Liputan6.com, Jakarta - Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024. Tahun ini merupakan penyelenggaraan JILF yang keempat setelah yang pertama dihelat pada 2019.
Pada gelaran kali ini, JILF berkolaborasi dengan Jakarta Content Week (JakTent). Kolaborasi JILF x JakTent mengusung tema JakTent "Shared Culture, SharedFuture" dan tema JILF "F/acta: Words & Actions Aligned on Eco-Literature" yang berkaitan dengan promosi sastra dan budaya serta keberlanjutan lingkungan.
"Kini kita terperangkap di zaman kalabendu Antroposen, sebuah era yang ditandai oleh dampak merusak manusia terhadap bumi dan mengancam keberlanjutan lingkungan," ungkap ujar Anton Kurnia, Direktur JILF dan Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta, melalui keterangan rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Jumat (29/11/2024).
Advertisement
Ia menyambung, "Di sisi lain, kita menyaksikan bagaimana sejumlah karya sastra bermunculan menawarkan alternatif sudut pandang tentang cara "menciptakan" dunia yang lebih baik di tengah situasi ini."
Sebagai suatu rangkaian festival, JILF x JakTent akan menyelenggarakanberbagai mata acara di antaranya pameran media yang bekerja sama dengan National Geographic Indonesia, Mongabay, dan Trend Asia. Ada pula bazar buku yang bekerjasama dengan IKAPI dan forum penulis yang mengundang puluhan pembicara untuk mengisi 10 panel utama, peluncuran buku dan diskusi terkait tema.
Acara juga semakin semarak dengan malam anugerah Sayembara Kritik sastra, bekerja sama dengan Kusala Sastra Khatulistiwa dan sejumlah komunitas sastra di Jakarta. Dari JakTent sejumlah stan pameran juga akan berpartisipasi, mulai dari German Stories yang menampilkan buku-buku Jerman dari berbagai genre.
Kehadiran Penulis Jepang Hiromi Kawakami
Di acara tersebut Arcanum Hobbies ikut menampilkan ragam boardgame lokal, juga Jakarta Unesco City ofLiterature, Kota Salatiga, Mongabay, NatGeo Indonesia dan TaCita. Hiromi Kawakami menandai pembukaan JILF x JakTent 2024 dengan wawasan puitis dan komentarnya tentang kritik ekologi, serta kisah pribadi yang menawarkan praktik berkelanjutan dalam dunia sastra.
Sebagai penulis Jepang terkemuka, Hiromi Kawakami dikenal karena narasinya yang lembut dalam mengeksplorasi hubungan manusia, alam, dan keindahan kehidupan sehari-hari dari penggambarannya tentang bencana gempa bumi dalam beberapakaryanya. Selain Hiromi Kawakami, tokoh internasional lain yang akan hadir adalahNaghmeh Mostashar Nezami, penyair, penerjemah, dan akademisi Iran.
Naghmeh terlibat aktif dalam komunitas budaya dan sastra Iran. Karya sastranyamencakup kumpulan puisi Jejak Cahaya (2000), Seteguk Apel (2002), Begitu Banyak Bintang di Langitmu, tetapi Tiada Rembulan (2004), Seribu Empat Ratus Dua Puluh Tahun Setelah Dirimu (2006), dan Berapa Banyak Ruang yang Ada di Kopormu? (2018).
Kemudian, hadir juga Isabel Fargo Cole, seorang penulis, translator dan editor. Sejak 2005, ia menerbitkan fiksi pendek dan esai dalam bahasa Jerman. Novel debutnya, Die grüne Grenze (Edition Nautilus, 2017), dinominasikan untuk Penghargaan Leipzig Book Fair; novel keduanya, Das Gift der Biene (EditionNautilus, 2019), terpilih untuk LiteraTour Nord 2019.
Advertisement
Berlangsung hingga 1 Desember 2024 di TIM
Pada 2022, Die Goldküste Eine Irrfahrt muncul dalam seri penulisan alam “Naturkunden” di Matthes undSeitz. Pada 2023, ia menerima penghargaan Literaturpreis der A & AKulturstiftung untuk karya prosanya.
Tak kalah menarik, sesi-sesi diskusi buku, pitching forum, translator forum yang mendiskusikan banyak topik, mulai dari sastra, arsitektur, kuliner sampai program professional khusus penerbit dan penerjemah yang diselenggarakanoleh JakTent. Menghadirkan pembicara-pembicara ahli seperti, Hilmar Farid, Fadly Rahman, Astrid Enricka, Priti Sharma, Kristian Cordero dan masih banyakyang lain.
Sebagai penutup, Farwiza Farhan, aktivis lingkungan asal Aceh yang terpilihdalam daftar 100 Pemimpin Masa Depan oleh majalah internasional TIME, akan menutup JILF x JakTent tahun ini. Pidato penutupnya akan merefleksikan eksplorasi festival terhadap sastra ekologi, suara-suara yang terpinggirkan, dan imajinasi radikal, dengan menekankan bagaimana kata-kata dapat mengilhami tindakan kolektif dan menumbuhkan hubungan yang lebih dalam dengan planetkita.
JILF x JakTent akan berlangsung 27 November sampai 1 Desember 2024 di Taman Ismail Marzuki. Malam pembukaan diselenggarakan di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki pukul 19.00-21.30 WIB.