Wanita Australia Prank Mencampurkan Abu Neneknya ke dalam Spaghetti, Ternyata Sudah Kecanduan Abu Kremasi

Seorang wanita Australia mengaku memasukkan abu neneknya ke dalam saus spaghetti lalu menyajikannya pada saudara lelakinya yang baru pulang dari penjara. Pengakuan lewat podcast ini membuat semua orang terkejut dan jijik.

oleh Rusmia Nely diperbarui 30 Jul 2024, 05:44 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2024, 05:01 WIB
Wanita Australia Mencampurkan Abu Neneknya ke Dalam Spaghetti sebagai Prank, Ternyata Sudah Kecanduan Abu Kremasi
Cassie mengaku bahwa ia sudah kehilangan 19 kilogram karena terus-terusan memakan abu jenazah suaminya. (dok. Youtube @tlcuk/https://youtu.be/ZR5xfvP7mZ8?si=MF8J4Hq01m8Q3x9l/Rusmia Nely)

Liputan6.com, Jakarta - Pembawa acara podcast di Australia merasa ngeri saat seorang wanita yang tampil di acara mereka mengklaim bahwa dia memberikan abu neneknya kepada saudara laki-lakinya sebagai sebuah prank. Dikutip dari The New York Post beberapa waktu lalu, wanita bernama Cheyenne membuat pengakuan pada episode "Fifi, Fev & Nick" padai Selasa, 28 Mei 2024 dengan mengatakan bahwa dia dan ibunya sudah pernah mencicipi sisa-sisa abu neneknya.

"Jadi nenek saya meninggal pada Agustus tahun lalu dan dikremasi. Jelas saya dan keluarga saya sedang berduka, jadi saya pergi ke rumah ibu pada suatu malam dan berpikir untuk menghiburnya sedikit. Ayo kita 'cicipi' nenek," kata Cheyenne menirukan ajakannya pada ibunya waktu itu.

"Setelah aku melakukannya sekali, aku meminta ibu untuk melakukannya karena aku tidak ingin sendirian di dalamnya," tambahnya.

Cheyenne mengatakan bahwa saudara laki-lakinya baru saja dibebaskan dari penjara dan dia menyambutnya pulang dengan menyuruhnya mencicipi abu neneknya tanpa memberi tahu sebagai sebuah lelucon. Ia menyajikannya kepada saudaranya yang tidak curiga dalam bentuk saus pasta spaghetti, sehingga saudara laki-lakinya tidak tahu kandungan 'jenazah' yang ada dalam makanannya tersebut.

"Ini adalah bagian yang belum saya ceritakan kepada siapa pun," jelas wanita asal Australia itu.

"Kami belum pernah tinggal bersama sejak kami masih kecil. Jadi kupikir akan lucu jika mengerjainya dan aku menaruh sedikit abu kremasi nenek ke dalam saus pasta,"sambungnya.

 

Sudah Kecanduan Abu Nenek

Resep Spaghetti Carbonara Cream Cheese
ilustrasi spaghetti carbonara/Photo by Zoran on Unsplash

Pernyataan itu membuat pembawa acara podcast tersebut terkesiap, salah satunya karena Cheyenne menjuluki hidangan tersebut "Spaghetti alla nan" atau Spaghetti ala Nenek.

Cheyenne tidak mengungkapkan apakah dia memberi tahu saudara laki-lakinya tentang penambahan saus yang gila itu, tetapi mengatakan dia telah mencicipi abu neneknya lagi. Wanita Australia yang tidak diketahui nama belakangnya itu mengaku bahwa dia memiliki "kecanduan yang aneh" terhadap abu, dan percaya bahwa memakannya membantunya terhubung dengan mendiang neneknya.

"Saya merasa kita lebih dekat dari sebelumnya," katanya.

Cheyenne juga merasa dengan memakan abu sang nenek ia bisa membuatnya 'hidup selamanya' dalam tubuhnya. Wanita tersebut mengakuinya tanpa rasa bersalah atau merasa aneh.

"Nenek akan hidup melaluiku selamanya," imbuhnya.

Pembawa acara podcast tersebut membagikan potongan video pengakuan tersebut ke halaman Instagramnya yang membuat para pendengar merasa jijik.

"Itu sangat mengganggu dan menjijikkan," kata salah seorang warganet.

Namun, yang lain meragukan pengakuan tersebut. Beberapa dengan skeptis mengatakan Cheyenne hanya mengarang cerita untuk menarik perhatian.

