Usaha Katering Tetap Eksis di Tengah Perubahan Tren Pesta Pernikahan

Pandemi Covid-19 memang sudah lewat tapi situasinya belum kembali seperti sebelum pandemi. Pengusaha katering pernikahan harus mensiasati konsep menikah dengan hanya mengundang beberapa orang saja.

oleh Henry diperbarui 29 Jul 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2023, 08:30 WIB
Katering Pernikahan
Katering Pernikahan.  foto: Instagram @mitracatering

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu unsur dalam pesta pernikahan adalah makanan yang enak dan cukup untuk semua tamu yang datang. Oleh karena itu, memilih peran catering atau katering pernikahan termasuk sangat penting.

Resepsi atau pesta pernikahan yang diadakan di tempat yang besar dan mengundang banyak tamu biasanya membagi hidangan dalam dua bagian yaitu prasmanan/buffet  dan pondokan/gubuk. Hidangan prasmanan umumya terdiri dari nasi, aneka lauk, buah-buahan, kerupuk dan minuman. Sedangkan gubuk terdiri dari beberapa jenis makanan ringan atau tidak menghidangkan nasi seperti sate, siomay, soto, martabak, es krim, dan masih banyak lagi

Ada berbaga usahai katering pernikahan ternama di Indonesia yang biasa jadi pilihan utama di berbagai resepsi pernikahan terutama di Jakarta dan sekitarnya. Salah satunya adalah Puspa Catering yang sudah berdiri sejak 1984.

Meski usaha milik keluarga artis legendaris Titiek Puspa ini reputasinya sudah dikenal luas, tapi seperti usaha katering pernikahan lainnya, mereka jiuga terdampak pandemi Covid-19. Situasi itu ternyata melahirkan tren baru dalam bidang kuliner pernikahan yang sekarang ini tetap diminati meski pandemi sudah berlalu.

"Kalau untuk tren makanan di pernikahan rasanya masih sama seperti dulu, ada hidangan prasmanan dan beberapa pondokan. Yang berubah sekarang adalah konsep pernikahannya. Sejak pandemi lalu banyak orang yang bikin resepsi pernikahan hanya mengundang orang-orang terdekat istilahnya intimate wedding," terang Bondan Peospowidjono, Manager Produksi Puspa Catering pada Liputan6.com, Jumat, 28 Juli 2023.

"Sekarang sudah banyak orang yang menikah dengan bujet hemat. Pandemi memang sudah lewat tapi situasinya belum kembali seperti sebelum pandemi. Konsep menikah dengan hanya mengundang beberapa orang dan di tempat yang lebih kecil masih banyak dipilih," lanjut Bondan

Meski resepsi pernikahan besar-besaran suda agak berkurang, Puspa Catering sudah mengantisipasi situasi tersebut. Mereka kini kerap menerima pesanan untuk acara pernikahan yang lebih kecil seperti resepsi yang digelar di rumah. Meski jumlah porsinya berbeda jauh tapi setidaknya mereka tetap mendapat pesanan dan usaha juga tetap lancar.

 

Tak Hanya Acara Pernikahan

Katering Pernikahan
Katering Pernikahan. foto: Instagram @puspacatering

"Memang beda ya kalau resepsi yang besar bisa memesan sampai sekitar 2.500 porsi, sekarang kalau yang skalanya lebih kecil paling sekitar 100 sampai 200 porsi. Tapi itu nggak masalah yang terpenting usaha kita berjalan lancar dan bisa melewati krisis selama pandemi dengan baik," ungkap Bondan,

Strategi lainnya, Puspa Catering tak hanya menerima pesanan untuk acara pernikahan, tapi juga acara lamaran, acara kantor, ulang tahun, acara selamatan/syukuran sampai yang terkecil yaitu acara meeting kantor.

"Sekarang banyak orang yang bikin acara selain pernikahan seperti pesta ulang tahun atau syukuran. Kita terima pesanan sampai yang terkecil yaitu 30 porsi, itu biasanya buat acara meeting kantor," ucap Bondan.

Untuk menu makanan, menurut Bondan ada beberapa menu yang jadi favorit. Untuk hidangan prasmanan ada dendeng balado, daging 3 rasa, untuk pencuci mulut/dessert ada NY Cheese Cake. Sedangkan untuk pondokan ada zuppa soup, choco lava, salmon dan lontong cap gomeh.

Selain menyediakan menu yang sudah ada di dalam daftar, mereka terkadang juga menerima pesanan makanan yang tidak ada di dalam menu tapi minta dipesan dalam jumlah banyak.  "Ada juga yang meminta papeda, makanan khas Indonesia Timur, kita terima juga pesanannya. Pernah juga ada yang pesan nasi blawong khas Yogya iya kita terima juga," kata Bondan.

