3 Doa Malam 1 Rajab dari Rasulullah hingga Syekh Abdul Qadir Al-Jilani, Tiba Tepat Malam 1 Januari 2025

Terkait doanya, muslim dapat membaca doa apa saja saat malam 1 Rajab. Namun yang disunnahkan adalah doa yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW. Muslim juga dapat membaca doa malam 1 Rajab dari Sayyidina Ali dan Syekh Abdul Qadir Al-Jilani.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 31 Des 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 31 Des 2024, 08:30 WIB
Ilustrasi doa, harapan, Islami
Ilustrasi doa, harapan, Islami. (Image by jcomp on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Rajab merupakan salah satu bulan dalam kalender Hijriah yang memiliki banyak keutamaan. Selain karena bulan dimuliakan (asyhurul hurum), Rajab dalam sejarahnya menjadi momen turunnya perintah sholat lima waktu.

Berdasarkan perhitungan kalender Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, 1 Rajab 1446 H jatuh pada Rabu, 1 Januari 2025. Artinya, malam 1 Rajab 1446 H jatuh pada hari ini, Selasa 31 Desember 2024 petang atau malam 1 Januari 2025.

Malam 1 Rajab termasuk salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Imam Syafi’i dalam kitab Al-Umm menyatakan bahwa hajat-hajat yang dipanjatkan pada malam tersebut mudah dikabulkan.

Oleh karenanya, perbanyaklah berdoa saat malam 1 Rajab ketimbang berfoya-foya merayakan tahun baru 2025. Pengasuh LPD Al Bahjah, Buya Yahya juga pernah berpesan agar umat Islam mengisi malam pergantian tahun dengan ibadah.

Terkait doanya, muslim dapat membaca doa apa saja saat malam 1 Rajab. Namun yang disunnahkan adalah doa yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW. Muslim juga dapat membaca doa malam 1 Rajab dari Sayyidina Ali dan Syekh Abdul Qadir Al-Jilani.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Doa Memasuki Rajab dari Rasulullah SAW

Ilustrasi berdoa, umat muslim, Islami
Ilustrasi berdoa, umat muslim, Islami. (Photo created by wayhomestudio on www.freepik.com)

Berikut adalah doa saat memasuki bulan Rajab yang dipanjatkan Rasulullah SAW, mengutip NU Online.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ 

Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ.

Artinya: "Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan." (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir).

Doa Malam 1 Rajab dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib

Ilustrasi doa sebelum dan sesudah azan
Ilustrasi doa sebelum dan sesudah azan. (Photo by rawpixel.com on Freepik)

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ، وَمَوَالِي النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ، وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ، وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ؛ فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، الْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ، وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ وَعَلَى أَوْلِيَائِكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَاعْمُمْ بِذٰلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ، مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ 

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa alihi mashabihil hikmati, wa mawalin ni'mat wa maádinil 'ishmati wa'shimni bihim min khulli suuin, wa la ta'khudzni 'ala ghirratin, wala 'ala ghaflatin, wala tajál 'awaqiba amri hasratan wa nadamatan, wardhini 'anni, fa inna maghfirataka lizhalimina, wana minazhalimina.

Allummaghfirli ma la yadhurruka, wa'thini ma la yanfa'uka, fainnakal wasi'atu rahmamtuhu, al badi'atu hikmatuhu, fa'thinis sa'ata wad da'ata wal amna was-shihhata, wasy syukra wal mulmua'afata wat taqwa, wa afrighis shabra was shiddqa 'alayya wa 'ala awliyaika, wa' thinil yusra, wala taj'al maáhul usra, wa' mum bidzalika ahli wa waladi waikhwani fika, waman waladani minal muslimina wal muslimati wal mu'minina wal mu'minati

Artinya: "Ya Allah, limpahkan rahmat ta'dzim kepada Muhammad dan keluarganya yang menjadi pelita-pelita hikmah, pemilik kenikmatan, sumber perlindungan. Jagalah kami—sebab (keberkahan) mereka—dari keburukan. Dan jangan engkau ambil kami dalam kondisi tertipu, tidak pula dalam keadaan lupa. Jangan jadikan akhir urusan kami sebagai penyesalan. Ridhailah kami. Sesungguhnya ampunan-Mu bagi orang-orang yang dzalim, dan aku bagian orang yang dzalim itu.  

Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang tidak pernah bisa membahayakan-Mu, berilah aku sesuatu yang memang tak ada manfaatnya sama sekali untuk-Mu. Sesungguhnya Engkau itu maha luas rahmat-Nya. Hikmahnya yang sangat indah. Berikan kami kelapangan dan ketenteraman, keamanan dan kesehatan, serta rasa syukur, selamat sentosa dan ketakwaan.

