Lika-Liku Industri Otomotif Indonesia Sepanjang 2024

Industri otomotif tanah air menghadapi tantangan berat pada 2024. Berbagai catatan penting juga tertoreh yang membuat pasar Indonesia semakin menggeliat, mulai dari serbuan jenama-jenama dari China hingga hengkangnya brand Eropa dari pasar Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Des 2024, 16:12 WIB
Diterbitkan 30 Des 2024, 16:12 WIB
Resmi Dibuka, Pengunjung Padati Pameran Otomotif GIIAS 2024
Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 akan berlangsung hingga 28 Juli 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Industri otomoti tanah air menghadapi tantangan berat pada 2024. Berbagai catatan penting juga tertoreh yang membuat pasar Indonesia semakin menggeliat, mulai dari serbuan jenama-jenama dari China hingga hengkangnya pabrikan Eropa dari pasar Indonesia.

Berikut ini lika-liku industri otomotif Indonesia yang dirangkum sepanjang 2024:

 

'Serbuan' Brand China

Tahun 2024, Indonesia membuka gerbang yang luas bagi para produsen otomotif asal China masuk ke Indonesia untuk bersaing dengan berbagai jenama yang sudah subur di Indonesia.

China, memang dikenal dengan segudang jenama untuk urusan otomotif. Di tahun ini, setidaknya terdapat enam jenama yang masuk ke pasar otomotif Indonesia untuk memberikan banyak pilihan kepada masyarakat tanah air.

Jenama-jenama tersebut diantaranya adalah BAIC yang masuk pada April denan membaw dua model seperti X55-II dan BJ40 Plus , lalu ada AION dengan kendaraan elektrik mereka yakni Aion Y Plus.

Selain dua jenama tersebut, pabrikan mobil China lainnya juga menyusul diantaranya adalah Jetoru yang hadir pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dengan X70 plus dan juga Dashing.

Selanjutnya adalah Maxus yang berada di bawah payung PT Indomobil Energi Baru, miliki perusahaan ternama Indomobil Group.

Tidak hanya itu saja, brand lain yang juga datang ke Indonesia adalah Zeekr dengan mobil listrik mewah mereka yaitu Zeekr X dan Zeekr 009 serta Aletra dengan kendaraan elektriknya L8.

Peugeot Hengkang dari Indonesia

Kabar hengkangnya produsen otomotif asal Prancis, Peugeot dari Indonesia sempat membuat ramai industri otomotif tanah air. Pasalnya kepergian Peugeot ini secara tiba-tiba dan tidak adanya peringatan terlebih dahulu.

Keputusan tersebut merupakan keinginan dari Stelantis yang merupakan induk dari jenama tersebut, sebagai bagian dari strategi pertumbuhan bisnis mereka di pasar otomotif ASEAN.

Hengkangnya Peugeot dari Indonesia terjadi pada bulan Mei, tepatnya pada 2 Mei 2024. Meski begitu, pihaknya tetap mempersiapkan berbagai suku cadang dan juga fasilitas perbaikan bagi para pemilik kendaraan Peugeot di tanah air.

Merger Honda-Nissan

Honda dan Nissan Resmi Kerja Sama Mobil Listrik demi Goyahkan Tesla dan BYD (ist)
Honda dan Nissan Resmi Kerja Sama Mobil Listrik demi Goyahkan Tesla dan BYD (ist)

 

Pada akhir tahun 2024, Honda dan Nissan dikabarkan telah berkomunikasi untuk menyatukan kekuatan dalam menghadapi persaingan untuk bisa menghadirkan kendaraan masa depan yang menarik hati konsumen.

Melalui kolaborasi tersebut, seperti dilansir Antara, Senin (30/12/2024), berbagai kendaraan masa depan dengan mengandalkan kekuatan dari masing-masing perusahaan, mereka meyakini dapat menghadirkan berbagai kendaraan yang memang benar-benar dinanti oleh masyarakat.

Hal tersebut juga merupakan cita-cita besar dari Honda yang akan menghadirkan berbagai kendaraan elektrifikasi mereka di tahun 2040 mendatang. 

Jeep di bawah Indomobil

Sempat beberapa kali dikendalikan dengan berbagai Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia, Jeep kali ini tidak lagi memiliki keterikatan dengan PT DAS Indonesia Motor sebelum akhirnya jatuh ke bagian Indomobil Group.

Pada akhir tahun ini, Jeep secara resmi telah dikelola oleh Indomobil Group untuk menyemarakkan persaingan kendaraan petualang di pasar otomotif Indonesia dengan berbagai strategi yang menarik.

Insentif Mobil Hybrid

Hybrid
Mobil hybrid kian diminati di pasar otomotif Indonesia. (Septian/Liputan6.com)

Pemerintah telah meresmikan insentif untuk kendaraan hybrid di penghujung tahun, meski pelaksanaan untuk hal tersebut baru akan terlaksana di awal tahun 2025 mendatang sebesar 3 persen melalui pajak penjualan atas barang mewah (PPN BM).

Sebelumnya pajak untuk kendaraan elektrifikasi banyak diutarakan untuk kendaraan berjenis murni listrik (battery electric vehicle/BEV). Berkat kerja keras dari berbagai pihak seperti Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Kementerian Perindustrian, akhirnya peemrintah menyetujui insentif tersebut.

Infografis Mobil Maung Pindad

Infografis Mobil Maung Pindad Bakal Jadi Tunggangan Menteri hingga Pejabat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Mobil Maung Pindad Bakal Jadi Tunggangan Menteri hingga Pejabat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya