Liputan6.com, Jakarta - Lagi, konten seputar Haji 2024 menarik perhatian warganet. Kali ini, bahasannya seputar penampakan tenda jemaah haji Korea Selatan di Mina. Dipuji mewah, fasilitas ini disebut bak glamping.
Di video berdurasi 1 menit dan 30 detik yang dibagikan akun TikTok @kanggilar.id, Kamis, 13 Juni 2024, tenda jemaah haji itu terlihat beralas rumbut artifisial dan ditambah bentangan karpet ungu yang jadi jalur orang keluar-masuk. Di bagian depan, ada berbagai penganan, mulai dari kurma sampai jeruk, yang disediakan dalam keranjang-keranjang besar.
Hiasan tanaman dan bunga palsu juga tampak memperindah visual tenda tersebut. Berlanjut, si pengunggah video memperlihatkan ruangan di mana jemaah haji pria duduk sambil tilawah, sementara tas berisi barang bawaan mereka ditaruh di rak bagian atas.
Advertisement
Ruangan itu beralas karpet berwarna biru dan ada cukup banyak sofa bed untuk jemaah berkegiatan di dalam maupun istirahat. "Jadi memang ini lengkap ya," katanya dalam rekaman tersebut. "Kamar mandinya di sana luas. Masya Allah."
Selain Korea, ia menyebut ada pula jemaah haji asal Jepang di tenda tersebut. Perekam itu juga memperlihatkan deretan tiga kulkas cooler, yang salah satunya dua pintu, berisi ragam minuman, mulai dari air mineral sampai minuman manis.
"Bahkan, ada es krim, masya Allah," ungkapnya. Unggahan itu sudah ditonton 3,3 juta kali saat ini ditulis dan mengundang berbagai komentar. "Kira biaya hajinya berapa yaa klo nginepnya di tenda spt itu😁😁," tanya seorang warganet, yang dibalas pengguna lain, "Tadi udah di-spill kak. Kalo Korea sekitar (Rp)120 jutaan, kalo Indonesia lebih 🙏."
Banyak Orang Indonesia di Tenda Jemaah Korea
Ada juga yang berkomentar, "Aku kira klo haji tidur di hotel 😳." "Selama Armina atau proses haji di tenda kak di daerah Mina, kalau SDH selesai ya balik lagi ke hotel," warganet lain menjawab.
Pengguna lain menyoroti bahwa ada produk minuman yang diduga terafiliasi dengan genosida oleh militer Israel di Palestina. "Miris banget liatnya. Udah sedeket itu, tapi gak ada empati. Mungkin ini dari panitia, jadi harusnya jemaah bisa protes," menurut seorang TikToker.
Tidak sedikit pula yang mengaku heran mendapati cukup banyak orang Indonesia di tenda jemaah Korea. Si pengunggah video menjelaskan bahwa mereka memang WNI yang berangkat haji dari Korea Selatan. "Muslim di Korea itu minim," tulisnya.
Sebelum ini, kabar WNI yang berangkat haji dari Negeri Ginseng memang sudah menarik perhatian warga jagat maya. Disebutkan bahwa kuota haji di Korea Selaran jarang digunakan orang asli sana, karena Islam bukanlah agama mayoritas.
Advertisement
Manfaatkan Kuota Haji dari Korea Selatan
"Salah satu kenikmatan tinggal di negara minoritas Muslim: haji reguler tanpa antri," tulis YouTuber Bianca Kartika di akun TikTok-nya pada 4 Juni 2024. Bianca dikenal sebagai mahasiswa penerima beasiswa Global Korea Scholarship, yaitu beasiswa yang diberikan pemerintah Korea Selatan pada mahasiswa internasional yang ingin kuliah di sana untuk jenjang D2 hingga S3.
Bianca tidak bercerita banyak tentang bagaimana ia bisa pergi haji dari Korea Selatan, tapi akun lain di TikTok memberitahu bahwa banyak warga Indonesia yang memanfaatkannya. "Kuota haji Korea, dimanfaatkan warga Indonesia untuk berangkat haji," tulis akun TikTok @arissii_ pada 4 Juni 2024.
Tampak rombongan haji yang terdiri dari para jemaah pria dan wanita sedang berkumpul di bandara. Di antaranya sedang mendengarkan arahan dari koordinator haji yang mengabsen mereka sebelum berangkat.
Mereka terlihat memakai busana kasual, tidak berseragam putih sebagaimana umumnya rombongan haji. Yang lebih mengherankan lagi adalah semua peserta haji tampak masih sangat muda, baik laki-laki maupun perempuan, dengan rentang usia sekitar 20 hingga 40 tahunan.
Apa Saja Syarat Pergi Haji dari Korea?
Di kolom komentar unggahan, ada pengguna yang memberi tahu syarat pergi haji dari Korea. Disebutkanb bahwa calon jemaah haji minimal harus tinggal selama enam bulan di Korea.
Selain itu, mereka harus memiliki ID Card atau KTP Korea. Sementara untuk pekerja asal Indonesia di Korea Selatan yang ingin berhaji, mereka bisa mengajukan izin cuti selama satu bulan. Untuk biaya hajinya sendiri disebutkan oleh pembuat konten sekitar 12 juta won (setara Rp142 juta).
Dijelaskan bahwa harga tersebut bisa dijangkau para pekerja migran maupun mahasiswa penerima beasiswa karena pemasukan dari bekerja di Korea Selatan terbilang besar. Dengan menabung enam bulan gaji saja, mereka bisa pergi haji karena Upah Minimum Regional (UMR) di Korea rata-rata 2 juta won per bulan (sekitar Rp23,6 juta).
Seperti di Indonesia, pendaftaran haji di Negeri Ginseng, menurut kanal Islami Liputan6.com, dilakukan melalui agen perjalanan yang mengurus haji. Persiapan ke Tanah Suci pun mirip, mulai dari menyiapkan dokumen, seperti paspor, dan menenuhi syarat kesehatan yang sudah ditetapkan.
Advertisement