6 Fakta Menarik Somaliland, Negara di Afrika Bekas Wilayah Kesultanan Arab

Pada Abad Pertengahan Somaliland adalah kesultanan Arab yang kuat namun terpecah pada abad ke-17.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 25 Mei 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2023, 08:30 WIB
Aktivis mengibarkan bendera Somaliland di depan barisan tentara Republik Somalia (AFP/Mohamed Adiwahab)
Aktivis mengibarkan bendera Somaliland di depan barisan tentara Republik Somalia (AFP/Mohamed Adiwahab)

Liputan6.com, Jakarta - Somaliland Inggris, bekas protektorat Inggris, pantai selatan Teluk Aden, Afrika timur. Pada Abad Pertengahan Somaliland adalah kesultanan Arab yang kuat namun terpecah pada abad ke-17.

Mengutip dari Britannica, Rabu, 24 Mei 2023, pesisir Somaliland berada di bawah pengaruh Inggris pada awal abad ke-19, tetapi kontrol formal tidak diperoleh sampai diambil dari Mesir pada tahun 1884. Wilayah itu kemudian jatuh di bawah kendali Italia dalam Perang Dunia II.

Pada 1960 wilayah ini bersatu dengan bekas Somaliland Italia untuk membentuk Somalia. Pada 1991, sebuah kelompok oposisi pemerintah mendeklarasikan wilayah yang terdiri dari bekas Somaliland Inggris itu sebagai negara merdeka,  namun tidak diakui secara internasional. 

Somaliland kira-kira terletak di antara Etiopia, Djibouti, dan Teluk Aden, dengan wilayah seluas 137.600 km². Ibu kota Somaliland adalah Hargeisa. Masih banyak hal mengenai Somaliland selain letak geografisnya, berikut enam fakta menarik Somaliland yang dirangkum Liputan6.com pada Rabu, 24 Mei 2023.

1. Bekas Kekaisaran Arab

Somaliland pertama kali dihuni sekitar 10.000 tahun yang lalu selama zaman Neolitikum. Para gembala kuno memelihara sapi dan ternak lainnya dan memiliki lukisan seni cadas paling hidup di Afrika.

Sepanjang Abad Pertengahan, para imigran Arab tiba di Somaliland, termasuk syekh Muslim Ishaaq bin Ahmed, pendiri klan Isaaq, dan Abdirahman bin Isma'il al-Jabarti pendiri klan Darod Mereka melakukan perjalanan dari Arab ke Somaliland dan kemudian menikah dengan klan Dir lokal. Selain itu selama Abad Pertengahan, kerajaan Somalia mendominasi perdagangan regional, termasuk Kesultanan Ifat dan Kesultanan Adal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Somaliland Nama Pemberian Inggris

Suasana di Somaliland, wilayah Afrika bekas kekaisaran Arab
Suasana di Somaliland, wilayah Afrika bekas kekaisaran Arab. (Dok: AFP)

Nama Somaliland berasal dari dua kata yaitu "Somali" dan "land". Wilayah tersebut dinamai saat Inggris mengambil alih pemerintahan Mesir pada 1884, setelah menandatangani perjanjian berturut-turut dengan Sultan Somalia yang berkuasa dari klan Isaaq, Issa, Gadabursi, dan Warsangali.

Inggris mendirikan protektorat di wilayah yang disebut sebagai Somaliland Britania. Pada 1960, saat protektorat tersebut merdeka dari Inggris, wilayah tersebut dijadikan Negara Bagian Somaliland. Nama "Republik Somaliland" diambil setelah mereka memproklamirkan kemerdekaan usai Perang Saudara Somalia pada 1991.

Pada Konferensi Besar di Burao yang diadakan pada 1991, banyak nama negara diusulkan, termasuk Puntland, mengacu pada lokasi Somaliland di Negeri Punt kuno dan yang sekarang menjadi Puntland di negara tetangga Somalia. Ada pula ide nama Shankaroon, yang berarti "lebih baik dari lima" di Somalia, mengacu pada lima wilayah di Somalia Raya.

3. Lokasi Peradaban Kuno

Struktur piramida kuno, mausoleum, reruntuhan kota, dan tembok batu, seperti Tembok Wargaade, menjadi bukti peradaban tua yang pernah tumbuh subur di semenanjung Somalia. Peradaban ini menikmati hubungan dagang dengan Mesir kuno dan Yunani Mycenaean sejak milenium kedua SM, mendukung hipotesis Somalia atau daerah sekitarnya mwerupakan lokasi Tanah Punt kuno. 


