Pemimpin Redaksi Harper's Bazaar Jadi Bulan-bulanan Warganet Usai Kritik Aksi Israel yang Putuskan Akses Listrik dan Air Warga Palestina

Pemimpin redaksi Harper's Bazaar Samina Nasr disemprot warganet yang tak terima ia menyebut aksi Israel yang memutus akses listrik dan air untuk 2,2 juta warga Palestina sebagai tindakan paling tidak manusiawi.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 12 Okt 2023, 17:01 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2023, 17:01 WIB
Pemimpin Redaksi Harper's Bazaar Jadi Bulan-bulanan Warganet Usai Kritik Aksi Israel yang Putuskan Akses Listrik dan Air Warga Palestina
Pemimpin redaksi Harper's Bazaar Samira Nasr. (dok. Instagram @samiranasr/https://www.instagram.com/p/Ct09uaCO-TT/?hl=en/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin redaksi Harper's Bazaar Samina Nasr jadi bulan-bulanan warganet setelah ia mengekspresikan pendapatnya atas tindakan Israel yang memutus sambungan listrik sepenuhnya bagi warga Palestina. Nasr mengunggah kritikannya kepada Israel lewat akun Instagramnya.

"Memutus air dan listrik untuk 2,2 juta warga sipil... Ini adalah tindakan paling tidak manusiawi yang pernah kusaksikan dalam hidupku," tulis Nasr dalam Instagram Stories pada Selasa malam, 10 Oktober 2023.

Unggahan itu sontak dikritik sejumlah pegawai dan orang dalam industri fesyen yang marah atas tindakan Hamas yang menyerang Israel dan diklaim membunuh 1.200 warga mereka. Laporan menyebutkan mayoritas korban adalah anak-anak.

"Benarkah? Yang paling tidak manusiawi yang pernah disaksikannya?" tulis seorang pekerja Hearst. "Jadi, pembunuhan, pemerkosaan, dan pemenggalan kepala tidak?"

"Kemarin, ketika berita bayi-bayi dipenggal muncul, Samira menulis ini," tulis seorang eksekutif fesyen kepada NY Post, dikutip Kamis (12/10/2023).

Influencer Moti Ankari yang juga menjadi kontributor untuk sejumlah media, seperti Bloomberg Pursuits, Glamour, dan GQ Magazine, juga mengulas soal unggahan Samina Nasr di Instagramnya. "Apakah @samiranasr mematikan Instagramnya pekan ini? Dan melewatkan bagaimana 260 orang Israel dibunuh? Bagaimana anak-anak dipenggal? Bagaimana keluarga dibunuh secara dingin dan merekamnya di Facebook live agar keluarga mereka tahu? Bagaimana anak-anak diculik?"

Pernyataan Ankari tersebut belakangan belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. Pihak Gedung Putih dalam kesempatan terpisah menyatakan bahkan Presiden AS Joe Biden yang sempat mengonfirmasi gambar-gambar yang menunjukkan anak-anak Israel dibunuh, nyatanya tidak pernah melihat langsung gambar tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Alasan Nasr Jadi Jurnalis

Update Perang Hamas Vs Israel
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina pada Selasa menyampaikan, jumlah korban di Gaza meningkat menjadi 900 orang tewas dan 4.500 orang terluka akibat serangan balasan Israel. (AP Photo/Hassan Eslaiah)

Setelah unggahannya menuai kontroversi, Nasr tidak merespons permintaan konfirmasi. Begitu pula dengan Hearst dan Bazaar, tempat Nasr bekerja. Sejauh ini, Hearst yang juga mempublikasikan sejumlah media gaya hidup, Elle, Cosmopolitan, dan Esquire, tidak membahas unggahan Nasr di Instagram.

Namun, seorang sumber mengatakan bahwa Nasr menyampaikan permintaan maaf kepada para staf setelah NY Post meminta komentar. Tetapi, tidak jelas apakah Hearst membahas unggahannya itu kepada Nasr. 

Nasr merupakan perempuan keturunan Lebanon dari pihak ayah dan Trinidad dari ibu. Ia ditunjuk sebagai pemimpin redaksi Harper's Bazaar dari 2020 setelah menjabat sebagai Direktur Fesyen Eksekutif Vanity Fair.

Perempuan berusia 59 tahun itu tumbuh besar di Montreal. "Sebagian keluargaku adalah muslim dan aku tahu Islam adalah agara yang indah dan damai sehingga aku pikir aku menjadi jurnalis karena aku perlu untuk melawan cerita-cerita itu," kata Nasr saat membahas latar belakangnya.

