Liputan6.com, Jakarta Semangat tim cyclist Spartan Indonesia untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional tidak padam. Yup, tim cyclist yang terdiri dari Handika, Afandi Munir, dan Lucky Bagus Waskito akan menjajal salah satu event ultra cycling bergengsi dan tertua di dunia, yakni Paris-Brest-Paris (PBP).
Keikutsertaan ketiga cyclist yang didukung oleh sebuah produk energi gel yang menjadi sumber asupan energi cepat, yaitu EJ Sport itu juga membawa misi kemanusiaan. Pasalnya, setiap kayuhan sepeda yang ditempuh dengan jarak 1.200 km akan disumbangkan ke panti asuhan.
Baca Juga
“Saya tidak bisa berjuang sendiri. Mari sebarkan misi ini menjadi bagian perjuangan untuk adik-adik yatim piatu. Indonesia bisa, Indonesia mendunia. Misi ini juga sesuai semangat EJ Sport, #EveryoneCan #GoExtraLevel,” ujar captain tim cyclist Spartan Indonesia, Handika.
Advertisement
Selain itu, dirinya juga merasa bangga karena tantangan menaklukkan PBP bertepatan dengan perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia.
“Badan orang bisa dirantai, tetapi semangat merdeka tidak dapat diikat. Sembari merayakan HUT Indonesia, saya ingin mengajak semua teman-teman penggiat olahraga untuk mendukung saya bersepeda sejauh 1.200 km dari Paris menuju Brest dan kembali lagi ke Paris,” ungkapnya.
Misi Kemanusiaan para Cyclist
Munir mengatakan bahwa sebagai cyclist muda dirinya banyak mendapatkan kesempatan mengikuti kompetisi bersepeda untuk mengembangkan potensinya. Selain selain menguji kemampuannya, Munir juga membawa misi memberikan bantuan makanan bergizi untuk anak-anak yatim piatu.
“Dalam setiap kayuhan saya sejauh 1.200 km bertujuan untuk sehatkan anak Indonesia. Ayo dukung saya dalam penyelesaian misi ini sebagai bentuk kontribusi dalam membantu adik-adik yatim piatu tercinta agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Indonesia bisa, Indonesia mendunia,” katanya.
Tak hanya Handika dan Munir, Lucky Bagus pun memiliki misi yang tak kalah mulia. Dirinya menggalang campaign untuk seorang anak bernama yatim piatu bernama Pani yang harus berjualan es keliling untuk membantu biaya sekolahnya.
“Saya ingin mengajak teman-teman untuk mendukung Pani dalam tiap kayuhan saya sepanjang 1.200 km dalam event PBP,” ujarnya.
Advertisement
Taklukan Jarak Tempuh 1.200 Km
Sebagai informasi, sebelum ikut serta dalam Paris-Brest-Paris (PBP) yang digelar, Minggu (20/8/2023), dua cyclist Spartan Indonesia, yakni Handika dan Munir merupakan Spartan yang berhasil menaklukan tantangan memecahkan rekor gowes Jakarta-Bali dalam waktu empat hari yang digelar oleh SporGel.
Setelah memecahkan rekor di negeri sendiri, mereka pun bersiap untuk menaklukkan tantangan PBP yang diselenggarakan di Paris dengan jarak tempuh 1.200 km dan cut of time (COT) 80 jam. Dalam PBP ini, mereka pun ingin membuktikan dan membawa harum nama Indonesia bersama EJ Sport “Everyone Can”.
So, langsung saja dukung ketiga cyclist secara daring melalui website resmi EJ Sport agar mereka berhasil mengharumkan nama bangsa sekaligus mencapai misi kemanusiaan mereka dengan menaklukan Paris-Brest-Paris di tahun ini!
(*)