4. Mayoritas Penduduknya Muslim

Migran Ethiopia memegang barang-barang saat mereka berjalan keluar selama pembagian paket bantuan untuk migran di pusat Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di kota Hargeisa, Somaliland, pada 19 September 2021
Migran Ethiopia memegang barang-barang saat mereka berjalan keluar selama pembagian paket bantuan untuk migran di pusat Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di kota Hargeisa, Somaliland, pada 19 September 2021. (Dok: AFP)

Dengan sejarah berbagai kerajaan Muslim Somalia didirikan sekitar periode abad ke-14, hingga kini di bawah Konstitusi Somaliland, Islam adalah agama negara, dan tidak ada hukum yang boleh melanggar prinsip Syariah. Promosi agama apa pun selain Islam adalah ilegal, dan negara mempromosikan prinsip-prinsip Islam dan melarang perilaku yang bertentangan dengan "akhlak Islam".

Mayoritas dari mereka Islam Sunni dan bermazhab Syafi'i, ada juga pemahaman tentang tasawuf, mistisisme Islam; khususnya tarekat Rifa'iya Arab. Somaliland memiliki sangat sedikit orang Kristen. Pada 1913, selama bagian awal era kolonial, hampir tidak ada orang Kristen di wilayah Somalia, di mana sekitar 100–200 pengikut berasal dari sekolah dan panti asuhan dari segelintir misi Katolik di protektorat Somaliland Britania.

5. Memiliki Tiga Bahasa Resmi

Banyak orang di Somaliland berbicara dua dari tiga bahasa resmi yaitu Somali, Arab dan Inggris, meskipun tingkat bilingualisme lebih rendah di daerah pedesaan. Konstitusi tahun 2001 menetapkan bahasa resmi Somaliland adalah Somali, meskipun bahasa Arab adalah mata pelajaran wajib di sekolah dan digunakan di masjid-masjid di sekitar wilayah tersebut dan bahasa Inggris digunakan dan diajarkan di sekolah-sekolah.

Bahasa Inggris diumumkan sebagai bahasa resmi kemudian, di luar konstitusi. Tetapi Bahasa Somali adalah bahasa ibu orang Somalia, kelompok etnis terpadat di negara itu. Bahasa Somali adalah cabang Kushitik dari rumpun bahasa Afro-Asia, dan kerabat terdekatnya adalah bahasa Oromo, Afar dan Saho. 


6. Wisata di Somaliland

Somaliland di Afrika memiliki gua-gua di perbukitan berbatu di hutan belantara gersang di Somalia utara, dekat Hargeisa.
Somaliland di Afrika memiliki gua-gua di perbukitan berbatu di hutan belantara gersang di Somalia utara, dekat Hargeisa. (Dok: AFP)

Mengutip dari laman Ensklopedia Dunia, 24 Mei 2023, Somaliland dengan keunikan gua di Laas Geel, yang terletak di pinggiran Hargeisa adalah objek wisata lokal yang populer. Sebanyak sepuluh gua ditemukan tim arkeologi Prancis pada 2002 dan diyakini berusia sekitar 5 ribu tahun.

Pemerintah dan penduduk setempat menjaga keamanan lukisan gua dan hanya sejumlah kecil wisatawan yang diizinkan masuk. Kementerian Pariwisata Somaliland juga telah mendorong wisatawan mengunjungi kota-kota bersejarah di Somaliland.

Kota bersejarah Sheekh terletak di dekat Berbera dan merupakan rumah bagi bangunan kolonial Inggris kuno yang tidak tersentuh selama lebih dari empat puluh tahun. Berbera juga memiliki bangunan arsitektur Ottoman yang bersejarah dan mengesankan. Kota bersejarah lain yang tak kalah populer yaitu Zeila.

Zeila sempat menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman, dependensi Yaman dan Mesir serta kota perdagangan utama selama abad ke-19. Kota ini dikunjungi lantaran landmark kolonialnya yang lama, hutan bakau lepas pantai dan terumbu karang, tebing yang menjulang tinggi, serta pantai. Budaya nomaden Somaliland juga menarik wisatawan. Sebagian besar pengembara senang tinggal di pedesaan.

 

Infografis Destinasi Wisata Urban
Wisata urban adalah wisata yang menjadikan ruang-ruang publik kota dan pengalaman hidup di perkotaan sebagai atraksi utama. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya