Liputan6.com, Jakarta - Ratu Rania dari Yordania mengubah tampilan media sosialnya seiring berlanjutnya perang Israel-Hamas. Ratu Yordania itu mengubah foto profil Instagram, Twitter, dan Facebooknya yang terverifikasi dengan latar belakang hitam di tengah konflik yang sedang berlangsung.
Dikutip dari People, Kamis, 19 Oktober 2023, tampilan media sosial ratu berusia 53 tahun tersebut sebelumnya menampilkan foto-foto yang glamor. Ratu Rania dari Yordania bukanlah anggota kerajaan pertama yang memperbarui tampilan media sosial untuk menyambut momen suram tersebut.
Anggota keluarga kerajaan Inggris, termasuk Kate Middleton dan Pangeran William, untuk sementara mengubah halaman mereka setelah kematian Ratu Elizabeth pada September 2022 dan untuk acara tahunan seperti Hari peringatan. Perubahan ini terjadi ketika Rania berbicara untuk pertama kalinya secara daring setelah serangan mendadak mematikan yang dilakukan kelompok milisi Hamas terhadap warga sipil Israel pada 7 Oktober 2023.
Advertisement
Ia mengunggah video dirinya dari konferensi pers pada 2009 tentang kekerasan di wilayah tersebut pada saat itu di Instagram pada Selasa, 17 Oktober 2023. "Berbicara pada 2009 di tengah perang tiga minggu di Gaza. 14 tahun dan lima perang, sungguh menyedihkan melihat betapa sedikit perubahan yang terjadi. Dunia tidak bisa tinggal diam. Ini harus dihentikan," jelas Ratu Rania memberi judul pada klip tersebut.
Pada Selasa, 17 Oktober 2023, sebuah rumah sakit di Gaza hancur, dilaporkan menewaskan lebih dari 500 orang yang mengungsi di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Ungkapan Ratu Rania
Sumber serangan masih belum jelas, dan pemerintah Israel menuding ledakan itu disebabkan oleh roket yang ditembakkan oleh kelompok teroris bernama Jihad Islam, yang bersimpati dengan Hamas. Dalam sebuah pernyataan kepada Times of Israel, IDF mengatakan, "Analisis sistem operasional IDF menunjukkan bahwa rentetan roket ditembakkan oleh teroris di Gaza, melewati dekat rumah sakit Al Ahli di Gaza pada saat serangan itu terjadi."
Yordania berbatasan dengan Israel, dan suami Ratu Rania, Raja Abdullah, sangat vokal mengenai situasi yang berkembang pesat sejak krisis ini dimulai. Abdullah (61) telah menyerukan de-eskalasi di Gaza dan wilayah sekitarnya, kata Pengadilan Kerajaan Hashemite dalam sebuah pernyataan pada 8 Oktober 2023 yang merangkum percakapan telepon dengan Perdana Menteri Irak Mohammed S. Al Sudani.
Menurut pengadilan, Raja Abdullah sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Yordania, menggunakan pidatonya pada 11 Oktober 2023 di depan parlemen untuk menegaskan kembali "posisi teguh Yordania terhadap perjuangan Palestina."
Advertisement
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Desak Israel Setop Serangan ke Gaza
Dikutip dari Bisnis Liputan6.com, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak Arab Saudi sebagai Keketuaan Gulf Cooperation Council (GCC) atau Dewan kerja sama untuk Negara Arab di Teluk untuk mencari solusi perdamaian untuk konflik Israel dan Palestina. Hal tersebut diungkap oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
Untuk diketahui, mendag dengan sejumlah menteri mendampingi Presiden Joko Widodo kunjungan kerja ke China dan Arab Saudi pada pekan ini. Zulkifki Hasan menjelaskan, saat bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, Presiden Jokowi mengajak untuk mencari solusi konflik antara Israel dan Palestina ini.
Hal yang sama juga diungkap jokowi saat bertemu dengan pemimpin Arab Saudi. "Setelah sebelumnya pertemuan dengan Xi Jinping membahas persoalan konflik Israel dan Palestina dan sepaham bahwa dua negara merdeka sebagai solusi," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 19 Oktober 2023.
Selain itu, saat kunjungan ke Arab Saudi, Mendag mengatakan bahwa Jokowi tetap terus melanjutkan konsistensi diplomasinya sebagai Presiden Indonesia selaku Ketua ASEAN, dan berbicara kepada komunitas internasional untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Israel Bom RS di Gaza, Jokowi: Indonesia Tidak Tinggal Diam
"Jadi hari ini di Riyadh, Arab Saudi, (Indonesia) selaku Ketua ASEAN, Presiden Jokowi konsisten mengajak dunia Internasional mencari solusi penyelesaian konflik Israel-Palestina. Kali ini kepada Arab Saudi dan negara-negara teluk yang tergabung dalam GCC," ungkapnya.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan, setelah pertemuan Indonesia dan Arab Saudi maka kedua belah pihak sepakat akan mendesak Israel agar menghentikan serangannya ke Gaza. Sebab, perang antara Israel dengan Hamas di Gaza telah memakan korban jiwa yang sangat banyak.
"Untuk bersama-sama tidak hanya mengecam tapi juga mendesak Israel segera menghentikan serangan ke Gaza. Sudah terlalu banyak korban," pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi mengutuk serangan bom yang dilancarkan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Al-Arabi (Baptist) di Gaza yang menewaskan ratusan warga sipil. Jokowi menegaskan Indonesia tidak akan tinggal diam melihat korban sipil terus berjatuhan akibat serangan Israel.
"Indonesia tidak akan tinggal diam melihat korban sipil terus berjatuhan, melihat ketidakadilan terhadap rakyat Palestina yang terus terjadi," jelas Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 19 Oktober 2023.
Advertisement