Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini akan jadi edisi perdana Lombok International Modest Fashion Festival (LIMOFF). Selama empat hari, yakni pada 6--9 Juli 2023, 150 brand; 108 desainer, termasuk 15 perancang busana dari negara ASEAN; serta 16 Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dari berbagai provinsi dan kabupaten dipastikan meramaikan LIMOFF 2023.
Bertempat di Merumatta Senggigi Hotel, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), acara ini merupakan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi (PemProv) NTB, Dekranasda NTB, dan Indonesian Fashion Chamber (IFC). National Chairman IFC, Ali Charisma, menyebut, koleksi spesial yang akan ditampilkan di runway LIMOFF 2023 telah digarap tiga bulan sebelumnya.
"Kolaborasi kain wastra dengan koleksi mereka," sebutnya dalam jumpa pers virtual, Selasa, 27 Juni 2023, tentang bocoran koleksi landasan pacu LIMOFF tahun ini. "(Harapannya), wastra akan jadi tren modest fashion ke depan, dan dampaknya tidak hanya ke desainer, tapi juga perajin wastra NTB, termasuk Lombok, Bima, dan Sumbawa."
Advertisement
Ia menyambung, "Pun dengan desainer internasional. Mereka punya bagian masing-masing, dan sudah (diputuskan) mengerjakan wastra dari daerah tertentu (di Indonesia). Saya sendiri belum lihat koleksinya seperti apa. Saya juga penasaran. Diharapkan bisa memberi varian koleksi, sehingga bisa menyentuh semua market."
"Banyak sekali desainer yang menggunakan wastra Lombok, kemungkinan di atas 50 persen," Ali mengatakan. "Bagi desainer yang belum menggunakan wastra NTB, nanti di sana ada ekshibisi, (dari sana), diharapkan mereka lebih mengenal, bertemu perajin di Lombok, sehingga bisa langsung berkolaborasi."
Tidak Hanya Peragaan Busana
Kami. jadi salah satu jenama lokal yang akan memamerkan koleksinya di landasan pacu LIMOFF 2023. Owner-nya, Istafiana Candarini, menyebut bahwa mereka akan meruskan koleksi "Kami. First" yang kali ini akan mengangkat pesona wastra Lombok.
"Kami. khas dengan motif print, dan ini kami kawinkan dengan Kain Lombok yang diselaraskan dari segi warna," sebutnya. Irin, begitu sapaan akrabnya, bercerita bahwa rangkaian busana bertajuk "Sombra" itu terinspirasi dari liburan. Karena itu, palet warnanya cenderung cerah, seolah "meneriakkan musim liburan," katanya.
Selain peragaan busana, LIMOFF 2023 juga dijanjikan mengintegrasikan ragam kegiatan, seperti lokakarya, kompetisi, talkshow, dan pameran berstandar internasional. Juga, terdapat agenda pemecahan rekor MURI untuk penenun terbanyak se-Indonesia, yaitu berjumlah 2023 penenun, di Sukarare.
Ketua Dekranasda NTB, Niken Zulkiefirmansyah, memaparkan bahwa LIMOFF bertujuan mendukung dan menampilkan bakat jenama fesyen lokal dan perajin tekstil di NTB. "Di samping fesyen, festival ini juga akan jadi ajang promosi pariwisata, kerajinan tangan, dan industri kuliner di Lombok," sebutnya.
Advertisement
Dukung Bisnis dan Perajin Lokal
Niken menyambung, "Para pengunjung akan berkesempatan menemukan ragam aspek budaya dan ekonomi Lombok, sekaligus mendukung bisnis dan perajin lokal. Para pengunjung nantinya diharapkan mendapatkan pemahaman dan mengapresiasi kekayaan warisan budaya Lombok dengan lebih dalam."
LIMOFF 2023 juga dikatakan sebagai rangkaian menuju Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) pada Oktober 2023. Sebelumnya dilaporkan bahwa IN2MOTIONFEST merupakan leburan Muslim Fashion Festival (MUFFEST).
Dalam jumpa pers di akhir Februari 2023, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Ita Rulina, mengatakan, lahirnya IN2MOTIONFEST merupakan arahan langsung dari Presiden Jokowi untuk menyelenggarakan modest fashion event "terbesar yang bisa jadi panutan."
IN2MOTIONFEST, yang nantinya akan diselenggarakan dua kali dalam setahun, diharapkan Ali jadi platform yang bisa melahirkan desainer lokal berdaya saing global. Lalu, target Indonesia jadi kiblat modest fashion dunia bukanlah cita-cita ambisius, menurut Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), Fixy.
Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, ia menganggap, justru aneh bila Indonesia tidak jadi rujukan modest fashion global.
Kiblat Modest Fashion Dunia
"Branding ini (Indonesia sebagai kiblat modest fashion dunia) butuh kolaborasi. Kalau semua sudah kompak, (bukan tidak mungkin) tiga tahun lagi kita sudah jadi kiblat modest fashion dunia," kata Pixy dalam sesi jumpa pers setelah pembukaan MUFFEST+ di bilangan Jakarta Selatan, 7 Maret 2023.
Dalam mencapainya, Ita meyinggung pentingnya 3P: produk, pelaku, dan promosi, sebagai strategi jitu. "(Dalam meningkatkan kualitas dan inovasi produk) akan terus diadakan pelatihan. Pelaku (industri modest fashion) yang sudah mahir bakal jadi mentor," ia menyebut.
Sejalan dengan upaya tersebut, Ahli Muda Bidang Perluasan Pasar Kemenkop UKM, Ira Dunggio, mengatakan bahwa pihaknya akan membuka rumah produksi tekstil bersama di Garut, Jawa Barat. "(Partisipan rumah produk tekstil bersama) akan dikembangkan (kompetensinya) dengan pelatihan dan pendampingan," ucapnya.
Strategi kedua adalah pelaku. "Kami akan membuat kompetisi yang hadiahnya menarik dalam skala nasional dan internasional. Formatnya bagaimana masih (dalam proses) penyusunan," kata Ita. "Pemain baru harus terus lahir supaya industrinya matang."
Terakhir, promosi produk yang dilakukan dalam kolaborasi dengan Kemenkop UKM. Namun, ia mengatakan, langkah ini tidak bisa mengandalkan beberapa pihak saja. Sepakat dengan itu, saat pidato pembukaan MUFFEST+, Ali berkata bahwa branding modest fashion Indonesia perlu digotong dari segala pihak.
Advertisement