Bukan Satu-satunya Pemakan Abu Kremasi

Wanita Australia Mencampurkan Abu Neneknya ke Dalam Spaghetti sebagai Prank, Ternyata Sudah Kecanduan Abu Kremasi
Wanita Australia membuat pengakuan pada podcast "Fifi, Fev & Nick" bahwa ia mencampurkan abu jenazah neneknya ke dalam saus spaghetti dan menyajikannya pada saudara lelakinya sebagai sebuah prank. Lebih mengejutkan lagi, wanita bernama Cheyenne tersebut sudah kecanduan mencoba abu neneknya. (dok. Instagram @fififevnick/https://www.instagram.com/reel/C7gU7dUuioL/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==/Rusmia Nely)

Kasus Cheyenne bukanlah satu-satunya. Pada 2021, seorang wanita bernama Cassie asal Tennessee, Amerika Serikat mengaku memakan abu suaminya yang sudah meninggal. Ia mengatakan bahwa hal itu membantunya mengatasi rasa kehilangan sejak kematian suaminya.

Dilansir dari The Sun, wanita 29 tahun tersebut kehilangan suaminya Sean hanya dua setengah tahun setelah bertemu dengannya. Pasangan  yang menikah selama sepuluh bulan setelah mereka bertemu pada 2009, tidak dapat dipisahkan hingga serangan asma fatal yang diderita Sean merenggut nyawanya.

Awalnya Cassie merasa nyaman membawa abu Sean bersamanya, membawanya kemana pun dia pergi.

Berbicara di My Strange Addiction di TLC, Cassie menjelaskan: "Saya mengajak suami saya ke mana pun, ke toko kelontong, berbelanja, ke bioskop, keluar makan, ke mana pun saya pergi, dia pergi."

"Setiap saya pergi ke toko kelontong saya membeli makanan yang dia suka, ketika saya memasak saya membeli makanan yang dia suka, saya tidak memakannya tetapi saya memasak untuknya," tuturnya, sentimental.

Namun, kecanduan Cassie berkembang menjadi obsesi yang lebih berbahaya.

"Saya kira saat kremasinya dipindahkan, beberapa kremasinya juga masuk ke dalam kotak karton dan tumpah ke tangan saya," katanya.

Melihat tumpahan abu di tangannya, Cassie tidak ingin mencucinya karena itu adalah suaminya. Akhirnya, ia memutuskan untuk menjilatnya dan jadi awal dari kecanduan anehnya tersebut.

"Dan di sinilah saya hari ini hampir dua bulan kemudian dan saya tidak bisa berhenti, saya memakan suami saya.

Turun Berat Badan Setelah Rutin Makan Abu Kremasi

Wanita Australia Mencampurkan Abu Neneknya ke Dalam Spaghetti sebagai Prank, Ternyata Sudah Kecanduan Abu Kremasi
Cassie asal Tennessee yang kecanduan memakan abu jenazah suaminya. (dok. Youtube @tlcuk/https://youtu.be/ZR5xfvP7mZ8?si=MF8J4Hq01m8Q3x9l/Rusmia Nely)

Ia bahkan menjelaskan bagaimana metode memakannya. Cassie akan menjilat jarinya, lalu memasukkan jari tadi ke dalam kendi abu kremasi, memutarnya, kemudian langsung memakannya.

"Rasanya seperti telur busuk, pasir, dan kertas pasir, tetapi saya semakin menyukai rasa itu, awalnya tidak ingin membuangnya dan berkembang menjadi memakannya," sebut Cassie, menjelaskan rasa abu jenazah.

Ia mengaku bahwa sejak memakan 'suaminya', ia telah turun 42 pon atau 19 kilogram. Ternyata itu terjadi karena satu-satunya hal yang ia makan sejak kematian suaminya adalah abu jenazah.

Cassie mengemil abu Sean sekitar 5-6 kali sehari dan kini telah memakan hampir setengah kilogram abu jenazahnya. Hal ini ternyata membuat wanita itu merasa sangat bersalah.

Dia melanjutkan: "Saat saya membuka guci, saya merasakan kebahagiaan, ini seperti memacu adrenalin bagi saya dan semakin banyak saya makan, semakin saya bersemangat hingga saya menyadari bahwa tidak banyak yang tersisa. Kemudian beberapa menit kemudian saya merasa tidak enak karena saya melakukannya."

"Itu membuatku merasa malu, malu, muak dengan diriku sendiri, bingung, gila. Kamu pasti menjadi orang yang sangat sakit jiwa jika memakan abu seseorang," tutur Cassie.

Cassie secara sadar mengetahui bahwa kegiatannya ini bisa membuat abu jenazah suaminya semakin lama akan habis. Ia pun sedang berusaha untuk melawan adiksinya tersebut.

"Aku harus berhenti memakannya, aku pernah kehilangan dia sekali, kali ini salahku kalau aku kehilangan dia lagi," sebut Cassie.

 

Infografis Etika Makan Fine Dining
Infografis Etika Makan Fine Dining. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya