Liputan6.com, Sidoarjo - Hingga saat ini, aliran lumpur panas tanggul Lapindo yang jebol di Sidoarjo, Jawa Timur masih mengalir ke arah pemukiman penduduk pada sebelah sisi utara.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (13/9/2014), tidak seperti Jumat 12 September, aliran lumpur panas itu mulai berangsur surut atau mengecil.Â
Meski demikian, warga di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo yang hanya berjarak sekitar 700 meter dari tanggul yang jebol masih resah karena aliran lumpur panas itu telah mencemari sumur. Mereka berusaha membendung tanggul dengan cara seadanya.Â
Advertisement
Akibat tercemar lumpur panas Lapindo, banyak air sumur warga Gempolsari yang tidak bisa dipakai untuk mandi atau mencuci pakaian karena baunya tak sedap.Â
Kasiyem misalnya, bersama keluarganya terpaksa harus membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci pakaian, dan memasak.
Masih mengalirnya lumpur panas ke arah pemukiman membuat warga ketakutan. Mereka khawatir aliran lumpur panas tiba-tiba merendam rumah mereka.
Meski begitu, Kasiyem dan Fadila, ibu dan anak itu tetap memilih untuk bertahan di rumah karena tidak memiliki uang untuk membeli rumah baru. Ganti rugi dari Lapindo berupa rumah di Kahuripan Nirwana Village hingga saat ini tak kunjung dibangun. Dari Rp 500 juta, ganti rugi dari Lapindo yang seharusnya diterima mereka, hingga saat ini hanya Rp 40 juta yang telah dibayarkan.Â
Sebelumnya, tanggul Lapindo di titik 68 itu jebol. Aliran lumpur panas mengalir deras ke arah pemukiman warga di sisi utara tanggul.
Baca Juga:
Tanggul Lapindo Jebol, Perumahan Warga Terancam
Lumpur Panas Lapindo Kembali Meluap ke Arah Tanggul 68
Tanggul Kritis, Sukarwo Minta Korban Lapindo Tak Ganggu BPLS