Pada 2021, ketika terjadi krisis Israel-Palestina, Nasr menulis di Instagram, "Seseorang tidak dapat mengadvokasi kesetaraan ras, LGBT & hak-hak perempuan, mengutuk rezim yang korup dan kejam serta ketidakadilan lainnya, namun memilih untuk mengabaikan penindasan Palestina. Itu tidak bertambah. Anda tidak dapat memilih hak asasi manusia siapa yang lebih penting."


Kylie Jenner Hapus Unggahan

Dibandingkan sama Kim Kardashian, 10 Gaya Kylie Jenner Pakai Gaun ala Marilyn Monroe di Paris Fashion Week
Ia melengkapi penampilannya yang mempesona dengan sepatu hak tinggi berwarna telanjang dan anting-anting emas. [@kyliejenner]

Sebelumnya, Kylie Jenner juga menghadapi kritikan warganet setelah mengunggah kalimat dukungan terhadap Israel menyusul serangan mendadak Hamas ke negara zionis tersebut. Hanya dalam sejam, unggahan tersebut akhirnya dihapus dari media sosialnya.

Bintang reality show itu membagikan unggahan dari akun pro-Israel @StandWithUs lewat Instagram Story-nya pada Sabtu, 7 September 2023, waktu setempat. "Sekarang dan selamanya kami mendukung rakyat Israel," begitu bunyi teks dalam grafis yang disebarnya bersamaan dengan foto bendera Israel.

"BAGIKAN jika Anda mendukung rakyat Israel saat mereka menghadapi salah satu situasi paling menakutkan selama bertahun-tahun," tulis unggahan tersebut, dikutip dari Page Six, Senin (9/10/2023). 

Sontak hal tersebut memicu kemarahan dari sejumlah warganet yang kemudian membanjiri kolom komentar dengan gambar bendera Palestina dan seruan untuk tak lagi mengikutinya di media sosial. Kylie pun memutuskan menghapus unggahan tersebut, tapi tak mampu menghentikan komentar negatif kepadanya lewat X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dan Instagram.

"#KylieJenner tak tahu apa yang terjadi antara #Israel dan #Palestina," tulis seorang warganet. "Saat ini selebritas semestinya hanya mengutuk kejahatan perang yang dilakukan kedua belah pihak."


Israel Bombardir Bawah Tanah Gaza

FOTO: Mengumpulkan Proyektil yang Tidak Meledak Usai Konflik Hamas - Israel
Pakar bahan peledak Hamas mencari proyektil yang tidak meledak dari reruntuhan bangunan setelah konflik Mei 2021 dengan Israel di Kota Gaza, Sabtu (5/6/2021). Perang 11 hari antara Hamas dan Israel menewaskan 254 orang Palestina dan 12 orang Israel. (MAHMUD HAMS/AFP)

Israel menargetkan serangan bawah tanah (underground) di Gaza. Ketika serangan udara Israel di Gaza terus berlanjut, tentara mengatakan jet mereka menargetkan jaringan bawah tanah yang dibangun dan dihuni oleh Hamas.

"Apa yang telah dilakukan Hamas sejak mereka mengambil alih kekuasaan hampir 20 tahun lalu adalah membangun jaringan terowongan dari Kota Gaza hingga ke Khan Yunis dan Rafah," katanya, dikutip dari BBC, Kamis (12/10/2023).

Conricus mengatakan, Jalur Gaza perlu dipikirkan dalam dua lapisan. Lapisan pertama untuk warga sipil di permukaan tanah dan lapisan kedua di bawah tanah untuk Hamas. "Apa yang kami coba lakukan sekarang adalah mencapai lapisan kedua yang telah dibangun Hamas," kata pihak Israel.

"Ini bukanlah bunker yang dapat diakses oleh warga sipil Gaza ketika Israel melakukan serangan," tambahnya.

Faktanya, anak-anak juga jadi korban perang Israel dengan Hamas. Data menunjukkan seratusan anak di Gaza Palestina tewas. "Setidaknya 140 anak-anak Palestina telah terbunuh di Jalur Gaza ketika militer Israel melancarkan serangan pada akhir pekan," menurut Kementerian Kesehatan Palestina seperti dikutip dari dci-palestine.org.

Defense for Children Palestine (DCIP) telah mengonfirmasi setidaknya 74 anak-anak Palestina terbunuh dalam serangan langsung Israel di Jalur Gaza antara 7--10 Oktober 2023. Organisasi ini juga terus mendokumentasikan dan mengonfirmasi kematian anak-anak Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki, ketika pasukan Israel melancarkan serangan.

Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya