Ahok: Ganjar Marah-marah Bukti Birokrasi dan Oknum Bikin Kesal

Ahok menyimpulkan, kemarahan Ganjar tak juah berbeda dengan dirinya yang menganggap sebagian besar oknum birokrasi bermasalah.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 30 Apr 2014, 16:23 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2014, 16:23 WIB
Basuki Tjahaja Purnama
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersyukur, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memarahi oknum petugas dishub, kernet, dan sopir truk yang melakukan praktik pungli di Jembatan Timbang Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Menurut Basuki, tindakan Ganjar menunjukkan bahwa oknum birokrat di semua pemerintahan memang bermasalah. Sebab, selama ini Ganjar dikenal figur yang santun dan tenang. Jarang terlihat politisi PDIP itu memarahi bawahannya.

"Kita terima kasih juga. Seorang Ganjar yang dikenal santun dan sabar saja akhirnya abis kesabaran, marah juga kan? Karena memang oknum-oknum birokrasi kadang-kadang keterlaluan," ujar pria yang lebih dikenal bernama Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (30/4/2014).

Kemarahan yang ditunjukkan Ganjar, menurut Ahok, juga sekaligus membuktikan di balik ketegasan dan sikap kerasnya itu ternyata memiliki alasan. Begitu juga dirinya, yang selama ini dinilai tidak sopan dan kurang beretika karena kerap memarahi anak buahnya.

Dengan demikian, Ahok menyimpulkan, kemarahan Ganjar tak juah berbeda dengan dirinya yang menganggap sebagian besar oknum birokrasi bermasalah. "Nah, sekarang Ganjar aja marah sampai goyang-goyangin (badan) orang. Saya (marah) nggak sampai gitu loh, pegang-pegang badan PNS."

"Ini artinya, memang birokrasi kita itu oknumnya memang buat orang kesal," tandas Ahok.

Ganjar dan Ahok memang rekan sejawat saat menjadi anggota Komisi II DPR RI. Keduanya juga sama-sama ikut merumuskan Undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN). Sehingga menurut Ahok, dirinya dan Ganjar memilik pemikiran sama, dengan membuat aturan pemecatan oknum PNS yang bermasalah.

"Tinggal tunggu presiden tanda tangan PP (Peraturan Pemerintah) nya, terus pelaksanaannya. Kita udah bisa lebih tegas pada oknum PNS yang tidak beres," tegas Ahok.

Minggu 27 April lalu, Ganjar melihat sebuah truk di Jembatan Timbang dan seorang kernet truk berjalan menuju kantor jembatan timbang sambil menggenggam uang. Merasa penasaran dengan perilaku sang kernet, Ganjar kemudian membuntutinya.

Setiba di kantor jembatan timbang, uang yang digenggam kernet itu diletakkan di meja petugas. Sang kernet tidak meminta bukti struk dan pergi begitu saja. Ganjar pun menanyai kernet truk dan petugas jembatan timbang itu.

"Buat siapa itu? Heh? Buat siapa?" tanya Ganjar, seperti terlihat dalam tayangan video yang diputar saat menggelar pertemuan dengan jajaran Dishubkominfo Jateng, Senin 28 April lalu.

Ganjar juga bertanya kepada petugas dan memerintahkan semua laci di ruangan itu dibuka. Betapa kagetnya saat politisi PDIP itu membuka salah satu laci dan melihat 2 amplop berisi uang. Ia lalu mengambil dan membanting dengan keras 2 amplop itu ke meja.

"Buka semua laci...Apa kayak gini ini...hah? Apa ini? Buka semua laci. Siapa yang tanggung jawab ini?" kesal Ganjar bernada tinggi. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya