Gandeng Masyarakat Cegah DBD dengan Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk

My Baby sukses mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui kampanye Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk.

oleh Tim Lifestyle diperbarui 19 Jul 2024, 20:05 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2024, 21:33 WIB
Gandeng Masyarakat Cegah DBD dengan Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk
Gandeng Masyarakat Cegah DBD dengan Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk.  foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - MY BABY sukses mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui kampanye Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk. Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Mengutip data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Indonesia mencatat 154.082 kasus DBD dalam kurun periode 1 Januari sampai minggu ke 27 di tahun 2024. Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemkes) dr. Imran Pambudi, angka tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan total kasus DBD pada 2023.

Dari seluruh kasus hingga minggu ke 27 tersebut, 916 di antaranya mengakibatkan kematian. Selain itu, Kota Bandung tercatat menjadi kota dengan jumlah kasus DBD terbanyak nasional, yaitu mencapai 5.489 kasus. Disusul Kabupaten Tangerang menduduki posisi kedua yaitu dengan total 3.400 kasus.

Terkait kasus kematian akibat DBD dalam tujuh tahun terakhir, kelompok umur 5 hingga 14 tahun merupakan yang paling rentan. Dokter Spesialis Anak RS UNS, dr. Debby Andina Landiasari, Sp.A mengatakan bahwa faktor lingkungan sekitar serta daya tahan tubuh yang masih belum kuat, mengakibatkan kelompok anak-anak rentan terkena DBD.

“Daya tahan tubuh anak tentunya masih belum sekuat orang dewasa dan anak-anak cenderung sering berada di dalam ruangan. Nyamuk Aedes aegypti yang menjadi pembawa virus dengue sering berada di dalam ruangan terutama ruangan yang gelap dan lembap,” terang Desy.

“Bagi anak yang sudah lebih besar, biasanya terjangkit DBD saat bermain di lingkungan sekolah atau di taman. Karena nyamuk Aedes aegypti dapat terbang sejauh 200-meter dan menggigit anak-anak di cakupan lingkungan tersebut,” sambungnya.

 

Aksi Pencegahan DBD

Gandeng Masyarakat Cegah DBD dengan Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk
Gandeng Masyarakat Cegah DBD dengan Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk.  foto: istimewa

Dalam rangka menekan angka kasus DBD, MY BABY sebagai merek kepercayaan para Ibu selama hampir 40 tahun turut mengambil peran melalui MY BABY Momversity goes to Bandung dan Tangerang untuk melakukan aksi nyata berupa Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk.

MY BABY mengajak ribuan keluarga untuk melakukan aksi pencegahan DBD yaitu melalui edukasi dan penerapan 3M Plus disertai dengan pengasapan (fogging) serta pemberian produk MY BABY dan bubuk larvasida.

Penerapan 3M Plus meliputi: menguras, yaitu membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.

Kemudian berikutnya, menutup rapat-rapat sebagai tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya. Selain itu, mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat kembang biak nyamuk. Selain 3M, Plus adalah dengan mengoleskan MY BABY Minyak Telon Plus sebagai perlindungan tambahan dari gigitan nyamuk.

Mencegah Gigitan Nyamuk

Gandeng Masyarakat Cegah DBD dengan Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk
Gandeng Masyarakat Cegah DBD dengan Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk. foto: istimewa

Managing Director Brand Investment & Consumer Engagement MY BABY Winny Yunitawati menambahkan, “Risiko kematian yang ditimbulkan penyakit DBD merupakan hal serius yang bisa kita cegah. MY BABY berinisiatif meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya langkah pencegahan dan berkontribusi nyata untuk menekan angka kasus DBD melalui MY BABY Momversity goes to Bandung dan Tangerang berupa aksi nyata Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk yang dilakukan untuk ribuan keluarga.

Selain itu, MY BABY sebagai merek minyak telon plus no. 1 di Indonesia yang dipercaya 9 dari 10 ibu di Indonesia, terus berkomitmen menemani keluarga dalam memberi perlindungan optimal dari gigtan nyamuk dengan penerapan 3M Plus dan menghadirkan produk berkualitas seperti MY BABY Minyak Telon Plus yang mampu mencegah gigitan nyamuk hingga 12 jam.”

MY BABY Minyak Telon Plus dengan formula paduan bahan alam Eucalytpus, Lavender, Citronella, Chamomile, Anise Oil, dan Cajuput Oil, bukan hanya memberikan rasa hangat dan nyaman pada tubuh bayi dan meredakan perut kembung saja, tapi juga sudah teruji efikasi memberi perlindungan dari gigitan nyamuk dan serangga hingga 12 jam.

Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk merupakan aksi kolaborasi MY BABY bersama masyarakat dalam pencegahan DBD. "Mari lindungi keluarga kita dengan menerapkan 3M Plus secara disiplin bersama MY BABY,” pungkas Winny.

 

Infografis Ragam Tanggapan Pelepasan Nyamuk Wolbachia Tekan Kasus DBD. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Pelepasan Nyamuk Wolbachia Tekan Kasus DBD. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya