Youtuber Pyo Ye Rim Diduga Bunuh Diri, Mengaku Terus Diserang Usai Klaim Dirundung di Sekolah

Pyo Ye Rim, seorang YouTuber terkenal yang juga dikenal sebagai pemilik sebuah salon kecantikan di Yeonje-gu, Busan diduga bunuh diri dengan melompat ke waduk akibat perundungan yang ia alami.

oleh Farel Gerald diperbarui 11 Okt 2023, 12:49 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2023, 10:00 WIB
Pyo Ye Rim Bunuh Diri Akibat Dirundung di Sekolah
YouTuber Pyo Ye Rim yang merupakan korban dari perundungan ditemukan di sebuah waduk Seongjigok, Korea Selatan. (dok. YouTube BBC News/https://www.youtube.com/watch?v=YoJ35xXEFK4/Farel Gerald)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah berita tragis mengguncang Busan, Korea Selatan. Berdasarkan laporan dari Kantor Polisi dan Pemadam Kebakaran Busan, dilansir dari KBIzoom pada Selasa, 10 Oktober 2023, seorang wanita ditemukan jatuh ke dalam Waduk Seongjigok pada pukul 12.57, waktu Korea Selatan.

Tim layanan darurat dengan segera bergegas ke lokasi kejadian. Meski berhasil diangkut ke rumah sakit, nyawa wanita tersebut tidak terselamatkan dan ia meninggal akibat serangan jantung, empat jam kemudian.

Identitas wanita tersebut terungkap, dia adalah Pyo Ye Rim, seorang YouTuber terkenal yang juga dikenal sebagai pemilik sebuah salon kecantikan di Yeonje-gu, Busan. Di balik kepopulerannya, Pyo memiliki cerita pilu yang pernah ia bagikan kepada publik.

Selama masa sekolahnya, mulai dari SD hingga SMA, ia mengalami intimidasi dari empat teman sekelasnya. Dirundung selama 12 tahun, Pyo mendapatkan kekuatan untuk berbicara setelah terinspirasi oleh drama "The Glory". Ia bahkan mengajukan sebuah petisi nasional pada April 2023 yang bertujuan untuk menghapuskan hukum-hukum yang tampaknya melindungi para pelaku bullying di sekolah.

Namun, kehidupan Pyo Ye Rim tampaknya semakin sulit. Banyak warganet yang mengikuti saluran YouTube-nya menyatakan bahwa ia tampaknya memberi petunjuk tentang niat bunuh dirinya dalam sebuah video terbaru. Pyo Ye Rim berbicara tentang penderitaannya akibat bullying dan bagaimana ia merasa ditargetkan oleh saluran YouTube lain.

"Saya sudah tidak memiliki kekuatan untuk bertahan dari rasa sakit ini. Saya merasa kehilangan alasan untuk terus menjalani hidup. Tolong teruskan perjuangan saya," kata Pyo Ye Rim pada unggahan videonya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Artis Korea yang Bunuh Diri

Yoo Ju Eun
Yoo Ju Eun (dok. Koreaboo)

Kasus bunuh diri di Korea Selatan berulang kali terjadi dan menimpa sejumlah nama populer. Salah satunya adalah aktris Yoo Ju Eun yang meninggal dunia setelah bunuh diri di usia 27 tahun.

Dikutip dari Allkpop, Senin, 29 Agustus 2022, kakak mendiang Yoo Ju Eun membagikan pesan terakhir adiknya di akun Instagramnya pada Senin, 29 Agustus 2022. Dalam keterangan tersebut, ia menulis bahwa Yoo Ju Eun mengembuskan napas terakhir hari ini dan akan dimakamkan pada Rabu, 31 Agustus 2022.

Pada bagian akhir unggahan, ia menyertakan membagikan pesan untuk mengabulkan permintaan terakhir sang aktris. Pesan terakhir itu diawali aktris kelahiran 1995 tersebut dengan meminta maaf kepada keluarga tercinta.

"Aku minta maaf karena aku pergi lebih dulu dari yang lain. Terutama ibu, ayah, nenek, dan saudara laki-laki. Pikiranku berteriak bahwa aku tidak ingin hidup lagi," demikian bunyi pesan terakhir Yoo Ju Eun.

