Mimpi 40 TKW Sumsel Hancur Jadi Korban Penyekapan

40 orang TKW asal Sumatera Selatan yang dijanjikan akan disalurkan sebagai TKI di Hongkong diduga mendapatkan penganiayaan dan penyekapan.

oleh Nefri Inge diperbarui 12 Mar 2014, 02:25 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2014, 02:25 WIB
pekerja-disekap-130504b.jpg

Liputan6.com, Palembang - Mimpi untuk meniti karier sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di negeri tetangga sepertinya harus musnah. 40 Orang TKW asal Sumatera Selatan yang dijanjikan akan disalurkan sebagai TKI di Hongkong diduga mendapatkan penganiayaan dan penyekapan oleh penyalurnya sendiri, PT Citra Karya Sejati, yang berkantor di Sekip Palembang, Sumatera Selatan.

Puluhan TKW tersebut diduga disekap dan mengalami penganiayaan di penampungan TKI di Mess Karya Nyata  di kawasan Jalan Vila Tanjung Harapan Blok D No 17, Kenten, Palembang Sumatera Selatan.

Dari informasi yang didapatkan, penyekapan tersebut berhasil terbongkar setelah salah satu TKW asal Ogan Ilir Sumatera Selatan, Yuli (35) dapat lolos dari penyekapan tersebut.

"Setelah melarikan diri, saya langsung melaporkannya ke Polresta Palembang dengan mengirimkan surat. Kami disiksa dan dipaksa kerja di penampungan. Sudah 6 bulan kami disuruh mengecat dan membuat kandang ayam, padahal dijanjikan akan diberangkatkan ke Hongkong," katanya saat menjelaskan kronologi kejadian di Polresta Palembang, Selasa (11/3/2014).

Mendapatkan surat tersebut, jajaran Reskrim Polresta Palembang langsung mendatangi lokasi kejadian dan membawa 6 orang TKW untuk menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta (PPA) Palembang.

Salah satu perlakuan kasar yang pernah dialaminya yaitu pipinya ditampar oleh instrukturnya yaitu bernama Cici. Ia pun bingung, kenapa harus dengan kekerasan untuk menegur.

Jadwal yang harus mereka ikuti, lanjutnya, melakukan senam pagi pada pukul 05.30 WIB. Setelah itu bisa kumpul dengan sesama TKW dan diajarkan tugas menjadi Pembantu Rumah Tangga (PRT). Namun, jika dipanggil oleh bos penyalurnya, mereka langsung disuruh mengecat dan membuat kandang ayam.

Selain 6 orang TKW yang diamankan dari tempat penampungan, pihak pengelola penampungan TKI juga saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Mapolresta Palembang.

Saat dikonfirmasi, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Ipda Imelda belum memberikan informasi yang akurat terkait kasus tersebut. "Maaf, sekarang masih pemeriksaan. Tapi ini bukan penyekapan namun hanya  penganiayaan," ujarnya.

Namun, Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Palembang, AKP Edi membantah adanya penyekapan. "Tidak ada penyekapan. Ini cuma masalah personal. Antara instruktur dan calon TKI, karena tidak menurut, jadi ditampar," ucap Edi.

Meri, pengelola Tenaga Kerja Indonesia (TKI) PT Cipta Karya Sejati pun datang ke Mapolsekta Palembang dengan menggunakan baju merah. Ia terus menutupi wajahnya dengan selendang untuk menghindari sorotan kamera awak media.

Kedatangan wanita berkulit putih ini untuk memenuhi panggilan Polresta Palembang untuk mengusut pelaporan tersebut. Sekitar 1 jam lamanya Meri berada di ruang Wakasatreskrim Polresta Palembang.

Seusai keluar dari Wakasatreskrim Polresta Palembang, Awak Liputan6.com pun mencoba mengorek pengakuan dari Meri. Namun, wanita bertubuh gempal ini seakan enggan berkomentar banyak dan membantah pengaduan tersebut. "Tidak ada, tidak seperti itu," katanya sambil berlalu meninggalkan awak media.

Baca juga:

[VIDEO] Warga Kupang Gerebek Lokasi Penyekapan 52 Calon TKI

Disekap 2 Pengusaha di Bogor, TKW Kecewa Gagal ke Timur Tengah

[VIDEO] Lagi, TKW Disiksa Majikan di Luar Negeri

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya