Liputan6.com, Jakarta - Banyak tempat untuk nongkrong seru bersama keluarga maupun teman di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. Salah satunya La Voir Coffee and Studio. Sesuai namanya, tempat itu tidak hanya menyediakan kedai kopi, tetapi juga studio foto hingga ruangan untuk menggelar beragam acara.
Tempat itu bisa langsung menarik perhatian dengan kehadiran miniatur stupa Candi Borobudur di dekat pintu masuk. Ikon budaya Indonesia itu terlihat kontras dengan desain bangunan kafe yang modern minimalis bernuansa tropis.Â
Baca Juga
Terdiri dari dua lantai, bangunan kedai kopi itu menawarkan dua pilihan area duduk untuk para pengunjung, yakni dalam ruang dan luar ruang. Di area dalam, tempatnya ditata senyaman mungkin untuk kongkow ataupun bekerja di kafe (WFC).
Advertisement
Area indoor terletak di lantai 2 bangunan. Disebut sebagai white room, ruangan tersebut mengusung konsep minimalis yang didominasi oleh warna putih. Ruangannya luas dengan fasilitas stop kontak tersedia di setiap meja. Hal ini memudahkan pengunjung yang ingin WFCÂ sepanjang hari. Tersedia pula buku-buku untuk yang hanya ingin bersantai dengan tenang.
Ruang lain disebut black room karena desainnya semi industrialis dengan dominan warna hitam. Ruangan smoking indoor itu disediakan bagi pengunjung yang juga merokok tapi tidak ingin kegerahan.
Kafe itu juga menyiapkan area outdoor baik di lantai 1 maupun 2. Area tersebut paling pas untuk duduk santai sambil menikmati angin sepoi-sepoi atau matahari terbenam dengan suasana teduh karena banyak tanaman dan pohon di sekeliling bangunan.
Â
Studio Foto hingga Ruang Multifungsi
Bangunan tersebut juga menyediakan ruang rapat privat yang terletak di area basement. Ruangan itu bisa menampung sekitar 20 orang dengan suasana nyaman dan tenang.
Di samping, studio foto yang dilengkapi peralatan pemotretan memadai. Dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Sabtu, 8 Juni 2024, studio foto itu cocok untuk pemotretan berbagai keperluan mengingat banyak spot Instagramable maupun latar estetis yang tersedia.
Seperti halnya studio pada umumnya, pengelola menyiapkan ruang rias dan ganti pakaian agar calon pengantin bisa menyempurnakan penampilan. Studio foto itu dikelola oleh Kawa Studio yang bisa disewa mulai dari Rp350 ribu per jam.Â
Tersedia pula studio yoga, studio musik, hingga tempat cukur rambut alias barber. Saking lengkapnya, pengunjung bisa menggelar berbagai acara, seperti arisan, pesta ulang tahun, hingga garage sale di tempat tersebut.Â
Kafe yang dirintis oleh pasangan Ferdi Angriawan dan Meilia Fitri itu juga mengklaim diri sebagai kafe ramah anak karena tersedia taman bermain mini untuk anak-anak. Hal itu memungkinkan orangtua bisa nongkrong di luar rumah sambil membawa anak-anak.
Advertisement
Kopi Rujak Jadi Andalan
Sesuai fungsinya, kafe itu menyediakan beragam menu makanan dan minuman untuk dipilih. Terdapat dua jenis minuman, yakni kopi dan non-kopi.
Kopi rujak menjadi andalan kafe tersebut. Kopi itu memang memadukan kopi dengan rujak buah sehingga cita rasanya adalah perpaduan rasa manis, gurih, dan pedas. Kopi itu direkomendasikan untuk diseruput siang hari karena menyegarkan.
Bagi Anda yang tak terlalu suka dengan menu inovatif, bisa mencoba Tokina, yaitu espresso dengan tonic water dan buah-buahan. Ada pula kopi Panaleica Butterscotch. Nama minuman itu terinspirasi dari jenis lensa kamera ternama asal Jerman, Leica. Maklum, pemilik memiliki hobi fotografi, bahkan hingga membuat studio foto di bangunan tersebut.
Minuman kopi itu disajikan dengan paper cup warna biru dan dihiari remahan kukis di pinggir cupnya. Rasanya kombinasi manis dan asin yang pas. Pengunjung yang tertarik bisa memesannya di main bar, lantai 1, dekat pintu masuk. Harganya mulai dari Rp30 ribuan.
Sementara, opsi makanan yang tersedia adalah nasi goreng kampung, spageti bolognese, dimsum, croffle, donat, dan lainnya. Menu makanan tersebut dibanderol mulai dari Rp12 ribu.
Â
Kedai Slow Bar Menjamur
Berbeda dengan konsep kedai kopi La Voir, belakangan muncul kedai kopi dengan mengusung konsep slow bar. Itu merujuk pada konsep yang menempatkan atau fokus pada proses manual dalam penyajian kopi.
Co-founder Barista Indonesia, Haris Setiadi menyebut terdapat sejumlah syarat barista jika ingin menjalankan kedai kopi dengan konsep slow bar. Syarat utamanya, barista tersebut harus suka kopi dan memiliki skill hingga pengetahuan yang luas.
"Dia harus paham kopi yang disajikan karena akan banyak pertanyaan tentang si produknya ini. Jadi ya harus sempurna dalam menyajikan atau membuat kopinya," kata Haris, mengutip kanal News Liputan6.com.
Syarat kedua, barista tersebut memahami alat-alat yang digunakan dalam proses penyajian kopi. Barista juga harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi, sebab ia dituntut dapat menjelaskan atau mampu menceritakan proses hingga kopi yang digunakan. Ia harus bisa mengeskpresikan dirinya terkait apa yang dilakukan, mulai dari komunikasi hingga bahan baku yang digunakan.
"Ketika customer minum, dia akan merasakan pengalaman pertamanya minum kopi. Punya cerita dalam minum kopinya itu. Enggak sekadar minum kopi, tapi ada cerita di secangkirnya itu. Entah itu cerita tentang kopi, cerita tentang kerjaan, cerita tentang hobi, ternyata satu komunitas dulunya, atau itulah banyak cerita di secangkir kopi," papar Haris.
Advertisement