Ia melanjutkan bahwa keluarganya mungkin merasa hampa tanpa kehadirannya, namun Yoo Ju Eun meminta agar tetap kuat. "Tolong jangan menangis. Itu tidak baik untuk kesehatanmu," tambahnya.

"Aku tidak sedih sama sekali. Bahkan, aku sangat tenang. Mungkin karena aku sudah memikirkannya sejak lama. Aku telah menjalani kehidupan yang begitu bahagia yang tidak pantas aku dapatkan. Jadi aku puas. Ini cukup. Jadi tolong jangan salahkan siapa pun dan move on," tulis Yoo Ju Eun.


Timpa Kalangan Guru

Ilustrasi menuju alam baka
Ilustrasi seseorang sedang menjalani proses kematian. (Sumber Pixabay)

Kasus bunuh diri juga menjangkiti guru di Korea Selatan. Berita guru meninggal dunia karena bunuh diri terakhir terjadi di Korea Selatan pada 8 September 2023. Menurut polisi, peristiwa itu terjadi di pusat kota Daejeon. Seorang guru perempuan bunuh diri setelah dilaporkan mendapat keluhan menyakitkan dari orangtua murid.

Dikutip dari The Korea Times, Jumat, 8 September 2023, guru berusia 40 tahun-an itu mengembuskan napas terakhir di rumah sakit Daejeon pada Kamis, 7 September 2023. Polisi menyebut, guru tersebut ditemukan terluka setelah upaya bunuh diri di rumahnya dua hari sebelumnya.

Keluarganya mengatakan guru itu mengalami masa-masa sulit karena keluhan jahat mengenai pelecehan anak dan masalah lain. Menurut serikat guru setempat, guru itu telah menjalani perawatan psikiatris untuk jangka waktu yang lama.

Guru tersebut juga mengalami masa-masa sulit, baru-baru ini, setelah mendengar kasus bunuh diri seorang guru sekolah dasar di Seoul selatan. Pihak serikat menambahkan bahwa guru itu dilaporkan menderita keluhan dari beberapa orangtua pada 2019. Saat itu, ia terlibat kasus dugaan pelecehan anak, namun dibebaskan dari dakwaan pada 2020. 


Desakan Mengubah Aturan Hukum untuk Lindungi Guru

Ilustrasi  bunuh diri.
Ilustrasi bunuh diri. (dok. ArtWithTammy/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Menyusul kematian beberapa guru di Negeri Ginseng, baru-baru ini, pemerintah setempat berupaya mengambil berbagai langkah. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan hak dan wewenang guru di kelas. Komite Pendidikan Parlemen Korea Selatan baru saja mengajukan revisi peraturan yang akan meningkatkan wewenang para guru pada Jumat, 15 September 2023.

Dilansir dari Korea Times, Jumat, 15 September 2023, sistem dan hukum di Korea dinilai gagal melindungi para guru karena mereka dapat dilaporkan atas kekerasan terhadap anak karena menahan anak yang menyakiti siswa lain, dan sering dicap melakukan kekerasan emosional. Tuduhan semacam itu dapat membuat guru langsung dikeluarkan dari pekerjaan mereka.

Ada empat peraturan yang akan direvisi, disebut sebagai restorasi untuk meningkatkan hak-hak para guru. Nantinya para guru bisa mendapatkan perlindungan dari sekolah maupun secara hukum bila mereka menerapkan disiplin pada para siswa maupun menghadapi protes dari para orangtua siswa. Salah satu usulan kontoversial yang memungkinkan para guru untuk menghapus data siswa yang bertindak indisipliner, tidak jadi dimasukkan usulan revisi peraturan tersebut.

Revisi itu akan dikaji oleh komite legislatif dan pengadilan. Setelah itu akan dilakukan sesi voting apakah akan disetujui atau tidak oleh Majelis Nasional Korea Selatan pada Kamis, 21 September 2023.

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit.

Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/ apps/details?id=com.tldigital. sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Fenomena Bunuh Diri di Gunungkidul
Infografis mengenai kenali faktor-faktor risiko bunuh diri
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya