Liputan6.com, Jakarta - Usai sudah rangkaian acara royal wedding putra bungsu Wakil Gubernur (Wagub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus pemimpin Kadipaten Pakualaman KGPAA Paku Alam X, Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Kusumo Kuntonugroho, yang menikahi Laily Annisa Kusumastuti pada Rabu, 10 Januari 2024. Prosesinya ditutup dengan gelaran resepsi kedua pada Kamis malam, 11 Januari 2024.
Merujuk rilis di situs web Pemerintah Daerah (Pemda) DIY, dikutip Rabu, prosesi pernikahan agung terjadwal pada 7 hingga 11 Januari 2024. Tidak semata selebrasi, rangkaiannya bermaksud melestarikan budaya yang dilaksanakan di Kagungan Dalem (KD) Bangsal Sewatama Kadipaten Pakualaman.
Advertisement
Berikut fakta-fakta resepsi kedua pernikahan BPH Kusumo dan Laily, dikutip dari laman Pemda DIY, Sabtu (13/1/2024).
Advertisement
1. Dihadiri ratusan tamu undangan
Setidaknya empat ribu tamu undangan dari berbagai kalangan, baik tokoh masyarakat, budayawan, seniman, akademisi, pengusaha, hingga pejabat, menghadiri resepsi hari kedua pernikahan agung BPH Kusumo dan Laily di Bangsal Sewatama Kompleks Pura Pakualaman pada Kamis malam, 11 Januari 2024.
Penyelenggaraannya disebut "kental akan budaya Jawa dan penuh makna." Dari ribuan tamu undangan yang hadir, ada mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Pihak pengantin memang mengundang ketiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Sebelum Ganjar, Mahfud MD sudah lebih dulu hadir saat akad nikah. Sementara itu, Anies Baswedan telah jadi tamu pada resepsi hari pertama, Rabu siang, 10 Januari 2024.
2. Makna Busana Pengantin
Pasangan pengantin kedapatan memakai kain batik motif Parang Indra Widagda yang sarat makna di hari kedua resepsi pernikahan mereka. Harapannya agar pengantin bisa memegang teguh keteladanan Bathara Indra yang memperhatikan pendidikan bagi diri dan orang lain.
3. Menampilkan 3 Tarian
Selama acara, ada tiga tarian yang ditampilkan, yaitu Beksan Tyas Muncar, Bedhaya Wasita Nrangsmu, dan Lawung Alit. Panitia Dhaup Ageng Nyi Mas Tumenggung Sestrorukmi menjelaskan, "Beksan Tyas Muncar menggambarkan pancaran hati remaja putri yang mengalami masa remaja penuh kebahagiaan sehingga dapat menapaki kehidupan selanjutnya dengan baik melalui aktivitas membatik."
"Beksan ini terinspirasi dari kecintaan Permaisuri KGPAA Paku Alam X terhadap iluminasi dalam naskah kuno skriptorium Pakualaman yang kemudian dialihwahanakan jadi motif-motif batik yang indah," imbuhnya.
Selanjutnya, Bedhaya Wasita Nrangsmu ditarikan tujuh orang penari putri yang merepresentasikan piwulang yang jadi bekal kaum perempuan dalam mengarungi bahtera rumah tangga. "Selain kesabaran, rasa sumarah, dan kasih sayang, seorang perempuan juga diharapkan mampu menangkap pasemon 'ekspresi' wajah suami dan anggota keluarga lain," sebut ulasan itu.
"Seorang wanita utamanya harus berpijak mengikuti piwulang agar senantiasa meraih keselamatan, ketentraman, dan sentosa jiwa raga," lanjutnya.
Â
Advertisement
Penciptaan Gerakan Tarian
Nyi Mas Tumenggung menyebut bahwa penciptaan karya tari ini diilhami dari teks Serat Piwulang Estri yang ditulis KGPAA Paku Alam II. Wasita Nrangsmu dimaknai sebagai nasihat tentang pentingnya memahami ekspresi wajah.
Sebagai penggenap, Beksan Lawung Ali tidak kalah bermakna. "Dinamakan Beksan Lawung karena penari memperagakan keterampilan menggunakan lawung atau tombak. Beksan Lawung Alit diperagakan empat peraga sebagai prajurit yang sedang berlatih kanuragan dan empat peraga penampil sebagai abdi dalem ploncon," bebernya.
4. Sajian Makanan
Berbeda dengan resepsi hari pertama, para tamu undangan resepsi kedua dipersilakan menyantap berbagai hidangan khas Pakualaman dan sajian internasional secara prasmanan. Pilihan menu yang dihidangkan antara lain serai jeruk nipis, setup jambu, jus sirsak, dan kopi untuk minuman.
Tidak ketinggalan, ada pula kudapan berupa aneka jenang, beragam puding, sup, rujak es krim, dan salad. Sementara itu, menu utamanya terdiri dari bakmi jawa, sate, dan potato beef.
5. Prosesi Penutup
Pada Jumat, 12 Januari 2024, prosesi pamitan dan kondur besan menutup rangkaian acara pernikahan agung Pakualaman. "Dalam hal ini, besan beserta keluarga yang telah tinggal beberapa hari di lingkup Pakualaman memohon diri pulang dengan terlebih dahulu berpamitan pada KGPAA Paku Alam X dan Permaisuri, beserta keluarga," sebut Nyi Mas Tumenggung.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, prosesi dhaup ageng dimulai dari pra acara yang berisi lamaran dan silaturahmi pada Oktober 2023. Rangkaian acara pernikahan diawali dengan prosesi Bucalan dan Wilujengan pada Rabu, 3 Januari 2024.
Lalu, disambung ziarah ke makam para leluhur Paku Alam di KD Astana Kuthagedhe dan KD Astana Giriganda pada Kamis, 4 Januari 2024. Sehari berselang, dilakukan doa bersama di KD Masjid Agung, KD Masjid Trayu, KD Masjid Sunyaragi, KD Masjid Giriganda, dan KD Masjid Wates.
Selanjutnya adalah prosesi pingit, siraman putri, siraman kakung, tantingan, midodareni, dan tuguran. Pada Selasa, 9 Januari 2024 pukul 09.00 WIB, dilaksanakan siraman putri di KD Kepatihan Gandhok Wetan dan siraman kakung di KD Gedhong Parangkarsa pukul 10.30 WIB.
Malam harinya, sekitar pukul 18.30 WIB, dilaksanakan Tantingan untuk kedua mempelai di jam yang sama, namun di tempat yang berbeda. Usai tantingan, calon pengantin wanita menyiapkan diri untuk midodareni di KD Bangsal Kepatihan mulai pukul 19.00 WIB. Sementara, calon pengantin laki-laki menerima tamu dalam acara Tuguran mulai pukul 21.00 WIB.
Advertisement