 

Katering 20 Event Tiap Pekan

Ilustrasi resepsi pernikahan, Jawa
Ilustrasi resepsi pernikahan, Jawa. (Photo by Panatagama on Unsplash)

Mengenai tren selanjutnya apakah menggelar pesta pernikahan dalam skala besar akan kembali banyak diminati seperti sebelum pandemi, Bondan mengakui belum bisa memprediksi.

"Ya kita nggak bisa memperkirakan apa nanti tren nya bisa seperti dulu lagi. Yang pasti kita jalani yang ada sekarang. Situasnya sudah mulai membaik dan sudah banyak orang yang bikin acara," tutur Bondan.

Situasi yang sudah makin membaik usai pandemi juga diakui oleh usaha katering pernikahan lainnya yaitu Mitra Catering . Mereka bahkan dalam seminggu atau tiap akhir pekan mereka rata-rata mengurus puluhan event, bukan hanya acara pernikahan tapi juga khitanan, syukuran maupun acara lainnya.

"Alhamdulillah sekarang kondisinya sudah kembali normal. Tiap weekend rata-rata kami handle 20 event," jelas Andoko selaku Head Marketing Mitra Catering pada Liputan6.com, Kamis, 27 Juli 2023.

Untuk menu yang paling sering dipesan atau jadi favorit antara lain, sop kimlo, ayam goreng mentega, daging teriyaki, daging lada hitam, dan sayur asinan Jakarta. Sementara menu gubuk/pondokan yang banyak dipesan di antaranya zuppa soup, siomay, pempek dan bakso.

Makanan Prasmanan dan Pondokan

Katering Pernikahan
Katering Pernikahan. foto: Instagram @mitracatering

"Ada juga yang pernah pesan makanan yang nggak ada di daftar menu kita. Salah satunya adalah papeda yang ternyata pernah beberapa kali dipesan dan kita bisa sediakan," terang Andoko.

"Kalau untuk tren, masih sama seperti dulu, prasmanan masih jadi yang utama, sama ada beberapa gubukan," sanbung Andoko.

Tak hanya katering besar, para pedagang makanan keliling ternyata juga mulai banyak yang dipesan untuk menghidangkan makanan mereka di acara pernikahan. Mereka biasanya mendapat pesanan untuk pesta pernikahan yang diadakan di rumah atau tempat pernikahan di jalan atau gang kecil.

Contohnya Rojak, seorang penjual siomay keliling yang pernah beberapa kali mendapat pesanan menghidangkan siomay di acara pernikahan atau syukuran. Pesanan biasanya datang dari meeka yang jadi pelanggannya atau promosi dari mulut ke mulut.

"Iya pernah beberapa kali dapat pesanan di acara nikahan. Ya lumayan sih, istilahnya dalam sehari dagangan habis cuma dalam beberapa jam. Biasanya dagangan saya memang sering habis, jualannya biasanya dari sore sampai malam," kata Rojak pada Liputab6.com, Jumat, 28 Juli 2023.

Acara Semakin Marak

Resep siomay ayam Bandung. (dok. Cookpad @fransiska_arie)
Resep siomay ayam Bandung. (dok. Cookpad @fransiska_arie)

“Iya enak sih kalau di acara nikahan. Dagangan pasti habis dan kita juga bisa makan gratis, malahan kadang dibungkusin makanan yang lain dan dapat bayaran lebih,” ucapnya sambil tertawa.

Meski begitu jualan sehari-hari tetap jadi andalan Rojak mencari rezeki, karena pesanan untuk acara pernikahan hanya datang sesekali dan biasanya di akhir pekan saja.

Walaupun hanya sesekali, Rojak yang biasa berjualan di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat ini sudah menyiapkan rencana baru. Menurut pria asal Sukabumi ini, belakangan sudah makin banyak warga yang memgadakan acara pernikahan di rumah. Begitu juga dengan acara syukuran, khitanan sampai ulang tahun yang juga semakin ramai lagi digelar.

"Iya kalau sekarang anak saya sudah besar, sudah remaja jadi bisa bantu ibunya masak-masak. Nanti kalau ada pesanan lagi untuk acara nikahan atau syukuran, istri sama anak saya yang ngurus dan datang pas acaranya. Terus saya tetap jualan keliling jadi penghasilannya mudah-mudahan bisa lebih banyak," harapnya.

Infografis Komponen Wajib Pernikahan Indonesia
Infografis Komponen Wajib Pernikahan Indonesia.  (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya