Seratusan Hewan Langka Dihimpit di Koper, 1 Anak Siamang Mati

Ada 3 Owa Jawa, 1 Orangutan, 4 Siamang, dan 97 ular yang belum teridentifikasi jenisnya, dan beberapa ekor burung jenis langka.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 06 Jun 2014, 13:04 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2014, 13:04 WIB
Seekor Orangutan berusia 3 bulan, berada di balik jeruji saat diamankan di ruang rehabilitasi Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA), Pontianak, Kalbar, Senin (21/6). (Antara)

Liputan6.com, Tangerang - Puluhan hewan langka asli Indonesia ditemukan dalam keadaan hampir mati di dalam 2 koper besar 3 warga negara asing (WNA) asal Tiongkok dan Kuwait di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 5 Juni malam. Puluhan hewan langka ini diduga akan diselundupkan oleh ketiga WNA tersebut.

"Hewan yang coba diselundupkan adalah 3 Owa Jawa, 1 Orangutan, 4 Siamang, dan 97 ular yang belum teridentifikasi jenisnya, dan beberapa ekor burung jenis langka," tutur Humas Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Soekarno Hatta, Zainal, Jumat (6/6/2014). Ketiga WNA tersebut langsung diamankan Polres Metro Bandara Soetta. 

Saat ditemukan, 1 anak Siamang ditemukan sudah dalam keadaan mati. Petugas menduga anak Siamang ini mengalami dehidrasi. Terlebih, posisinya diletakkan berhimpitan dalam 1 koper besar dengan sang induk, yang bobot tubuhnya jauh lebih besar.

Tak hanya anak Siamang yang posisinya berhimpitan di dalam koper. Zainal mengatakan, puluhan satwa langka lain juga diletakkan di dalam keranjang buah, dengan posisi berdesakan antara satu dengan yang lain. Beralaskan tisu dan sekat yang terbuat dari kardus.

Selain itu, terdapat pula pipa sedang yang dilubangi setiap sisinya, untuk menyimpan hewan selundupan berupa burung. "Kesemua hewan ini dalam keadaan terbius. Kuat dugaan, sampai di negara masing-masing, puluhan hewan ini akan diperdagangkan secara ilegal pula," tutur Zainal.

Saat ini, puluhan satwa langka tersebut masih diamankan di Balai Karantina Pertanian Bandara Soetta untuk dipulihkan. Setelah itu, barulah akan diserahkan ke Kementerian Kehutanan untuk dikembalikan ke habitat aslinya.

Sementara, hingga saat ini para pelaku masih terus dimintai keterangan guna penyelidikan lebih lanjutnya. "Ya, kami berterima kasih kepada petugas keamanan bandara yang menemukan hewan langka ini dengan sinar X-Ray," ucap Zainal. (Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya