Sopir Bus di Korea Selatan Selamatkan Mahasiswi China yang Pingsan dan Bayar Biaya RS

Lee Si-young, sopir berusia 54 tahun yang bekerja di kota Yongin, Seoul Metropolitan Area, menunjukkan aksi heroiknya pada seorang mahasiswi asal China.

oleh Teddy Tri Setio Berty Diperbarui 25 Apr 2025, 19:40 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2025, 19:40 WIB
Ilustrasi liburan - bus
Ilustrasi liburan - bus (Unsplash.com/Annie Spratt)... Selengkapnya

Liputan6.com, Seoul - Tindakan penuh empati seorang sopir bus di Korea Selatan baru-baru ini menjadi sorotan dan menyentuh hati banyak orang, tak hanya di negaranya sendiri, tapi juga di Tiongkok.

Lee Si-young, sopir berusia 54 tahun yang bekerja di kota Yongin, Seoul Metropolitan Area, menunjukkan arti sebenarnya dari kepedulian saat melihat seorang mahasiswi asal China yang tiba-tiba pingsan di dalam busnya. Tanpa pikir panjang, Lee segera menghentikan bus dan menghampiri perempuan muda itu. Ia tampak pucat dan berkeringat dingin—jelas menunjukkan tanda-tanda tidak sehat.

Meskipun mahasiswi itu tidak bisa berbahasa Korea, Lee tetap berusaha menenangkan dan memeriksa kondisinya. Namun tak lama kemudian, perempuan itu kehilangan kesadaran. Sadar bahwa waktu sangat krusial, Lee meminta izin kepada para penumpang lain untuk mengubah rute. Ia langsung memacu bus menuju rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas penanganan darurat.

Dalam waktu hanya tiga menit, mereka tiba di rumah sakit. Namun tindakan luar biasa Lee tidak berhenti sampai di situ. Ia menggendong mahasiswi yang lebih tinggi 10 cm darinya ke lantai empat rumah sakit—tanpa ragu sedikit pun, dikutip dari laman SCMP, Jumat (25/4/2025).

Dokter menyampaikan bahwa kondisi mahasiswi itu cukup kritis. Ia pingsan karena tekanan darah rendah akibat tidak makan selama beberapa hari. "Kalau tidak segera dibawa, nyawanya bisa melayang," ujar dokter yang menanganinya.

Beruntung, setelah dua jam menjalani perawatan, sang mahasiswi akhirnya sadar dan mulai pulih. Dan ketika tahu bahwa Lee juga yang membayar seluruh biaya pengobatannya, rasa syukur dan haru pun tak terbendung.

Lee kemudian menjelaskan alasan di balik tindakannya yang begitu cepat dan tulus. Ia mengaku teringat pada kedua putrinya yang juga masih kuliah. "Saya menggendongnya tanpa ragu, seolah-olah saya adalah ibunya sendiri. Saya hanya berpikir, bagaimana jika suatu hari nanti putri saya mengalami hal yang sama?"

Malam harinya, Lee menerima pesan dari mahasiswi tersebut yang mengucapkan terima kasih dan menceritakan bahwa ia telah pulih. Ia juga menuliskan betapa bersyukurnya ia bertemu "orang baik di negeri asing."

 

Ucapan Terima Kasih

Ilustrasi Bus
Ilustrasi bus. (dok. Unsplash.com/CHUTTERSNAP/@chuttersnap)... Selengkapnya

Tak lama setelah kejadian, keluarga sang mahasiswi mengirimkan spanduk merah—sebuah bentuk tradisional ucapan terima kasih dalam budaya Tiongkok.

Spanduk itu bertuliskan dalam bahasa Mandarin dan Korea: "Terima kasih telah menyelamatkan hidup saya di saat krisis." Lee mengaku menangis bahagia saat menerimanya. "Saya sadar, saya telah menyelamatkan seorang mahasiswi yang sangat berharga," katanya.

Tindakan heroik Lee juga mendapat banyak pujian di media sosial. Seorang warganet asal Tiongkok menulis, "Kasih dan kebaikan tidak mengenal batas. Semoga pengemudi bus ini selalu diberkahi." Warganet Korea Selatan pun turut terharu, "Melihat sesama perempuan saling membantu seperti ini selalu menyentuh hati saya."

Cerita ini menjadi pengingat bahwa di tengah dunia yang kadang terasa sibuk dan dingin, masih ada orang-orang seperti Lee Si-young—yang tindakannya sederhana, tapi penuh makna.

Infografis Kasus Kecelakaan Bus Pariwisata Saat Study Tour
Infografis Kasus Kecelakaan Bus Pariwisata Saat Study Tour.  (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya