Liputan6.com, Riau - Suasana di depan Kantor Bupati Kampar yang berlokasi di Jalan Lingkar Bukit Candika, Riau seperti hendak perang. Akses masuk ke halaman kantor terhalang oleh kawat berduri, mobil penyemprot air atau water canon juga disiapkan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (18/6/2014) dini hari, puluhan polisi dibantu petugas Satpol PP pun bersiap untuk menghadang.
Padahal, Satpol PP hanya menghadapi warga yang hendak berunjuk rasa menuntut kasus pemukulan seorang warga yang diduga dilakukan Eva Yuliana, istri Bupati Jefry Noor, agar segera diusut.
Advertisement
Ada yang berupaya menyingkirkan kawat berduri tetapi tangannya luka berdarah setelah didesak kawat berduri, kemudian disingkirkan. Namun semprotan air langsung menghadang massa.
Aksi yang melibatkan sejumlah perempuan itu akhirnya kocar-kacir. Mereka berhadapan dengan petugas yang seolah-olah menghadapi musuh, padahal yang datang adalah rakyat yang sebelumnya ikut memilih Jefry Noor sebagai Bupati Kampar.
Protes kemarin merupakan aksi yang kesekian kali dilakukan oleh warga. Mereka mempertanyakan pengusutan dugaan pemukulan yang dilakukan istri bupati, apalagi kasus itu langsung ditangani Polda Riau. Sementara itu, warga Kampar yang menjadi korban pemukulan masih menjalani perawatan di rumah sakit setempat. (Ado)