Raditya Dika Ungkap Caranya Mendidik Anak, Bersyukur Bisa Seperti Sekarang karena Gaya Parenting Orangtua

Liputan6.com, Jakarta - Gaya orangtua dalam mendidik anak biasanya akan memengaruhi karakter anak di masa depan. Kebanyakan orangtua zaman dulu cenderung keras dan disiplin, tak ingin memanjakan anak secara berlebihan.

Hal tersebut juga dialami Raditya Dika, seorang penulis buku yang kini sudah berkeluarga dan memiliki dua buah hati yang masih balita. Dalam podcast Ngobrol Sore Semaunya bersama Putri Tanjung, ia membeberkan bagaimana dulu cara orangtuanya mendidik ikut memengaruhi pandangan dia soal parenting.

"Ada nggak sih value-value dari orangtua lo yang diajarin ke lo atau cara didik mereka yang lo nggak mau banget melakukan itu ke anak lo," tanya Putri Tanjung dalam video yang dibagikan melalui TikTok pada Sabtu, 29 Oktober 2023.

"Permasalahannya ya orangtua gue itu mendidik gue tuh bagus ya dalam artian kalau gue pikir-pikir nggak digituin mungkin gue nggak kayak sekarang," ungkap komika itu. 

Bahkan pria 38 tahun itu pun bertanya-tanya akankah dia bisa melakukan hal yang sama ke anaknya. "Gua itu selalu ditanamkan pikiran bahwa kalau lu diem aja, itu adalah hal yang lo rugi," ujarnya.

Ia menyontohkan saat libur kuliah, orangtuanya sering bertanya mengapa tidak melakukan sesuatu dibandingkan diam. "Karena sayang waktunya gitu. Nah gara-gara itu waktu gue summer course gue kerja, gue jadi penerjemah lah gue sempet kerja untuk media lah yang kayak gitu-gitu," beber Raditya Dika.

Hal itulah yang membuat suami Anissa Azizah ini merasa akan kehilangan waktu produktif berharga jika hanya diam saja. "Nah masalahnya justru gua bisa nggak kayak gitu ke anak gue, karena gue suka kasihan-kasihan ke mereka," sambungnya.

Meski begitu ia tetap memiliki aturan saat mendidik anak-anaknya. Dari sebuah buku yang ia baca berjudul "The Opposite of Spoiled", Raditya Dika menemukan bahwa tidak boleh secara gampang membelikan sesuatu apa yang anaknya mau.

Dia tidak ingin memanjakan anaknya dengan memberikan secara mudah, tapi menggunakan trik bahwa sang anak harus sabar saat ingin memiliki suatu barang atau suatu tujuan. "Itu namanya menahan gratifikasi instan. Apapun yang dia mau tuh harus dapat sekarang," katanya.

"Jadi persoalannya, bukan tidak memberikan mereka sesuatu. Tapi membuat mereka bersabar untuk mendapatkan itu," jelasnya.

Hal tersebut sudah ia praktekkan di rumah. "Jangan apa-apa semua langsung dikasih, bahwa mereka akan tahu bahwa hidup ini semudah itu, jadi mereka harus ada sesuatu (usaha) untuk dapat apa yang mereka mau," tutupnya.

Saat mendatangi acara Pesta KPR Summarecon Serpong 2023 di Summarecon Mall Serpong, Komika Raditya Dika ikut membagikan tips kepada anak-anak muda yang hadir, bagaimana bisa memiliki rumah di usia muda.

Komika ternama Indonesia itu berbagi soal rumah pertamanya sudah dia miliki saat usianya masih 28 tahun. Kala itu, dia sudah merencanakan tujuan keuangannya sejak usianya masih 21 tahun.

"Hal pertama, tulis planning atau perencanaan keuangan, ngayal aja, tapi ditulis. Kita mau punya rumah misal 10 tahun lagi, jadi kita ada patokan perencanaan keuangan," tutur Raditya Dika, Minggu (23/7/2023).

Lalu, action-nya adalah, ketika punya penghasilan, berani untuk langsung menabung atau menyisihkan. Jangan disisihkan di akhir atau sisa dari pengeluaran bulanan. 

Raditya Dika menceritakan, dulu dirinya menyisihkan 10 sampai 30 persen dari penghasilan bulanan yang dia dapat. Misal, dirinya yang masih muda juga pernah berprofesi sebagai wartawan berpenghasilan Rp 3.7 juta per bulannya. Saat itu, dia hanya sanggup menyisihkan 10 persen saja dari penghasilan.

"Lalu, penghasilan bertambah dari kesempatan menulis buku, difilmkan, jadi penghasilan disisihkan naik jadi 30 persen. Sampai akhirnya pernah dapat bonus karena film saat itu masuk box office, jadi saat itu disisihkannya sampai 90 persen untuk beli rumah, nggak dibeliin apa-apa lagi, pokoknya mau rumah," tutur Raditya.

Hingga akhirnya, di usianya ke 28 tahun, Raditya Dika memiliki rumah pertamanya dengan luas sekitar 150 meter persegi. 

Menurutnya, dari usia muda, memiliki mindset pengelolaan keuangan sangatlah penting. Sebab, bila tidak begitu, maka dijamin rumah impian ataupun target capaian hidup lainnya, tidak akan pernah tercapai.

"Bagaimana kita memanfaatkan rezeki yang kita terima. Kadang di kantornya sudah dapat promosi, tapi kok  ditabungan jumlahnya giru-gitu saja. Karir naik bukan berarti gaya hidup naik. Tapi bisa disimpan untuk tujuan keuangan yang penting,"tuturnya.

Selain itu, memiliki rumah impian pun harus memperhatikan lingkungan tempat tinggal. Misalnya fasilitas penunjang, tetangga, sampai ruangan di rumah yang bisa fleksibel dimanfaatkan.