dan membangun rasa empati yang lebih besar…. Kami bangga memperkenalkan boneka Barbie dengan Down Syndrome untuk mencerminkan dunia di sekitar kita dengan lebih baik dan melanjutkan komitmen kami untuk merayakan inklusi melalui permainan," katanya.

Preorder Boneka Barbie dengan Down Syndrome mulai dibuka Selasa, 25 April 2023, di toko mainan Smyths. Boneka tersebut merupakan bagian dari lini Barbie Fashionistas yang juga menampilkan Barbie dengan kaki palsu, Barbie yang menggunakan kursi roda, dan boneka laki-laki yang lebih kurus dan tidak berotot.

Mattel telah menggambarkan koleksi ini sebagai "lini boneka yang paling beragam dan inklusif, menawarkan beragam warna kulit, warna mata, warna dan tekstur rambut, tipe tubuh, kecacatan, dan mode, untuk menginspirasi lebih banyak cerita".

 

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya