Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan bahwa Museum Nasional Indonesia (MNI), yang dikenal luas dengan nama Museum Gajah, berencana tutup sementara usai terdampak kebakaran pada 16 September 2023.
Penutupan dilakukan sebagai respons atas kerusakan yang disebabkan kebakaran, serta memastikan keselamatan dan keberlanjutan koleksi berharga di dalam museum. Pihak pengelola sebelumnya mengungkap bahwa museum akan ditutup untuk jangka waktu yang belum ditentukan.
Advertisement
Baca Juga
"Museum akan kami tutup sementara, bahkan kemungkinan bisa setahun. Kami akan melakukan (pembenahan) betul sampai oke, baru akan buka," jelas Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Fitra Arda saat diskusi publik di Museum Toeti Heraty, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 25 September 2023 mengutip Antara, Selasa (26/9/2023).
Advertisement
Selama periode pemulihan, Fitra menyebut, pihak museum akan bekerja keras memastikan warisan budaya di dalamnya dapat kembali dipamerkan pada masyarakat dan para pengunjung dengan kondisi yang prima.
Namun, Fitra menyebutkan bahwa beragam layanan dari MNI masih dapat diakses, baik melalui platform virtual atau melalui unit-unit museum lain. Sampai saat ini, Fitra mengatakan, Kemendikbudristek telah berkolaborasi dengan pihak kepolisian dan para ahli guna menangani dampak insiden kebakaran tersebut.
Pihak pengelola menekankan pentingnya melaksanakan serangkaian evaluasi dan perbaikan usai Museum Nasional kebakaran. Mereka berkomitmen untuk melakukan studi teknis arkeologis, audit bangunan, kajian pengamanan dan keamanan museum, serta kajian koleksi dalam rangkaian pemulihan.
Penanganan dan Penataan Secara Keseluruhan
Tidak hanya itu, sumber daya manusia juga akan ditinjau untuk memastikan staf memiliki pelatihan yang memadai dalam manajemen dan pengoperasian museum. Manajemen risiko pun akan jadi bagian integral dari strategi pemulihan Museum Nasional guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Api kebakaran di museum yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat itu diduga berasal dari korsleting arus listrik. Korsleting ini terjadi di bedeng proyek renovasi museum.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasudin Gulkarmat), Asril Rizal, menjelaskan bahwa korsleting listrik diduga jadi pemicu utama kebakaran yang menghanguskan Gedung Blok A, yang merupakan salah satu ruang pameran utama.
Berdasarkan informasi awal, titik api pertama kali muncul di bagian belakang Gedung A Museum Nasional. Meski kebakaran tidak dimulai dari dalam gedung, api yang berkobar dengan cepat mengakibatkan kerusakan pada beberapa ruangan di bagian belakang gedung tersebut.
Advertisement
817 Koleksi Terdampak Kebakaran
(Plt) Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB), Ahmad Mahendra, menyebut bahwa koleksi dan benda bersejarah di Museum Nasional total sebanyak 194 ribu koleksi.
"Terdapat 817 koleksi yang berada dan dipamerkan pada enam ruangan yang terdampak (kebakaran)," sebutnya dalam rilis yang diterima Liputan6.com, 19 September 2023. "Koleksi dan benda bersejarah tersebut merupakan koleksi berbahan perunggu, keramik, terakota, dan kayu."
"Juga, koleksi miniatur dan replika benda prasejarah yang ditemukan dalam kondisi utuh maupun rusak ringan sampai berat," imbuhnya.
Menurut dia, sejak Senin, 18 September 2023, tim pengelolaan koleksi serta Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang tergabung dalam Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia sudah melakukan proses inventarisasi dan pendataan koleksi benda bersejarah terdampak kebakaran, lapor kanal News Liputan6.com per Rabu, 20 September 2023.
Dalam rangka pemulihan pascakebakaran, tim khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia juga akan bekerja sama dan melibatkan para ahli konservator, arkeolog, antropolog, budaya, sejarah, kurator, dan akademisi untuk menyusun perencanaan pemulihan Museum Nasional ke depan.
Proses Evakuasi Koleksi
Mahendra menyampaikan bahwa tim khusus Museum Nasional pun telah membuka komunikasi dengan berbagai pihak untuk menjalankan pemulihan, termasuk dengan mitra dari luar negeri yang berpengalaman dalam pemulihan pascakebakaran.
"Kami telah berbicara dengan pemerintah Prancis secara khusus, karena pengalaman para ahli di sana dalam melakukan pemulihan pascakebakaran Notre-Dame di Paris pada 2019," kata Mahendra. "Kami juga sudah berdiskusi dengan pemerintah Belanda mengenai berbagai aspek pemulihan, khususnya terkait pembangunan gedung cagar budaya dan manajemen koleksi."
Mahendra menegaskan bahwa perhatian utama kerja sama dengan berbagai pihak nantinya ditujukan untuk peningkatan sistem keamanan dan pengamanan koleksi benda bersejarah di seluruh museum dan cagar budaya di Indonesia.
Ia memastikan proses evakuasi koleksi dan benda bersejarah dari Gedung A Museum Nasional Indonesia berjalan lancar dan dilaksanakan dengan sangat hati-hati. Hampir 100 orang dikerahkan tim Musem Nasional, yang bekerja sama dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) telah berhasil menyelamatkan sejumlah besar artefak berharga dan sejarah yang ada di dalam Gedung A.
Selain memulai inventaris koleksi, pihaknya pun membentuk tim investigasi dan evakuasi lintas unit, menutup enam ruangan terdampak, melakukan penutupan terbatas pada satu ruangan terdampak kebakaran untuk investigasi lebih lanjut, sementara proses evakuasi dan pemindahan koleksi benda bersejarah perlahan dilakukan di lima ruangan lain.
Advertisement