Liputan6.com, Jakarta - Memasak dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk mengurangi stres. Namun, hal itu dapat menjadi sangat menyebalkan apabila bahan-bahan dapur yang baru saja kita beli beberapa hari lalu justru menjadi busuk dan tidak dapat digunakan lagi.
Ternyata, ada beberapa strategi sederhana yang dapat membantu memperpanjang umur simpan buah dan sayuran kita di dapur dan mengurangi jumlah makanan yang terbuang percuma.
Menurut buku The New Food Lover's Companion oleh Sharon Tyler Herbst dan Ron Herbst, sayuran hijau harus memiliki warna hijau yang dominan dan tidak boleh ada daun yang layu atau menguning. Ketika memilih sayuran umbi-umbian, kol, labu, dan bawang bombai, sayuran tersebut harus memiliki berat yang sesuai dengan ukurannya dan tidak boleh memiliki noda atau titik lembek.
Advertisement
Menurut Emily Gove, seorang ahli strategi penjualan produk segar di Equal Exchange, ada tiga hal besar yang perlu dipertimbangkan saat menyimpan buah dan sayuran segar, yaitu suhu, etilen, dan aliran udara. Banyak produk dapat disimpan dengan baik di dalam lemari es, tetapi beberapa bahan seperti kentang, bawang merah, dan bawang putih lebih baik dibiarkan pada suhu ruang saja.
Sementara, gas etilen (PDF) secara alami dilepaskan oleh beberapa buah, seperti apel dan pisang. Gas ini dapat mempercepat pematangan (dan akhirnya pembusukan) pada jenis produk tertentu yang sensitif terhadap etilen, seperti kubis, sayuran hijau, selada, brokoli, atau lainnya. Kita harus memisahkan buah dan sayuran yang rentan terhadap etilen dari buah dan sayuran yang mengeluarkan gas tersebut.
Melansir dari The New York Times pada 30 Juni 2020, berikut beberapa tips menyimpan bahan dapur berikut:
1. Kentang dan Ubi Jalar
Tidak perlu di taruh di dalam kulkas. Simpanlah di tempat yang sejuk dan gelap dengan tingkat kelembapan yang tinggi. Pastikan ada sirkulasi udara. Hindari penempatan bersama bawang, pisang, dan bahan makanan lain yang mengeluarkan etilen.
2. Akar-Akaran dan Umbi Lainnya (bit, lobak, rutabaga, wortel, parsnip, jahe)
Buang semua daun hijau yang ada di atasnya. Dinginkan dalam kantong plastik agar bisa tahan lebih lama. Untuk penggunaan lebih singkat (hingga dua minggu), simpan di dalam laci penyegar.
3. Bawang Merah dan Bawang Putih
Tidak perlu diletakkan di dalam kulkas. Simpanlah di tempat yang sejuk dan gelap dengan tingkat kelembapan yang rendah. Pastikan ada sedikit sirkulasi udara. Hindari penempatan bersama kentang dan ubi jalar.
4. Kubis, Brokoli dan Kembang Kol
Simpan di dalam kulkas dengan menggunakan wadah yang tertutup. Bagian kepala dari sayur-sayur ini yang belum dipotong dapat didinginkan tanpa perlu tas tambahan. Setelah dipotong, tutup dalam wadah yang kedap udara.
5. Labu-labuan
Hindari penempatan dekat dengan pisang dan bahan makanan penghasil etilen lainnya. Simpan labu di tempat yang sejuk, kering, dan terlindung dari sinar matahari langsung sampai kita siap untuk mengirisnya. Setelah dipotong, simpan sisa labu dalam wadah yang tertutup atau dalam kantong plastik agar siap untuk dimasak.
Advertisement
6. Sayuran Hijau
Simpan di dalam kulkas tanpa perlu dicuci terlebih dahulu. Segel dalam kantong plastik zip-top. Kelembaban berlebih dapat menyebabkan sayuran hijau membusuk lebih cepat dalam lemari es. Untuk memperpanjang umur sayuran hijau kita, buang daun-daun yang coklat atau berlendir, lalu simpan sisanya di dalam kantong zip-top atau wadah kedap udara lainnya.
7. Buah Apel dan Pir
Simpan dalam kantong plastik dan lebih baik lagi jika kita menggunakan laci penyegar untuk buah-buahan yang tidak sensitif terhadap etilen, seperti stroberi, blueberi, jeruk navel, dan raspberi. Setelah sedikit matang, kita bisa menyimpannya di dalam lemari es, di mana mereka akan tetap segar dan siap untuk dimakan selama beberapa minggu.
8. Mangga
Simpan dalam kondisi mentah di suhu ruang. Setelah matang, biarkan dingin terlebih dahulu, dan hindari menyimpannya bersama apel dan pir. Terkadang, mereka akan siap untuk dimakan dalam beberapa hari. Kita bisa mengetahui bahwa buah tersebut sudah matang dengan melihat dagingnya yang menjadi lebih lembut.
9. Jeruk
Simpan di atas meja selama satu minggu. Untuk penyimpanan lebih lama, hindari langsung ditaruh di dalam kulkas. Jeruk dan jeruk bali tidak peka terhadap etilen, sehingga kita bisa menyimpannya bersama apel dan pir. Pastikan untuk memisahkan lemon dan limau dari buah-buahan yang mengeluarkan etilen tersebut.
Tiap Bahan Berbeda-Beda Perlakuannya
Produk-produk yang lebih baik disimpan pada suhu ruangan memerlukan sirkulasi udara yang baik. Penggunaan kantong plastik dapat menyebabkan pembusukan lebih cepat. Meskipun pisang, kentang, atau bawang yang kita beli dikemas dalam kantong plastik yang berlubang, mereka akan tetap segar lebih lama jika kita mengeluarkannya dari kantong plastik.
Sebagian besar produk yang perlu didinginkan akan tetap segar lebih lama jika disimpan dalam kantong plastik zip-top, kantong silikon yang dapat digunakan kembali, atau wadah dengan penutup yang rapat. Jenis wadah ini mampu menjaga kelembapan, mencegah produk dari dehidrasi, dan membantu melindungi produk yang sensitif terhadap gas etilen. Alternatif lainnya adalah menggunakan tas bahan makanan dari toko untuk menyimpan produk-produk tersebut.
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kesegaran produk, seperti suhu, kelembapan, dan lamanya suatu barang dipanen sebelum dibawa pulang. Upaya untuk meminimalkan pemborosan makanan menjadi penting bagi banyak orang, baik karena pertimbangan ekonomi maupun lingkungan.
Dengan menggunakan penilaian pribadi, kita mungkin dapat memperpanjang umur bahan-bahan makanan kita daripada hanya mengikuti panduan waktu simpan yang disarankan. Jika suatu produk terlihat berbau dan terasa enak, kita mungkin tidak perlu langsung membuangnya. Jika ada produk yang terasa tidak enak dan meragukan, percayalah kepada insting kita dan langsung membuangnya.
Advertisement