Berikan kesabaran dan kejujuran kepada kami dan orang-orang yang Engkau cintai. Berikan kami pula kemudahan yang tidak ada kesulitannya sama sekali. Semoga itu semua juga Engkau berikan bagi keluarga kami, anak kami, saudara-saudara kami seagama. Dan Engkau berikan kepada orang tua yang telah melahirkan kami, dari muslimin muslimat, mukminin mukminat." (Syekh Abdul Qadir bin Shalih al-Jilani, Al-Ghunyah, Dārul Kutub al-Ilmiyyah, Beirut, 1997, juz 1, halaman: 328-329).

Doa Malam 1 Rajab dari Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani

Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, Islami
Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, Islami. (Photo Copyright by Freepik)

Syekh Abdul Qodir Al-Jailani menuliskan doa ma'tsurat yang dibaca pada malam pertama bulan Rajab. Doa ini digoreskan dalam karyanya al-Ghun-yah. 

Doa ini juga dikutip ulang oleh Habib Muhammad Amin bin Abu Bakar bin Salim dalam kitab Mâ Yuthlab fî Rajab, serta Syekh Muhammad bin Abdullah bin Hasan al-Halabi dalam bukunya Nûrul Anwâr wa Kanzul Abrâr, dikutip dari laman NU.

إِلٰهِيْ تَعَرَّضَ لَكَ فِيْ هٰذِهِ اللَّيْلَةِ الْمُتَعَرِّضُوْنَ وَقَصَدَكَ فِيْهِ الْقَاصِدُوْنَ وَأَمَّلَ فَضْلَكَ وَمَعْرُوْفَكَ الطَّالِبُوْنَ، وَلَكَ فِيْ هٰذِهِ اللَّيْلَةِ نَفَحَاتٌ وَجَوَائِزُ وَعَطَايَا وَمَوَاهِبُ، تَمُنُّ بِهَا عَلَى مَنْ تَشَاءُ مِنْ عِبَادِكَ، وَتَمْنَعُهَا مِمَّنْ لَمْ تَسْبِقْ لَهُ الْعِنَايَةُ مِنْكَ وَهَا أَنَا عَبْدُكَ الْفَقِيْرُ إِلَيْكَ، اَلْمُؤَمِّلُ فَضْلَكَ وَمَعْرُوْفَكَ، فَإِنْ كُنْتَ يَامَوْلَايَ تَفَضَّلْتَ فِيْ هٰذِهِ اللَّيْلَةِ عَلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ وَجُدْتَ عَلَيْهِ بِعَائِدَةٍ مِنْ عَطْفِكَ، فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ، وَجُدْ عَلَيَّ بِطَوْلِكَ وَمَعْرُوْفِكَ يَا رَبَّ الْعَــالَمِيْنَ

Ilahi ta’arradha laka fi hazihil lailatil muta’arridhun wa qoshodaka fihil qoshiduna wa ammala fadhlaka wa ma’rufakat tholibun wa laka fi hazihil lailati nafahatun wa jawa-izun wa ‘athoya wa mawahibun, tamunnu biha ‘ala man tasya-u min ‘ibadika wa tamna’uha mimman lam tasbiq lahul ‘inayatu minka, wa ha ana ‘abdukal faqiru ilaikal muammilu fadhlaka wa ma’rufaka fain kunta ya maulaya tafadhdhalta fi hazihil lailati ‘ala ahadin min kholqika wa jutta ‘alaihi bi ‘a-datin min ‘athfika, fa sholii ‘ala muhammadin wa alihi wa jud ‘alayya bi thoulika wa ma’rufika ya robbal ‘alamin.

Artinya: "Ya Tuhanku, pada malam ini orang-orang yang berpaling (dari rahmat-Mu) telah berpaling, orang-orang yang mempunyai tujuan telah datang (pada-Mu), dan para pencari telah mengharap anugerah dan kebaikan-Mu. Pada malam ini, Engkau mempunyai tiupan rahmat, piagam-piagam penghargaan, aneka macam pemberian dan anugerah. Engkau berikan semua itu terhadap hamba-hamba-Mu yang Engkau kehendaki. Dan Engkau tidak memberikannya terhadap orang yang tidak memperoleh pertolongan dari-Mu. Inilah aku, hamba-Mu yang sangat berharap pada-Mu, berharap anugerah dan kebaikan-Mu. 

Apabila Engkau, wahai Tuan kami, telah mengemukakan anugerah-Mu di malam ini terhadap seseorang dari makhluk-Mu, dan Engkau berikan kebaikan padanya dengan berbagai sambungan kelembutan-Mu, maka anugerahkan rahmat atas Nabi Muhammad shalallahu aliahi wasallam beserta keluarganya. Berikanlah atasku dengan kekayaan dan kebaikan-Mu. Wahai Tuhan seru sekalian alam." (Syekh Abdul Qadir bin Shalih al-Jilani, al-Ghun-yah, Dārul Kutub al-Ilmiyyah, Beirut, 1997, juz 1, halaman 328).

Itulah doa-doa malam 1 Rajab yang dicontohkan Rasulullah SAW, Sayyidina Ali bin Abi Thalib, dan Syekh Abdul Qodir Al-Jailani. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya