Liputan6.com, Timika - Jenazah Markus Naraha dan Mervin Lalar yang tewas dibunuh pada Senin sore 18 Agustus kemarin dibawa keluarga dan ratusan warga ke Kantor DPRD Timika, Papua.Â
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (19/8/2014), mereka menuntut agar pemerintah secepatnya menyelesaikan masalah pembunuhan beruntun yang terjadi beberapa hari terakhir.Â
Pembunuhan dan penyerangan itu membuat warga Timika takut untuk keluar rumah dan berpergian jauh. Bila tuntutan mereka tidak ditanggapi, warga akan melawan sehingga bisa menimbulkan lebih banyak korban lagi. Untuk mengatasi situasi yang semakin memanas, Polri akan mengirimkan 3 kompi pasukan Brimob ke Timika.
Advertisement
Mervin Lalar tewas diserang oleh sekelompok orang bersenjata parang dan panah saat hendak menyebrang Sungai Kampung Pisang. Korban lainnya, Markus Naraha ditemukan di Jalan Freeport Lama usai bentrokan dengan tubuh penuh luka bacokan.Â
Sebelumnya, 8 warga ditemukan tewas di sejumlah tempat berbeda. Pembunuhan beruntun itu membuat kota Timika mencekam. Warga Timika dilanda kepanikan dan rasa tidak aman.Â
Bentrokan antarwarga diduga sebagai kelanjutan aksi balas dendam setelah seorang kepala suku, Korea Waker ditemukan tewas pada 11 Agustus lalu. (Mut)
Baca Juga:
Pasca-Penyerangan di Timika, Polisi Amankan 14 Orang
Timika Masih Tegang, Polisi Terapkan Siaga I
Usai 8 Orang Tewas, TNI-Polri Jaga Titik-titik Rawan di Timika