Cara TNI AD Amankan Gudang Amunisi

Hasil evaluasi menunjukkan ada sejumlah gudang amunisi TNI AD yang harus dipindahkan.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 18 Mar 2014, 07:01 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2014, 07:01 WIB
[FOTO] Ini Komitmen TNI Soal Pemilu
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman berkunjung ke Liputan6.com pada Rabu (12/03/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo).

Liputan6.com, Jakarta - Meledakanya gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut (AL) membuat TNI Angkatan Darat (AD) melakukan evaluasi pengamanan. Hasil evaluasi menunjukkan ada sejumlah gudang amunisi TNI AD yang harus dipindahkan.

"Memang ada 1 sampai 2 yang perlu kita pikirkan kelak dalam waktu 5 tahun, kota akan semakin besar. Ada 1 atau 2 tempat harus kita siapkan untuk menempati tempat yang baru, yang lebih kecil lagi" kata Kepala Staf TNI AD Jenderal Budiman saat berkunjung ke Kantor Redaksi Liputan6.com di SCTV Tower beberapa waktu yang lalu.

Namun, Budiman tidak menyebut gudang amunisi TNI AD yang berlokasi di mana yang perlu dipindahkan itu. Yang jelas, idealnya gudang amunisi harus ditempatkan jauh dari permukiman warga. "Tapi transportasi harus mudah, tidak boleh juga di tempat yang sulit transportasi. Setiap satuan kita punya gudang sendiri," ujar dia.

Budiman mengatakan, TNI AD punya gudang amunisi di setiap kesatuan untuk bekal pokok. Gudang amunisi juga terdapat di setiap kodam dan juga pusat. Lantas, bagaimana TNI AD mengamankan gudang-gudang amunisi itu agar tidak membahayakan warga?

"Gudang setiap satuan ini sudah kita buat sesuai dengan ketentuan, muali dari  bangunannya kemudian dinding-dinding ada dipasang semacam tebing atau ketinggian tanah untuk mencegah berbahayanya bagi  masyrakat sekitar apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," tutur Budiman.

"Kita juga memiliki gudang daerah, setiap kodam memiliki gudang amunisi dan kita juga memiliki gudang amunisi pusat. Di gudang-gudang daerah kita sudah menempatkan di daerah yang cukup terpencil, tersembunyi dengan mengatur jenis-jenis amunisi yang berbeda, kemudian antara yang menimbulkan efek ledakan awal itu harus dipisahkan dengan yang mmpunyai kekuatan besar tapi memerlukan istilahnya penyala awal," papar dia.

Menurut Budiman, gudang amunisi yang terletak di wilayah kota memang menjadi masalah tersendiri. Sebab, permukiman warga terus mendekat ke gudang-gudang amunisi. Namun, dengan prosedur-prosedur yang ketat, dia yakin gudang penyimpanan amunisi TNI AD akan aman.

"Dengan kejadian kemarin menjadikan kami memeriksa ulang sehingga menjadi lebih baik lagi. Jadi dari kejadian itu segera kita mengecek kembali walaupun secara periodik sudah mengeceknya. Dengan kejadian tersebut kita menjadi lebih teliti lagi," ucap Budiman.

Gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, meledak pada Rabu 5 Maret 2014 yang lalu. Ledakan itu menyebabkan 1 prajurit meninggal dan 86 lainnya luka-luka. Sementara, ledakan itu diduga disebabkan korsleting listrik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya