Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video berdurasi sekitar 19 detik mendadak viral di media sosial. Narasi yang menyertainya berbunyi bahwa video tersebut menyebabkan puluhan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) diusir warga dari lokasi mereka melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN).
Dalam video tersebut terekam sembilan perempuan berjilbab yang disebut sebagai mahasiswa UNP. Seorang perempuan yang kemungkinan merekam video mengawali celotehan dengan pertanyaan, "Kalian libur semester? Mana main... KKN lah," ujarnya.
Advertisement
Ia melanjutkan omongannya dengan mengatakan, "KKN kalian di mana? Tanah Datar?" Pertanyaan itu disahut rekannya yang berjilbab abu-abu, "Lima Puluh Koto?" dan dijawab oleh mahasiswa pertama, "Bungus lah..."
Advertisement
"Air endak ada, mandi di musala, rumah bayar," ucapnya sambil terkekeh. "Uang tak ada," celetuk rekannya yang disambung tawa. "Ngontrak bayar pula," mahasiswa pertama menambahi lagi.
Di video berikutnya diperlihatkan sejumlah mahasiswa KKN dikumpulkan di ruangan yang kemungkinan adalah balai desa. Tidak tersorot mahasiswa yang membuat video viral tersebut, melainkan hanya beberapa mahasiwa laki-laki yang duduk di barisan depan dan sekilas mahasiswi yang duduk di barisan belakang.
Seorang laki-laki berkemeja merah berdiri di hadapan mereka. Ia memutuskan untuk membekukan kegiatan KKN yang dilakukan mahasiswa UNP di kecamatan itu sampai dosen pembimbing menemui perangkat desa untuk mencari jalan keluar terbaik.
"Untuk mengingat karena ini bukan masalah adek-adek dengan pemerintah, bukan. Ini masalah dengan nagari, lingkungan, kelurahan, camat, begitu... Mengingat untuk menjaga keamanan adek-adek dan sesuai perintah yang kami terima dari atasan, dari Pak Camat, (KKN) adek-adek dibekukan sampai ada penyelesaian dari dosen pembimbing kampus kepada kami, camat dan lurah Bungus," ujar pria tersebut.
Â
Klarifikasi Pihak Kampus
Video yang viral membuat pihak kampus UNP mencoba mengklarifikasi. Mengutip akun Instagram @kknunp_basamo_mangko_manjadi, Senin (26/6/2023), pihak kampus menyebut video yang viral tersebut adalah sebuah salah paham dan disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Sehingga menyebabkan timbulnya stikma negatif terhadap mahasiswa yang bersangkutan, UNP, dan masyarakat Kecamatan Bungus," tulis akun yang mendistribusikan informasi seputar KKN mahasiswa UNP.
Menurut akun tersebut, pihak UNP sudah bertemu dengan Camat Bungus. Dalam pertemuan itu dibantah bahwa kejadian tidak seperti yang viral diberitakan. Mereka juga menyebut para mahasiswa yang membuat video itu sudah menemui lurah dan meminta maaf bersama-sama atas video yang disebut 'hanya bersifat pribadi dan privasi'.
"Namun, di luar dugaan ada oknum yg sengaja menyebarkan dan membuatnya menjadi viral, bahkan dengan sengaja mengirimkannya kepada portal berita online di Sumbar maupun luar Sumbar," kata pihak UNP.
Mereka juga mengklaim para mahasiswa tidak diusir warga. "Melainkan setelah diviralkan video tersebut (setelah permintaan maaf kepada lurah dan warga setempat), maka menyebabkan munculnya warga dari tempat lain yang tidak mengetahui kronologi sebelumnya, sehingga membuat mereka berfikir bahwa situasi malam itu tidak kondusif dan memohon untuk pulang," sambung akun tersebut.
Â
Advertisement
Sebut Mahasiswanya Nahas
Pihak kampus menyebut banyak pihak memanfaatkan situasi sehingga video pribadi itu menjadi viral. Padahal, mereka mengklaim masalah itu sudah diselesaikan dalam pertemuan bersama warga. "Bahkan banyak netizen yang menjadi salah paham dan menyalahkan berbagai keadaan," kata akun tersebut.
Mereka menyadari bahwa video berisi keluhan itu memang tidak elok dibuat mahasiswa. Namun, para pembuat video disebut sebagai kelompok yang paling aktif dalam seminggu melaksanakan KKN.
"Namun naas, karena kurang beruntung akibat oknum yang tak bertanggung jawab (merekam layar lalu menyebarkannya), mereka harus mengangkat barang-barang malam hari untuk pulang menuju kost," sambung akun itu.
Selain sembilan mahasiswa, ada 21 orang lainnya yang juga meminta pulang dari lokasi KKN sehingga total 30 mahasiswa. Sementara, 1.100 mahasiswa UNP lain yang sedang melaksanakan KKN di Kecamatan Bungus masih meneruskan tugas mereka. "Diketahui, Kecamatan Bungus merupakan satu-satunya Kecamatan yang terpilih sebagai lokasi KKN UNP di Kota Padang," kata akun itu.
Dihujat Warganet
Tentu saja, video para mahasiswa yang diusir dari desa meski baru beberapa hari menjalani KKN langsung menjadi sorotan. Tak sedikit warganet yang geram dengan tindakan para mahasiswa tersebut.
"mereka lupa kalo kkn itu yang dibawa ga cuma nama baik diri sendiri, tapi bawa nama baik kampus juga,"Â ujar akun @kuTakPunyaati.
"Lemeez bianget mulutnya. Kuliah loh biar luas wawasan&pola pikirnya, punya solusi inovasi, apalagi sudah sampe KKN harus lebih siap dgn situasi kondisi toleransi pandangan, jangkauan. Makanya adab itu lebih tinggi dari ilmu, klo hanya ngandelin ilmu tp gak punya adab, kyk ib**s,"Â tulis akun @GeorginaZaskia.
"Yg cwok psti pda gregetan, ikut kena getah gr" tingkah pra cewek"nya,"Â tulis @moechaaliem.
"Pelajaran buat yang mau kuliah dan masih mahasiswa baru, pelajari dlu KKN itu apa, ngapain dan harus gimana, dan gunanya KKN tuh buat ap. Wkwk. Lu mah d usir tinggal usir tp kampus lu bakal jelek d mata banyak orang karena kualitas mahasiswa nya,"Â ujar akun @Hanirifqotul2.
Advertisement