Paus Fransiskus Tutup Usia: Dunia Berduka, Palestina Kehilangan Teman Setia

Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang dikenal karena advokasi perdamaian dan keadilan sosial, meninggal dunia pada usia 88 tahun, meninggalkan duka mendalam di seluruh dunia, termasuk Palestina yang menyebutnya sebagai teman sejati.

oleh Nila Chrisna Yulika Diperbarui 22 Apr 2025, 09:45 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2025, 09:44 WIB
Bicarakan Nasib Palestina, Mahmoud Abbas Bertemu Paus Fransiskus
Bicarakan Nasib Palestina, Mahmoud Abbas Bertemu Paus Fransiskus (AP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dunia berduka cita atas meninggalnya Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, pada 21 April 2025 di usia 88 tahun. Paus pertama dari ordo Yesuit ini mengemban kepemimpinan tertinggi Gereja sejak tahun 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI. 

Kepergian Paus Fransiskus, yang lahir sebagai Jorge Mario Bergoglio di Flores, Buenos Aires, Argentina, meninggalkan warisan besar bagi Gereja dan dunia internasional.

Selama kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal karena fokusnya pada keadilan sosial, reformasi Gereja, dan sikapnya yang terbuka terhadap isu-isu sosial kontroversial. Ia secara konsisten menyuarakan keprihatinan terhadap kemiskinan, ketidaksetaraan, dan perubahan iklim, serta menyerukan solidaritas dan keadilan sosial. 

Sikapnya yang progresif dan empatik membuatnya menjadi figur penting dalam kancah global.

Selain itu, Paus Fransiskus juga dikenal karena upayanya mereformasi Gereja Katolik, termasuk mendorong dialog antaragama dan menekankan pentingnya kesederhanaan serta pelayanan kepada kaum miskin. 

Ia juga tak ragu untuk meminta maaf atas kesalahan Gereja di masa lalu, seperti perannya dalam ‘genosida budaya’ terhadap penduduk asli Kanada. Beliau juga dikenal karena menyelenggarakan Sinode tentang Sinodalitas, sebuah proses konsultasi besar-besaran untuk mendengarkan suara umat dan mereformasi struktur Gereja.

Warisan Paus Fransiskus bagi Dunia

Kepemimpinan Paus Fransiskus meninggalkan jejak yang dalam di berbagai bidang. Fokusnya pada keadilan sosial telah menginspirasi banyak orang untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan di seluruh dunia. Reformasi yang ia cetuskan dalam Gereja Katolik diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi umat Katolik di masa mendatang.

Sikapnya yang terbuka terhadap isu-isu sosial kontroversial, seperti hak-hak LGBT dan migrasi, menunjukkan komitmennya untuk membangun dunia yang lebih inklusif dan adil. Kritikannya terhadap kebijakan anti-imigrasi dan seruannya untuk melindungi para migran menjadi contoh nyata kepeduliannya terhadap mereka yang terpinggirkan.

Paus Fransiskus juga dikenal sebagai seorang penulis dan aktor, yang telah muncul dalam beberapa film dokumenter. Ia juga menulis buku, termasuk 'Marilah Kita Bermimpi: Jalan Menuju Masa Depan yang Lebih Baik', yang mencerminkan visi dan harapannya untuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh umat manusia.

Dukacita Mendalam dari Palestina

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus. Melalui pernyataan tertulis di laman X, Presiden Abbas menyebut Paus Fransiskus sebagai seorang teman setia bagi rakyat Palestina dan hak-hak mereka.

“Hari ini, Palestina kehilangan seorang teman setia bagi rakyat Palestina dan hak-hak mereka,” ucap Presiden Palestina Mahmoud Abbas, melalui pernyataan tertulis yang dipantau di laman X Perwakilan Palestina untuk PBB @Palestine_UN, Senin. 

Palestina memandang Paus Fransiskus sebagai pembela teguh akan nilai-nilai perdamaian, cinta, dan keimanan di seluruh dunia.

Paus Fransiskus juga merupakan “seorang teman sejati bagi perdamaian dan keadilan”, demikian menurut pernyataan tersebut. 

Pernyataan tersebut menggarisbawahi hubungan dekat dan dukungan kuat Paus Fransiskus terhadap perjuangan Palestina untuk perdamaian dan keadilan. 

Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi Palestina dan bagi semua yang memperjuangkan perdamaian dan keadilan di dunia.

Paus Fransiskus meninggalkan warisan yang tak ternilai harganya. Ia bukan hanya seorang pemimpin agama, tetapi juga seorang advokat perdamaian dan keadilan yang gigih. Kepergiannya akan selalu dikenang oleh dunia.

Kematian Paus Fransiskus pada usia 88 tahun setelah mengalami stroke, meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia dan juga bagi mereka yang mengagumi kepemimpinannya yang penuh inspirasi. Semoga Paus Fransiskus beristirahat dalam damai.

Infografis Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya