Liputan6.com, Jakarta Pola kerja fleksibel seperti work from anywhere (WFA) dan work from cafe (WFC) semakin diminati oleh para pekerja di Jakarta. Banyak yang menilai bahwa bekerja di luar kantor dapat meningkatkan produktivitas dan memberikan suasana baru dalam bekerja.
Salah satunya adalah Sinta (32), yang kerap menyelesaikan pekerjaannya dari kafe atau tempat lain di luar kantor. Menurutnya, lingkungan kerja yang tidak monoton membantu meningkatkan fokus dan menyelesaikan tugas lebih cepat.
Advertisement
Baca Juga
"Pola WFA atau WFC menurut saya bisa menghadirkan suasana baru bagi pekerja yang merasa suntuk dengan suasana kantor," ujar Sinta kepada Liputan6.com, Selasa (4/2/2025).
Advertisement
Namun, Sinta juga menyoroti pentingnya disiplin dalam mengatur waktu dan anggaran saat bekerja di luar. Ia menyadari bahwa bekerja dari kafe berisiko meningkatkan pengeluaran jika tidak dikelola dengan baik.
"Semakin lama di kafe, semakin besar kemungkinan tergoda untuk membeli menu lain. Kadang juga ada rasa tidak enak jika hanya memesan satu minuman untuk bekerja dalam waktu lama. Akibatnya, pengeluaran bisa membengkak," ungkapnya.
Selektif Pilih Lokasi
Untuk menyiasatinya, Sinta lebih selektif dalam memilih lokasi WFC. Menurutnya, bekerja di kafe yang memang dikenal sebagai tempat kerja bisa membantu mengontrol pengeluaran.
"Kalau memilih kafe yang sudah dikenal sebagai spot bekerja, biasanya tidak ada beban harus terus membeli makanan atau minuman. Jadi, pemilihan lokasi WFC juga berpengaruh pada besarnya pengeluaran," tambahnya.
Suasana Lebih Santai, Kreativitas Meningkat
Pendapat serupa disampaikan Damar (29), seorang pekerja di industri media. Baginya, bekerja dari luar kantor memberikan kenyamanan lebih dibandingkan bekerja di lingkungan yang lebih formal seperti kantor.
"Lebih nyaman aja dibanding di kantor, rasanya kalau di kantor lebih formal," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com.
Damar mengaku bahwa bekerja dari kafe justru bisa meningkatkan produktivitasnya. Sebagai jurnalis, ia merasa ide-ide kreatif lebih mudah mengalir saat berada di tempat yang lebih santai.
"Jadi ide-ide kreatif lebih liar. Saya rasa cara ini efektif karena sehari-hari saya juga keluar untuk liputan. Setelah liputan, biasanya saya mencari kafe untuk mengetik," jelasnya.
Terkait pengeluaran, Damar mengaku tidak terlalu mempermasalahkan. Sebagai pekerja lajang, ia merasa masih bisa mengelola keuangan dengan baik tanpa khawatir anggaran membengkak.
"Sejauh ini masih cukup, karena kebutuhan lainnya juga sudah terpenuhi. Lagipula, saya masih single," pungkasnya dengan senyum tipis.
Advertisement
Bijak Kelola Pengeluaran Saat WFC
Tren work from cafe (WFC) memang menawarkan fleksibilitas dan kenyamanan, tetapi juga dapat berdampak pada pengeluaran jika tidak dikelola dengan baik. Agar tetap produktif tanpa boros, pekerja dapat menerapkan beberapa strategi berikut:
- Buat anggaran khusus untuk WFC
Tentukan batas maksimal pengeluaran harian agar tidak berlebihan dalam membeli makanan atau minuman saat bekerja di luar.
- Pilih lokasi kerja yang ramah kantong
Carilah kafe atau co-working space yang menawarkan harga terjangkau dan tidak mengharuskan pelanggan membeli banyak menu.
- Disiplin dalam membatasi pembelian
Hindari membeli makanan atau minuman secara impulsif hanya karena merasa tidak enak atau tergoda dengan menu lain.
Dengan strategi yang tepat, WFC dapat menjadi pilihan produktif tanpa harus membuat anggaran bulanan membengkak.