Hindari 8 Kesalahan Umum dalam Wawancara dan Merekrut Karyawan C-Level

Ada proses dan sistem untuk mendapatkan kandidat yang tepat, dan menghindari kesalahan umum dalam wawancara dan merekrut karyawan.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2023, 06:05 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2023, 04:24 WIB
Hindari Kesalahan Umum dalam Wawancara dan Merekrut Karyawan C-Level
Hindari Kesalahan Umum dalam Wawancara dan Merekrut Karyawan C-Level.  foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Merekrut manajemen C-Level seperti Manager, General Manager, Direktur untuk perusahaan memang tidak mudah. Banyak yang kelihatannya sebagai kandidat bagus tapi ternyata bukan kandidat yang cocok. Ada tahap-tahap wawancara atau interview dengan akurasi tinggi.

Ada proses dan sistem untuk mendapatkan kandidat yang tepat, dan menghindari kesalahan umum dalam merekrut. Salah satunya dengan mempelajari metode interview terbaik dari Amerika Serikat yang sudah dipraktikkan 12 tahun lebih di Indonesia.

Sistem rekrutmen dan interview ini diungkapkan Coach Yusman, coach bisnis yang tercatat sebagai Global Top 50 Business Coach ActionCoach, dan pemenang tiga penghargaan global, dalam Workshop Bisnis Sistem Rekrutmen dan Interview untuk Merekrut C-Level (Manager, General Manager, Direktur) di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (5/12/2023).

"Ada delapan kesalahan umum dalam merekrut manajemen C-Level, dan harus dihindari oleh business owner. Saya punya studi kasus selama 12 tahun dengan ratusan kandidat lokal Indonesia," ungkap Coach Yusman dalam workshop yang dihadiri puluhan peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, meliputi owner, direktur, general manager, dan senior HRD.

Salah satu kesalahan yang paling sering terjadi adalah tidak melakukan interview dan cek referensi dengan tepat kepada atasan maupun bawahan di tempat kerja kandidat di perusahaan-perusahaan sebelumnya.

Kemudian kesalahan lain yang juga sering terjadi adalah menggunakan pertanyaan yang bersifat ‘meramal’ seperti “Jika Anda memiliki bawahan yang pinter bekerja tetapi sifat dan perlakuan kerja tidak sesuai budaya perusahaan, apa yang Anda lakukan?” Pertanyaan seperti ini menguji logika atau ilmu si kandidat, tetapi seringkali apa yang diketahui seorang kandidat belum tentu itu akan dilakukan.

“Alias pinter ngomong tapi belum tentu pinter bekerja sesuai omongannya,” sambung Coach Yusman lagi.

 

Sistem Interview

Hindari Kesalahan Umum dalam Wawancara dan Merekrut Karyawan C-Level
Hindari Kesalahan Umum dalam Wawancara dan Merekrut Karyawan C-Level.  foto: istimewa

 

Melalui workshop ini Coach Yusman peserta mendapatkan empat tahap interview dengan akurasi hingga 94 persen, tertinggi di dunia. Sistem interview yang dipakai adalah sistem yang dipakai oleh Jack Welch di General Electric, dan telah dipakai pula oleh banyak CEO di dunia.

Jack Welch yang merupakan cne of America’s Greatest CEOs, dikenal memiliki kecerdasan bisnis yang tinggi dan strategi strategi manajemennya yang inovatif dan gaya kepemimpinannya, khususnya dalam menata karyawan. Coach Yusman juga mengajarkan bagaimana cara mengetahui kadidat cocok dengan budaya perusahaan atau tidak.

Coach Yusman juga merupakan coach resmi untuk the Great Game of Business satu-satunya di Indonesia dan Asia. Dia juga mendapat sertifikasi Amerika Serikat sejak 2007, meraih Global Hall of Fame Business Coach hanya 25 orang di dunia yang memiliki gelar ini).

Coach Yusman juga meraih Global ActionMan Award Winner USA, Global Winner Best Community Impact's Coach, Regional Winner Coach with Best Client Result, dan sejumlah penghargaan lainnya.

Perusahaan yang sudah dicoaching oleh Coach Yusman datang dari berbagai industri seperti manufactur (pabrik), home industry, retail, jasa, logistik darat dan laut, distributor, importir, eksportir, property developer, IT, food and beverages, engineering company, garment and textile, barang-barang industri manufaktur dan permesinan, dan lainnya.

 

infografis Mekanisme Manajemen PNS
Mekanisme Manajemen PNS
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya